TWENTY NINE

1.3K 155 28
                                    

"Mohon perhatian, kepada seluruh penumpang pesawat Japan Airlines  dengan nomor penerbangan JA1452 tujuan bandara Narita, Tokyo Jepang akan segera berangkat. Dimohon untuk seluruh penumpang agar segera memasuki pesawat. Sekali lagi, kepada seluruh penumpang pesawat Japan Airlines dengan nomor penerbangan..."

Yerin menghela nafasnya. Ini adalah panggilan kedua untuk keberangkatannya ke Jepang. Entah apa yang membuatnya masih bertahan duduk di ruang tunggu keberangkatan. Yerin juga tidak mengerti.

Sekali lagi, Yerin menghela nafasnya gusar.

Jujur saja, entah mengapa ia menjadi berharap akan satu hal. Ia berharap sesuatu akan berubah. Tapi sudah terlambat, bukan?

Ya, memang sudah terlambat.

Dan sia-sia saja ia menunggu sesuatu yang sudah ia sia-siakan.

Yerin mengangkat tubuhnya segera. Menarik koper besar berwarna biru miliknya, untuk mendekat padanya. Kaca besar transparan di hadapannya, menampilkan pesawat besar yang akan menjadi tumpangannya menuju Jepang.

Kali ini, Yerin membalikan tubuhnya dengan sempurna. Mengamati dengan seksama suasana Bandara Incheon yang ramai penumpang berlalu lalang di hadapannya.

Ia pasti merindukan-nya. Ia pasti juga akan merindukan Korea. Setidak suka apapun Yerin pada tempat ini, gadis itu pasti akan merindu juga. Senang, sedih, ataupun jatuh cinta. Yerin pasti akan merindukan semua hal itu.

Haha, jatuh cinta?

Mengingat itu, Yerin tersenyum getir. Debaran aneh di jantung membuatnya merasa ini benar-benar harus diakhiri. Karena kali ini, bukan hanya perasaannya saja yang berkata. Tapi juga dirinya sendiri pun berkata,

bahwa ia benar-benar sudah jatuh cinta pada Kim Taehyung.

Yerin tersenyum tipis lagi. Getir lagi juga. Sudah terlambat Yerin. Sangat terlambat dan semuanya sia-sia saja. Akhiri saja perasaanmu di sini dan semuanya akan baik-baik saja.

Satu.
Dua.
Tiga.

Semua akan baik-baik saja.

Yerin menarik nafasnya kuat. Bahkan hingga memejamkan matanya juga. Kemudian mengeluarkannya dengan perlahan. Membuka matanya dengan perlahan juga. Kakinya mulai melangkah dari tempatnya berdiri sedari tadi. Jemarinya mulai menarik koper besarnya mengikuti sang langkah kaki.

Ya, ini semua akan berakhir sebentar lagi dan semuanya akan baik-baik saja.

"Kang Yerin!"

Yerin menegang di tempatnya. Langkahnya terhenti detik itu juga. Matanya melebar dengan sangat sempurna. Ia tahu. Ia sangat tahu siapa yang berteriak memanggil namanya di antara ramainya ruang tunggu saat ini. Ia tahu. Ia sangat tahu debaran jantungnya yang selalu berubah aneh seperti ini oleh karena siapa.

Belum juga gadis itu membalikan tubuhnya, seseorang menghantamkan dirinya pada tubuh Yerin. Memeluk dan mendekapnya dari belakang dengan kasar sekaligus kuat. Ia tahu. Ia sangat tahu ini siapa.

"T-Taehyung?"

Suaranya gemetar karena tidak percaya Taehyung berada di belakangnya sekarang ini. Memeluknya hangat dan erat. Ia bisa merasakan Taehyung menempel rapat pada bagian belakang tubuhnya. Kepala dan rambut pria itu menggelitik rahang dan leher Yerin sekaligus. Kedua tangan pria itu, mendekap erat perut Yerin.

"Jangan pergi." Suara Taehyung sama bergetarnya. Lemah sekaligus penuh permohonan. Semakin mengeratkan pelukannya yang sudah sangat erat itu.

"T-Taehyung?" Kembali gadis itu memanggil Taehyung dengan suara yang gemetar. Masih tidak percaya dengan siapa yang sedang memeluknya sekarang ini. Matanya yang sedari tadi melebar, bahkan tak menunjukan tanda-tanda akan menyempit. Tubuhnya yang sudah menegang, semakin menegang dan terasa kaku karena Taehyung memeluknya seperti itu.

FINE | KTH ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang