03. Gengsi

140 10 0
                                    

Bahagia itu ketika aku bisa mengobrol denganmu walau tak banyak
-Tania Andara Alison-

🐤🐤🐤

Kini Tania sudah berada di kamarnya sehabis membersihkan diri dia hanya menatap langit-langit kamarnya.

Dia membayangkan bagaimana tadi dia bisa pulang bersama Ardit-- orang yang dia sukai.

Walaupun di perjalanan pulang tidak ada yang membuka suara mereka hanya bungkam.

Tapi saat di perjalanan Tania tau bahwa sedari tadi Ardit sesekali meliriknya lewat spion motornya.

Tok..tok..tok..

Ketukan pintu membangunkan lamunan Tania dan dia langsung membuka pintu kamarnya.

Di lihatnya laki-laki paruh baya berparas bule sedang ada di depan kamarnya dengan masih mengenakan jas dan kemeja khas kantoran.

"Daddy" ucap Tania yang langsung memeluk Shawn.

"Daddy baru pulang?" tanya Tania.

"Iya daddy baru pulang kamu sendiri kapan pulang?" tanya Shawn pada putri sematawayangnya.

"Hmm sekitar 30 menit yang lalu"

"Dianterin pulang siapa?"

"Ardit dad"

"Ardit? Ardit anaknya om Juan?"

"Iya lah dad emang nya ardit siapa lagi coba"

"Kok bisa?"

"Gak tau aku juga tanya sama kakak noh kenapa dia nyuruh Ardit yang jemput aku"

"Ya tapi gapapa sih bagus kalo kamu sama Ardit soalnya daddy ngerasa tenang kalo kamu sama dia nanti daddy bilang terima kasih sama dia ya"

Kali ini Shawn melanjutkan lagi perkataannya. "Lagi kenapa kamu gak pacaran aja sama Ardit?"

Mata Tania membulat seketika mendengar pertanyaan dari Shawn.

"Daddy ih apaan sih" ucap Tania salah tingkah yang membuat pipinya memerah.

"Aku sama Ardit aja gak deket dad kita juga jarang ngobrol kok"

"Kenapa gak deket sih? Kamu sama Ardit kan tetangga udah lama terus juga temen sekolah masa sampe sekarang gak deket sih"

Tania hanya diam.

"Kamu suka ya sama dia?" goda Shawn.

Lagi-lagi pipi Tania memerah lagi bahkan lebih merah dari yang tadi. "Daddy udah ah apaan sih daddy mending sekarang mandi ya abis itu kita makan ya dad aku udah laper nih udah ya bye daddy" ucap Tania lalu menutup pintu kamarnya.

Sementara Shawn hanya terkekeh sedari tadi melihat tingkah salting anaknya tersebut.

🐤🐤🐤

Kini Tania dan keluarganya sedang makan malam bersama.

Farhan yang tadi sudah pulang sedari tadi hanya menatap Tania dengan tatapan seolah menggoda.

Tapi justru Farhan mendapat tatapan sinis dari adik perempuannya tersebut.

Bagi Farhan menggoda adiknya adalah hobi yang paling menyenangkan dan juga mengasyikan.

"Jadi tadi kenapa kamu nyuruh Ardit buat jemput Tania?" tanya Shawn pada Farhan.

"Oh itu tadi kan aku juga bingung dad harus hubungin siapa yaudah aku hubungin Ardit aja untung aja Ardit mau" jelas Farhan.

ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang