21. Pelindung

92 11 0
                                    

Semut saja mau padamu bagaimana aku
-Arditya Haekal Kalalo-

🐤🐤🐤

Tania sedang berada di perpustakaan membaca novel yang ia pinjam dari perpustakaan.

Karena hari ini sedang freeclass jadi dia bisa berada di perpustakaan untuk sekedar membaca buku.

Dia sangat suka membaca apapun jenis bukunya.

Sambil membaca buku dia melantukan lagu yang menjadi salah satu lagu favoritnya milik Hivi.

Tetaplah engkau disini
Jangan datang lalu kau pergi
Jangan anggap hatiku
Jadi tempat persinggahanmu
Untuk cinta sesaat~~

"Cinta selama nya kalo gitu mau?" tanya seseorang yang kini sudah duduk disebelahnya.

"Ardit" ucap Tania.

"Sendirian aja lo nanti ada setan lo"

"Gak takut"

"Ada tuh di belakang lo"

Tania sedikit parno dengan melihat sekelilingnya tapi jelas tidak ada apa apa karena Ardit yang mengerjainya.

"Gak ada tuh"

"Iyalah gak ada tuh setan gak berani ngedeketin lo lagian"

"Emang kenapa?"

"Ada gue soalnya yang jagain lo"

Tania sebenarnya lelah menunduk terus karena ulah Ardit mau gimana lagi dia berusaha menyembunyikan wajah merahnya karena malu.

Ardit jelas terkekeh melihat Tania. "Lo tuh nunduk mulu perasaan emang dibawah ada apaan sih?"

Tania menggeleng. "Aw" ringis Tania tengah mengusap tangannya yang memerah.

"Kenapa lo?"

"Itu semut gigit gue"

"Semut aja tau yang manis berarti semut aja mau sama lo apalagi gue"

Kini Tania tidak lagi menunduk dia justru memutar badannya memunggungi Ardit.

Tania tersenyum dia merasakan debaran itu berkali-kali.

Tingkah menggemaskan Tania membuat Ardit terkekeh lagi dia mengelus rambut Tania dan memainkannya.

"Tania kok nengok sono sih madep sini kek" ucap Ardit.

Tapi Tania tidak mengubris dia terus saja mengigit bibirnya

"Tania Andara Alison sini dong gue nya kan disini bukan disana"

Tania diam. "Yaudah deh kalo gitu nanti pulang sekolah balik bareng ya kita ke toko buku pilihin buku buat gue belajar nanti oke"

Setelah berucap seperti itu Ardit bangkit. "Gue kelas dulu ya"

Kini Ardit sudah pergi meninggalkan Tania sendiri yang masih menghadap jendela.

Tania memegang dadanya dan menghentakan kakinya seperti terbang di dunia permen dan cokelat rasanya manis sekali.

🐤🐤🐤

Bel pulang 5 menit yang lalu sudah berbunyi dan guru bahasa inggris sudah keluar dari tadi.

Kini masih ada sisa-sisa murid yang sedang merapikan bukunya.

ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang