SIXTEEN

921 134 12
                                    

Ketika Sora membuka pintu ruang kerja butik pagi ini, betapa terkejutnya ia saat mendapati Yerin sedang duduk manis dan sibuk dengan design bajunya di atas meja miliknya. Gadis yang sedang mengenakan sweater merah itu, bahkan tampak tak menyadari kedatangan Sora sangking seriusnya gadis itu menggambar design-nya.

"Yerin."

Yerin berjingkat terkejut. Pensil yang di gerakannya pada lembar kertas design miliknya, tampak membuat garis panjang yang salah. Gadis itu menatap Sora dengan mata melotot. Terkejut sekaligus kesal. "Yak, unni! Kau mengejutkanku!" Protes Yerin pada Sora yang malah tertawa. Gadis itu segera menuju meja kerjanya sendiri dan meletakan tasnya di atas meja.

"Ngomong-ngomong, kenapa kemarin kamu tidak ke butik? Sakit?" Tanya Sora pada Yerin tanpa mengalihkan pandangannya dari meja kerja miliknya sendiri. Sedikit merapikan meja kerjanya yang tampak berantakan karena kertas-kertas design dan alat-alat menggambarnya yang berhamburan tak beraturan.

Yerin pun begitu. Ia menjawab Sora tanpa mengalihkan fokusnya pada design pakaian yang sedang di kerjakannya. "Bukan aku yang sakit kemarin. Tapi Taehyung."

Mendengar jawaban yang baru saja diutarakan oleh Yerin barusan, mampu membuat Sora menghentikan kegiatannya dan menatap Yerin dengan mata melebar. Terkejut dan penasaran sekaligus. "Jinjja? Jadi kau merawat Taehyung kemarin?"

Yerin berdehem sekilas membenarkan. "Eoh. Semua keluarganya pergi ke tempat kakek Taehyung yang sedang sakit kemarin pagi. Baru hari ini mereka akan pulang. Jadi, ya, aku yang merawatnya kemarin." Jawab Yerin ringan dan terdengar tenang. Masih berfokus pada design-nya tanpa peduli pada Sora yang sudah memandangnya dengan mata yang semakin melebar.

"T-tunggu, jadi apa sekarang Taehyung masih sakit? A-apa sekarang ia masih di rumah?" Tanya Sora semakin penasaran. Bagaimana pun juga, hubungan Yerin dan Taehyung tak jauh-jauh dari kata bertengkar, berkelahi, dan beradu argumen. Sehingga saat mendengar Yerin merawat Taehyung yang sakit kemarin, itu merupakan hal yang luar biasa bagi Sora.

"Eoh."

"Dan kau meninggalkannya di rumah sendirian sekarang ini, baboya?!" Sora sedikit memekik tak percaya. Sedang Yerin yang mendengar pekikan Sora yang tiba-tiba seperti itu, langsung mengalihkan pandangannya. Menatap Sora bingung dengan dahi yang berkerut.

"Ada apa denganmu, unni?"

"Bodoh­-nya kau, Kang Yerin! Mengapa meninggalkan orang yang sedang sakit sendirian di rumah?!"

Sora yang terlihat kesal, berjalan menghampiri Yerin dan memukuli gadis itu dengan gemas. Yerin yang tak mengerti mengapa Sora tiba-tiba bertingkah seperti ini, hanya dapat berkali-kali mengaduh kesakitan dan mencoba untuk menghindari pukulan Sora. Memang tak begitu menyakitkan, tapi tetap saja Yerin merasa terganggu dan heran sekaligus.

"Yak, unni! Ada apa denganmu sebenarnya?! Kim Taehyung sudah sembuh dari kemarin, tau. Auh unni, appo! Bahkan sebelum aku pergi ke sini, ia sudah bermain dengan ps miliknya." Kata Yerin mencoba sebisa mungkin untuk menjelaskan pada Sora yang tak berhenti memukulinya.

Mendengar ucapan Yerin barusan, sontak membuat gadis yang sedari tadi memukuli Yerin tanpa henti itu, langsung menghentikan kegiatannya. Menatap berbinar pada Yerin yang memandangnya sangat kesal. "Jinjja?!"

Yerin mendorong tubuh Sora agar menjauhi dirinya, dengan sedikit kuat. Ia berdecak jengkel. Menjawabnya dengan tak kalah jengkel. "Eoh!"

"Wah, syukurlah."

"Ada apa dengan dirimu sih, unni?" Tanya Yerin bingung. Sebab sedari tadi, Sora bertingkah menyebalkan dan sangat tidak masuk akal.

FINE | KTH ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang