TWENTY

987 134 11
                                    

Saat Yerin dan Taehyung berjalan memasuki ballroom hotel tempat pelantikan Taehyung secara resmi menjadi seorang direktur utama, mereka menjadi pusat perhatian semua orang yang sudah berada di dalam sana.

Visual mereka serta aura yang keluar dari diri mereka, benar-benar mengambil perhatian seluruh pasang mata yang ada sekarang ini.

Tapi tampaknya, mereka biasa saja dengan seluruh perhatiaan yang mereka dapatkan sekarang. Yerin yang secara dipaksa menautkan lengannya pada lengan Taehyung, berjalan begitu santai dan begitu tenangnya. Begitu tidak peduli dan acuhnya. Taehyung pun selalu begitu. Dengan angkuh dan percaya dirinya, ia berjalan memasuki lebih dalam ballroom hotel ini.

"Yerin."

Mendengar namanya dipanggil, tak hanya Yerin yang menoleh. Taehyung pun ikut menoleh pada si pemanggil yang ternyata adalah Yuri. Datang berdua dengan Woohan bersama-sama dengan Seulbi dan Taeil yang bersama-sama pula baru tiba di tempat acara.

Mau tak mau, Yerin tersenyum dengan kaku. Ini pertama kalinya semenjak hari pernikahannya itu, ia bertemu kembali dengan kedua orangtuanya. Ia juga bisa melihat bagaimana raut datar nan dingin yang selalu saja ditunjukan oleh Woohan kepadanya.

"Kamu tak pernah mengunjungi kami." Dapat Yerin rasakan sebuah pelukan hangat membungkus tubuhnya. Namun sama sekali tak ada niatan dari dalam diri Yerin, untuk melepaskan tautan lengannya dari lengan Taehyung dan membalas pelukan yang diberikan Yuri padanya.

Lagi-lagi, gadis itu hanya mampu tersenyum dengan kaku. Melirik-lirik sebentar pada ketiga pasang mata yang lain, yang sedang mengamati mereka sambil tersenyum tipis. Kecuali Woohan, tentu saja.

"Taehyung, akan ayah kenalkan kamu pada teman-teman ayah. Ayo." Ajak Taeil pada Taehyung ketika Yerin dan Yuri sudah melepaskan pelukan mereka.

Taehyung mengangguk. Membiarkan Taeil dan Woohan pergi lebih dulu, sedang ia akan mengajak Yerin untuk ikut bersamanya saja ketika ia melihat Yerin merasa tak nyaman sedari tadi.

"Yerin, kamu mau ikut dengan kita?" Tawar Seulbi ramah tepat sebelum Taehyung mengajak Yerin.

Gadis itu bimbang. Apa ia harus ikut dengan Seulbi dan ibunya itu, atau ia harus mengikuti kemana saja Taehyung pergi?

Yerin menggigit bibir bawahnya. Menoleh sebentar pada Taehyung yang sedang menatapnya dengan tenang.

"Kamu bisa ikut dengan ibu, sayang."

"A-aku akan ikut Taehyung." Ujar Yerin cepat pada akhirnya. Tersenyum dengan kaku lagi pada keduanya.

Reaksi yang diberikan oleh Seulbi dan Yuri sungguh sangat berbeda. Seulbi yang tersenyum hangat sekaligus ramah menyetujui, sedangkan Yuri menatapnya dengan raut sedikit kecewa.

"Tidak apa-apa. Taehyung bisa sekalian memperkenalkan kamu sebagai istrinya. Aku yakin kamu pasti tak merasa nyaman jika harus bergabung dengan obrolan ibu-ibu seperti kami, kan?" Seulbi tertawa kecil. Mencoba untuk mencairkan suasana diantara mereka, yang terasa canggung dan begitu aneh. Mampu membuat Yerin untuk sedikit tersenyum tak se-kaku tadi.

"Kamu bisa membawanya sekarang, Taehyung." Suruh Seulbi lagi. Yang ditanggapi anggukan oleh Taehyung.

Dengan sopan, Taehyung dan Yerin sama-sama menundukan kepalanya sebentar. Memberi pamit kepada keduanya, kemudian berjalan pergi menjauhi kedua ibu mereka masing-masing.

Dari jarak yang sedekat ini, Taehyung bisa mendengar helaan nafas yang begitu lega, keluar dari hidung sekaligus mulut Yerin secara bersamaan.

"Kau selega itu?" Tanya Taehyung tiba-tiba. Masih berjalan berdampingan bersama Yerin, menuju dimana Taeil dan Woohan berada.

FINE | KTH ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang