28

979 46 3
                                    

Jimin pov

Aku meremas berkas yang ada di tanganku tanpa sadar saat mendengar suatu cerita yang tidak mengenakkan dari mata-mataku.

"Mereka berpacaran? Kau yakin?"

Tanyaku menatapnya tajam. Dia hanya menunduk dan mengangguk.

Aku mengambil hpku dengan kasar, dan memencet layar dengan kasar. Aku menunggu sebentar sampai sebuah sapaan dari sebrang sana yang membuat hatiku sedikit tenang.

"Halo oppa?"

"Apa kau punya waktu?"

"Hm memangnya kenapa?"

"Aku ingin bertemu"

"Baiklah sms kita akan bertemu dimana oppa"

Akupun segera mematikan telfon secara sepihak dan mengambil jasku yang berada di sandaran kursiku. Segera pergi ketempat tujuanku. Tak lupa aku mengirim pesan dimana kami akan bertemu.

Aku sampai ditempat tujuanku, aku turun dari mobil dan melihat kepemandangan depan. Aku menunggu seseorang yang sangat ingin aku dengar penjelasannya.

"Oppa" aku menoleh dan tersenyum tipis. Ah tenyata sudah datang. Dia berdiri di sampingku dan melakukan hal yang sama ku lakukan tadi.

"Kenapa kau ingin bertemu denganku?" Tanyanya sambil menatapku binggung.

"Aku ingin menanyakan sesuatu" aku masih tidak menatapnya.

"Katakan oppa" katanya dengan lembut dan itu membuat sesuatu didalam hatiku bergelonjak.

"Ap-apa kau mempunyai namjachingu?" Sooyoon menatapku binggung sekaligus terkejut. Dia tidak menjawab pertanyaanku.

"Benarkah?" Aku menatap matanya. Dia hanya mengangguk pelan.

Dan itu sukses membuat aku mengeraskan rahangku dan seketika seperti ada yang hancur didalam diriku berkeping-keping.

"Katakan siapa dia?" Kataku dengan suara rendahku, aku mati-matian menahan emosiku. Ternyata benar apa kata mata-mataku.

"Tae-taehyung" dia menjawabnya dengan suara pelan.

BUGH!

Aku berhasil membuat tanganku bengkak dengan meninju pegangan besi yang ada di depanku.

"Oppa!" Dia berteriak karena terkejut.

"Kenapa hm? Kenapa kau memilihnya?" Dia terdiam melihatku.

"Jawab Sooyoon!" Gertakku.

"A-aku menyukainya" katanya terbata-bata. Aku meremas lengannya dan dia mengaduh sakit.

"Oppa, apa-apaan kau?" Dia menyentak tanganku kesal.

"Kau kenapa oppa? Kenapa tiba-tiba begini?" Matanya berkaca-kaca. Itu membuatku merasakan sakit di dadaku.

"Dia tidak baik untukmu" kataku spontan.

"Jaga ucapanmu oppa" gertaknya.

"Aku serius, kalau dia baik untukmu apakah dia akan menyembunyikan hal yang harusnya kau ketahui?" Kataku dan dia menatapku tajam.

"Apa yang kau tau tentangku?" Tanyanya tajam.

"Kau adalah adik angkatku" jawabku dan membuatnya membulatkan matanya.

"Keluargamu sekarang bukan keluargamu yang sebenarnya. Aku, aku adalah oppamu yang sebenarnya dan pemakaman eommaku itu adalah pemakaman eommamu juga" aku mengatakan itu semua, tanpa sadar air mataku sudah membasahi pipiku.

Choose me - Kim Taehyung ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang