22. Pendekatan

93 9 0
                                    

Ini bukan permulaan tapi memang aku sudah jatuh lebih dalam untuk mencintaimu
-Arditya Haekal Kalalo-

🐤🐤🐤

Setelah pulang dari toko buku bersama Ardit kini Tania tidak henti-hentinya tersenyum.

Hal yang membuat nya paling bahagia benar saja hari ini adalah hari yang sangat membuat Tania olahraga jantung.

Karena semua yang dilakukan Ardit hari ini telah membuktikan bahwa Ardit juga mencintainya.

Dia hanya menunggu waktu untuk mendengar semua yang Ardit rasakan.

Tania sedang membaca novel dari Ardit di kasurnya.

Bukan cerita di novel itu yang membuat Tania tersenyum sendiri bahkan dia tidak fokus membaca novelnya dia tertawa sendiri pada kejadian hari ini yang tidak ingin ia lupakan sampai kapanpun.

Mulai dari Ardit yang menggodanya di perpustakaan, Ardit yang mengajaknya ke toko buku, Ardit yang menggenggam tangannya, Ardit yang membelikannya novel, Ardit yang mencium pipinya sampai Ardit yang menolong nya dari pemabuk tadi.

Bahkan Ardit disitu menyebut bahwa dia lah wanitanya.

Tania menutup wajahnya dengan novel itu sambil tersenyum dan sedikit berteriak membuat seseorang masuk ke dalam kamarnya.

"Dek? Are you okay?" tanya Farhan.

"Hah? Hmm okay" ucap Tania.

"Kamu kenapa senyum sendiri gitu"

"Hah? Oh ini novelnya bikin baper"

"Novel baru? Kapan belinya?"

"Tadi di beliin Ardit" ucap Tania keceplosan dan langsung memukul pelan bibirnya.

Farhan tersenyum evil. "Oh gue tau sekarang bukan novelnya yang bikin baper tapi Ardit nya kan kan kan?" goda Farhan.

"Ih e..enggak novel nya kok"

"Emang cerita nya kaya gimana?"

"Itu hmm jadi dia tuh hmm apa ya dia tuh hmm"

"Ck udahlah dek udah ketebak kamu tuh baper sama Ardit kan?"

Muka Tania memerah. "Gak usah di jawab kakak tau jawabannya"

"Sok tau"

"Itu muka kamu merah banget"

Tania memegangi wajahnya pantas saja rasanya panas ternyata memang sudah memerah mukanya.

"Yaudah sih jadian aja"

"Apaan sih ka udah sono ah aku mau tidur ngantuk"

"Mau cepet cepet mimpiin Ardit ya?"

"Ih kakak sana udah"

"Hahaha good night adikku"

"Good night too ka"

Setelah itu Farhan langsung meninggalkan kamar Tania.

Tania langsung memejamkan matanya untuk sekedar mengenang apa yang sudah terjadi hari ini dan hari-hari sebelumnya.

🐤🐤🐤

Ardit sedang bermain games yang ada di ponselnya sambil duduk di ruang keluarga nya ditemani oleh Evelyn dan Salsa.

ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang