Chapter 9

3.6K 401 14
                                    

Semenjak kejadian itu aku sering menghindari om. Bukan karna apa sih ? Tapi aku malu semenjak om nyium bibirku.

"Apa kau akan terus menghindar dariku ?". Tanya om yang baru saja sampai didapur dan langsung meneguk air yang ada dikulkas. Aku hanya membalasnya dengan gelengan kepala.

"Kenapa diam saja eum ? Apa kau tau rasanya bila kau tidak bicara padaku selama seminggu ini ?". Aku langsung menatapnya.
Lalu om meraih tangan kananku. Dan meletakkannya didada kanannya.

"Eh om ap--".

"Disini. Ya disini sangat sakit saat kau diam seperti ini. Saat  kau juga menghindariku". Dia lalu menggegam tangan kananku dengan erat.

"Aku mohon jangan buat aku khawatir seperti ini". Aku langsung menarik tanganku dari genggamannya.

"Om mabok ya ?". Tanyaku. Dia hanya menggeleng.

"Aku serius Hyejin. Aku tidak sanggup jika kau bersikap seperti ini".

"Apa yang om maksud ? Aku ngga ngerti deh om". Om hanya membuang nafasnya dengan kasar.

"Kenapa kau terlalu polos eum ? Sudah lupakan saja".

"Iihh kenapa sih om ? Om ?". Aku berteriak sambil mengikuti om tapi om tetap aja ngga mau jawab.

Iiihh nyebelin sumpah. Aku langsung masuk kekamar dan menidurkan tubuhku. Membereskan rumah sendirian rasanya tubuhku ingin remuk sumpah.

"Hyejin".

"Eum".

"Ada seseorang mencarimu". Teriak om dari ruang tamu. Eh tamu ? Mencariku ? Siapa ya ?
Aku langsung turun dari kasur dan bergegas keruang tamu.

"Seungkwan ?!!!". Jeritku. aku refleks berlari dan memeluk si Boontelan kesayanganku. Rasanya lama sekali tidak bermain dengan sahabatku yang satu ini.

"Ekhem...suruh dia masuk". Ucap om datar. Aku hanya mengangguk lalu menarik Seungkwan.

"Kau kenapa kesini ?". Tanyaku langsung.

"Aku kesini membawa ini dan ingin memberi tahumu sesuatu". aku langsung menyambar kotak makanan yang dibawa Seungkwan.

"Donat!!". Jeritku. Aku langsung menyambar donat dengan toping keju. Enak banget sumpah.

"Sepertinya Hyena menyukai suamimu". Ucapan Seungkwan barusan sukses membuatku tersedak hebat. Seungkwan sukses membuat nafsu makanku hilang seketika.

"Uhuk...uhuk...APA ?!! Bagaimana bisa ?!! Kenapa kau bisa berpikiran seperti itu ?". Teriakku. Sebenarnya bukan teriak sih tapi aku terlalu terkejut.

Bagaimana bisa Hyena suka sama om ? Dia kan hanya permah ketemu dikedai ice cream waktu itu ???

"Hyejin ?". Ucap Seungkwan sambil menggoyang - goyangkan tubuhku.

"Tau dari mana kau kalau Hyena suka sama om ?". Tanyaku sambil menatap Seungkwan.

"Eumm...dia pernah bertanya padaku siapa laki - laki yang bersamamu sewaktu dikedai ice cream. Tapi aku tidak tau lalu dia mengatakan ciri - cirinya sama persis dengan suamimu".

Aku kaget bukan main mendengar penuturan Seungkwan. Punya nyali juga Hyena suka sama om. Aku kudu jagain om jangan sampai diembat sama si nenek lampir itu.

"Sepertinya serius sekali". Tanya om sambil berdiri didekatku.

"Om sepertinya kalian har--empphhh". Aku langsung menutup mulut bocor si Seungkwan.

Hhh...kenapa mulutnya bocor banget sih ini anak. Aku langsung menatap om yang dari tadi menatap dengan alis mengangkat.

"Aah tidak apa - apa. Dia hanya bicara tidak jelas. Jangan didengerin om". Ucapku sambil melepas tanganku dari mulut Boontelan ini.

"Apa yang kalian bicarakan ?".
Ucap om sambil mengambil donat dan duduk disampingku. Aku langsung menatap tajam Boontelan.

"Aah engga om. Tadi Hyejin bilang kalau dia pengin ke Jeju iya kan ?".

"Iya. Eeh apa ?!!". Teriakku.

"Oh rupanya istriku ingin berlibur. Baiklah kita akan jeju minggu depan". Ucap om santai sambil terus mengunyah donat.

Aku membuang nafasku kasar. Apa - apaan ini ?!! Bukannya mencari jalan keluar malah aku harus terjebak dimasalah baru lagi.

Ini semua gara - gara Boontelan yang menyebalkan. Hhhhh....

"Baiklah aku pulang dulu. Semoga kalian bersenang - senang. Sekali lagi selamat atas pernikahan kalian". Ucap Boontelan sambil memelukku dan langsung melesat pergi.

Sepertinya aku butuh piknik. :"')
Rasanya otakku mau meledak sumpah. Aku bingung mau gimana lagi.

"Kenapa melamun eum ?". Tanya om tepat didepan wajahku. Kalau dirasa - rasa jarakku dengan om kurang dari 10cm.

Aku sampai menahan nafasku. Sumpah nafasnya hangat banget. Aku merinding. Lama - lama aku lemas.

"O--om i...itu eum". Tuhkan aku jadi kehabisan kata - kata. Sial si om malah tersenyum. Dia manis banget sumpah!!

"Kenapa sayang ?". Ucapnya sambil menjauhkan wajahnya dan tangannya mulai menelusuri pipiku hingga hidungku.

Gimana aku bisa lancar bicara kalau tanga om bermain diwajahku. Aku hanya menutup mataku.

"Apa om tetep mau kita liburan kejeju ? Maksudnya gimana sama pekerjaan om yang ada dikantor ?". Tanyaku sambil berusaha membuka mataku dan menjauhkan wajahku dari tangannya.

Awalnya om sempet kaget waktu aku menjauhkan wajahku. Tapi dia tetep ketawa manja. Kalau aku cium aku malu ngga ya ?

"Apa kau tidak mau berlibur berdua dengan suamimu ini ? Masalah pekerjaan aku bisa serahkan pada sekretaris bukan ? Bukannya kau yang minta ingin ke jeju ?".

"Tapi om--".

"Sudahlah Hyejin lagipula aku juga butuh liburan. Kita akan berangkat minggu depan". Ucapnya sambil masuk kekamar.

Arggghhh...dasar semua ini salah Boontelan itu!!

-------------------------------------------------

Maafkan otakku ya Allah :"'')

Apaan dah makin kesini makin gaje :""")

Jangan lupa vote + commentnya...😆😆😆

Selamat menjalankan ibadah puasa juga bagi yang melaksanakan

Love You Om Jisoo √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang