Chapter 14

3.4K 365 12
                                    

Ada yang kangen ?
😄😄😄

Happy reading guys...

---------------------------------------------

Hyejin POV

"Om".

"Hmm".

"Om".

"Apa sih ?". Om pun membalikkan tubuhnya dan menghadapku yang sedang memeluknya dari belakang.

Yap kami sedang bersiap untuk tidur. Tapi aku masih penasaran kenapa om bisa marah banget sama Yuna.

"Om ada masalah ?". Dia hanya menggeleng. Tuh kan -___-

"Om kenapa sih ? Dari kemarin om itu beda".

"Aku ? Tidak hanya perasaan kau saja". Ucap om sambil terpaksa senyum. Emang aku ngga tau kalo om itu beda :"")

"Om dari kemarin om itu beda sama Yuna".

"Tidak! Aku biasa saja". Aku hanya memutar bola mataku. Hhh... Dasar keras kepala.

"Aku aku hanya tidak suka dengan ayah dari anak itu". Ucapnya lirih tapi masih bisa aku dengar.

"Apa ?!! Om aja belum pernah ketemu dengan ayah Yuna". Protesku.

"Tapi dia perusak hubungan aku dengan mantan kekasihku!!". Teriaknya. Aku hanya bisa melotot.

Dia apa ? Apa aku ngga salah denger ? Kok rasanya sakit ya ? Tapi ngga berdarah sodara sodara :""

"Seungcheol! Dia merebut mantan kekasihku. Aku benci menceritakan ini tapi biar aku jelaskan padamu". Aku cuma natap om tanpa berkedip. Sumpah ya kaya ditusuk sama pedangnya goblin.

"Seungcheol adalah teman baikku dulu. Dulu aku sangat mempercayainya sampai aku tidak menyadari dia menyukai Sujin yang notabenenya adalah kekasihku sekaligus calon tunanganku". Dia menghela nafasnya kasar. Aku cuma nyoba mendengarkan cerita om.

Dia nyeritain masa lalunya pada istrinya sendiri tanpa liat perasaanku saat ini ? Sumpah rasanya pengin nangis :""
Tapi harga diri! Masa iya aku nangisin masa lalunya om ?!! Hahaha :""

"Aku juga tidak menyangka kalau Sujin juga akan memilih laki - laki brengsek itu! Aku waktu itu benar - benar terpuruk lalu aku memutuskan untuk tidak mengenal semua perempuan didunia ini hingga akhirnya aku menemukan dirimu Hyejin. Yaah walaupun pada awalnya kita dijodohkan tapi aku sekarang benar - benar mencintaimu".

Penjelasan om benar - benar membuatku kaget. Rasanya ada perasaan sedih ditambah rasa senang jadi satu. Kaya permen nano - nano berbagai rasa. :"")

Aku cuma bisa membuka mulutku tak percaya. Percayalah sodara - sodara aku bingung mau ngomong apa.

"Percayalah padaku Hyejin aku sudah melupakan ini semua. Kini aku sudah cukup bahagia denganmu". Ucap om sambil mengelus pipiku lembut. Oh jangan tinggalkan juga senyumannya yang manis banget.

Cukup bahagia ya om :""

"Eumm...tapi om harusnya ngga benci juga sama Yuna om. Dia ngga tau apa - apa". Ucapku.

"Iya aku tau. Tapi aku masih tak bisa menahan rasa benciku pada ayahnya".

"Dia lucu om. Dia hanya masa lalu om". Ucapku lirih. :""

"Hmmm... Akan aku usahakan. Besok kita cari ayahnya Yuna". Ucapnya sambil mengecup bibirku singkat.

Om emang bisa bikin aku jantungan ya :"")

Aku cuma ngangguk paham perlahan mataku ngantuk.

"Tidurlah". Aku cuma ngangguk lagi.

---------------------------

Love You Om Jisoo √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang