24. You're mine

134 8 4
                                    

Aku mau kita itu kaya atom C dan atom H sama sama berikatan dan terus berikatan menjadi teman hidup.
-Arditya Haekal Kalalo-

🐤🐤🐤

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama kini mereka sudah sampai di tempat yang Ardit janjikan.

Tania dan Ardit turun dari mobil setelah itu Ardit menyuruh Tania berjalan di belakang nya.

Tania menuruti perkataan Ardit dengan bergandengan tangan tapi Tania berjalan di belakang Ardit membiarkan gadis itu melihat punggung tegap nya.

Setelah berjalan Ardit lalu memperlihatkan pada Tania semua yang sudah ia persiapkan.

Betapa kaget dan kagum nya Tania saat ini dengan banyak lilin dan pemandangan malam yang sangat indah bisa dilihat dari atas sini.

Dan di sekitar nya juga banyak sekali bunga dengan warna beragam menghiasi tempat ini.

Tania tidak henti-hentinya mengulas senyuman diwajahnya.

Ardit menarik Tania untuk duduk dan menarik kursi putih agar Tania bisa duduk disana.

Sementara itu Ardit duduk di depan Tania mereka sedang berhadapan sekarang hanya meja yang menjadi penghalang mereka.

Tania masih tidak percaya dia terus saja melihat pemandangan yang indah dari atas sana.

"Suka?" tanya Ardit.

Tania menatap Ardit dan mengangguk.

Ardit menepuk tangan setelah itu pelayan dengan baju putih datang menghampiri nya menuangkan minum dan membawakan makanan yang sudah Ardit pesankan.

"Silahkan dinikmati tuan putri" ucap Ardit.

Sambil memakan-- makanan mereka seorang pemain biola datang menghampiri mereka dengan melantunkan lagu Say You Wont Let Go milik James Arthur

Tania benar-benar senang bahkan dia sangat senang dia tidak percaya jika Ardit bisa romantis seperti ini.

Padahal Ardit yang dulu jauh dari kata romantis malah lebih menyebalkan.

Lagu ini mampu mencair kan suasana hati Tania karena lagu say you wont let go adalah lagu teromantis menurutnya.

Ardit yang dulu ia kenal cuek, jutek, dingin dan galak berubah menjadi Ardit yang manis, tenang, lembut dan sangat romantis.

Setelah pemain biola itu selesai menunjukan aksi nya dan makanan mereka juga sudah habis kini pelayan datang lagi untuk membawakan sebucket bunga mawar biru.

Pelayan memberikannya pada Ardit dan Ardit memberikannya pada Tania yang berada dihadapannya.

"Ini buat lo tan" ucap Ardit memberikannya pada Tania.

Tania tersenyum sambil menerima bunga itu dia sangat menyukai bunga nya apalagi warna biru-- warna favorit nya.

"Sekarang kita main jujur jujuran" ucap Ardit.

Tania sedikit kaget. "Jujur jujuran?"

"Iya jujur jujuran oke gini kenapa dari dulu lo gak pernah main sama gue? Lo jawab dengan jujur gue juga bakal jawab dengan jujur pertanyaan yang sama"

ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang