•1•

1.6K 44 28
                                    

Suasana yang cerah di pagi hari membuat Aurel kesiangan dan terlambat untuk masuk sekolah. Ya, dia baru pindah dari sekolah karena alasan tertentu.

Aurel yang sekarang duduk di kelas XII ini tidak mau di cap kejelekannya sebagai anak baru di sekolahnya karena masalah terlambat.

Jarak rumah Aurel dengan sekolahannya lumayan jauh jadi dia menggunakan sepeda kesayangannya dengan kecepatan tinggi supaya tidak terlambat di jalan.

Karena terlalu cepat Aurel mengayuhnya dia tidak melihat kalo lampu merah sedang menyala, jadi dia tetap saja melewati nya. Alhasil, dia di kejutkan dengan mobil yang tiba-tiba lewat di depannya, Aurel langsung mengeremkan sepedanya dan mencegat mobil itu dengan penuh amarah.

"Eh lo kalo mau lewat liat kanan kiri dulu dong." Aurel ngomel-ngomel dan memukuli kaca mobil tersebut supaya keluar pengemudinya.

"Eh sorry ya harusnya tuh gue yang ngomel-ngomel, emang lo gak liat apa itu lampu warnanya merah?" Ngomel lelaki itu ke Aurel sambil menunjuk ke arah lampu merah itu.

Dengan perkataan lelaki itu mampu membuat Aurel tersipu malu karena memang benar ternyata dia yang salah.

"Hahaha, kenapa? Malu? Kok diem?" Sambil mengeluarkan senyuman sinisnya ke Aurel.

"Heh sorry ya, jangan sotoy deh lo. Pokoknya lo harus tanggung jawab atas semua ini! Liat, sepeda gue sampe los tuh rantenya!" Aurel ngomel-ngomel sambil menunjuk ke sepedanya yang rusak.

"Hahahaha, sepeda lo rusak? Bodo amat itu sih DL. Minggir-minggir, buang-buang waktu tau gak urusan sama lo." menjalankan mobilnya meninggalkan Aurel begitu saja.

"Woii!" Mengejar mobil itu, "awas aja kalo gua sampe ketemu lo lagi! Ih kesel!" Sambil ngos-ngosan dan ia pun memutuskan untuk berhenti mengejar mobil itu.

Karena yakin Aurel sudah terlambat, dia memutuskan untuk menitipkan sepedanya di bengkel sekalian dia memintanya untuk diperbaiki sepedanya.

"Yahh, udah mau masuk pelajaran nih, aduh gimana yaa? Hmmm, itu dia ada bengkel!" Aurel menghampiri sepedanya di bengkel tersebut.

"Bang, saya titip sepeda ya sekalian di benerin ya kalo bisa sepedanya, saya udah telat ini soalnya." Aurel menjelaskan dengan kondisi muka yang terburu-buru. "Ohh iya neng, siap!" Tukang bengkel nya langsung memperbaiki sepedanya Aurel.

Aurel langsung berlari menuju sekolah baru nya, dia tidak mau menjadi pembicaraan di sekolah kalo dia anak baru sudah tidak menaati peraturan. Ya, memang bukan seperti itu sifat Aurel.

Aurel sangat lega karena kondisi sekolahannya masih terlihat ramai, berarti itu pertanda kalo pelajaran kelas belom di mulai. Setelah sampai di sekolah Aurel langsung mencari dimana ruang kepala sekolah nya.

Tok...tok...tok...

"Iya? Silahkan masuk." Kata seorang guru yang keluar dari ruangan.

"Bu? Saya murid baru yang kemarin itu, mau nanya saya ada di kelas apa ya bu?" Tanya Aurel sambil duduk di depan ibu tadi.

"Oh iya, kamu yang bernama Aurelia Farra Azzahra ya? Ini nih ada beberapa peraturan ya yang harus kamu taati, dan administrasi yang harus kamu lunasi ya. Oke, masalah kelas kamu bisa masuk bersama Bu Linda, karena dia selaku wali kelas kamu." Jawab ibu guru tadi sambil memberikan beberapa berkas untuk Aurel dan menunjuk Bu Linda (wali kelas).

"Iya bu, makasih yaa sebelumnya." Salim dan berjalan keluar bersama Bu Linda.

Kondisi kelas XII-F sangat lah ramai sampai keluar kelas. Namun, kondisi itu sangatlah berubah ketika Bu Linda masuk yang di ikuti oleh Aurel.

"Assalamualaikum anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru, ayo Aurel perkenalkan dirimu ke teman-teman yang lain." Bu Linda menyuruh Aurel perkenalkan dirinya.

"Hai semua! Nama saya Aurelia Farra Azzahra, kalian bisa panggil saya Aurel." Jelas Aurel sambil perkenalkan dirinya.

"Ya sudah, Aurel kamu bisa duduk di samping Aulia." Kata Bu Linda sambil menunjuk Aulia.

"Oh yaudah bu, iya." Jawab Aurel sambil menghampiri Aulia.

Aurel pun langsung duduk di dekatnya Aulia, tanpa basa-basi Aulia langsung mengajak ngobrol Aurel seperti sudah sangat akrab.

"Kenalin nama gue Aulia Rahma, btw lo pindahan ya? Darimana?" Tanya Aulia. "Eh iya, gue pindahan dari SMA Sukacita." Ucap Aurel sambil menulis catatan yang diberikan Bu Linda.

🔔🔔🔔

Kring...kring...kring...

Akhirnya bel sekolah pun berbunyi, menandakan kalo waktu istirahat dimulai. Aulia bilang ke Aurel kalo dia sudah menunggunya di kantin bersama kawan-kawannya, Aurel langsung membereskan buku-bukunya dan langsung menuju kantin.

"Aurel! Sini-sini!" Melambaikan tangan ke arah Aurel. "Iya aku otw." langsung menuju ke meja Aulia dan kawan-kawannya.

Tiba-tiba!

Ketika Aurel berlari menuju meja Aulia dan kawan-kawannya, ia menabrak seorang lelaki yang tadi sempat bertemu di jalan dengan Aulia.

"Aduuhh!" Aurel merintih kesakitan." Eh sorry, gue gak liat lo tadi, lagian jalan tuh make mata!" Sambil membantu Aurel berdiri.

"Ehh! Lo? Ahhh gak-gak gue bisa bangun sendiri!" Kaget kalo dirinya mengetahui bahwa yang membantu dia berdiri itu adalah lelaki yang sudah membuat dia repot pagi-pagi.

"Oh. Lo ternyata? Gimana sepeda lu dah bener belom? Hahahaha." Tertawa lelaki itu meremehkan Aurel. "Gak usah nanya-nanya!" Aurel langsung pergi menuju ke meja Aulia dan kawan-kawannya.

Disisi lain Aulia dan kawan-kawannya, sangat terkejut kalau Aurel sedang berbincang bersama lelaki itu. Bukan hanya Aulia dan kawan-kawannya yang kaget melihat dia, bahkan satu kantin memerhatikan Aurel.

Disaat Aurel jalan menuju meja kantin ia merasa risih, karena dirinya diperhatikan dengan lebih oleh sebagian besar cewek-cewek yang berada di kantin, bahkan sampai ia duduk pun masih tetap saja diliatin oleh Aulia dan kawan-kawannya.

"OMG! Aurel itu serius lo ngobrol sama dia?" Kaget Aulia. "Gak, gue gak pernah ngobrol ama dia atau pun ketemu ama dia!" Kesel Aurel karena kejadian yang menimpanya tadi. "Kok lo jadi kesel gini sih? Harusnya lo itu seneng bisa ngobrol ama diaa dong!" Aulia heran dengan tingkah laku Aurel.

"Emang kenapa sih kalo gue ngobrol sama dia--" perkataam Aurel terpotong  oleh salah satu temannya Aulia yang tiba-tiba menggebrak meja kantin.

"Dia itu idola di sini, masa lo gak tau sih? Gue aja pengen banget disenyumin ama dia, ehh lo malah bisa ngobrol sama dia."

"Yaa emang kenapa, apa salah nya sih ngobrol sama senyum doang." Aurel menunjukkan muka tidak pedulinya.

"Nih ya kita kasih tau, dia itu namanya Febrian Rizky Rafiqi, panggilan nya Fiqi, dia itu dikenal jutek buanget dan paling anti yang namanya soal percintaan apa lagi cewek coba, gue heran nih sama lo kok bisa-bisanya gitu lo ngobrol sama dia." Aulia menjelaskan semuanya sambil menatap mata Aurel dengan tajam.

"Iya? Masa bodo deh kalo gitu, oh iya btw kalian mau jajan apa biar gue yang traktir." Tanya Aurel sambil berdiri menanyakan ke temannya.

"Terserah lo aja, Rel. Hmm btw nama gue Wulan daru kelas XII-D salken ya." sambil tersenyum ke Aurel.

"Iyaa, salken juga. Gue pesen dulu yaa." Sambil berjalan ke salah satu warung di kantin.

-vomment-

PS: MAAF YA KALO MISAL MASIH ACAK-ACAKAN DAN TIDAK DI MENGERTI KATA-KATANYA, BARU BELAJAR BIKIN SOALNYA......

Cinta Bersemi Di Putih Abu - AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang