Chapter 1

9.2K 597 30
                                    

"Aku kembali menatap kedua orang tuaku dengan tatapan bingung. Sedangkan mereka ? Hanya menatapku dengan tatapan yang tajam dan serius.

'Kenapa dengan mereka ? Apa mereka tau kalau nilai ulanganku kurang ? Astaga...bisa - bisa uang jajanku dipotong satu bulan penuh. Aisssh bagaimana ini ?!!'. Jeritku dalam hati.

Well...kalian tau ? Kalau aku bukanlah siswi yang terpandai disekolahku. Namun, aku masuk dalam 3 besar disekolahku meskipun hanya pada urutan kedua. Peringkat pertama diraih oleh "si kutu buku" alias Jeon Wonwoo. Peringkat kedua olehku dan peringkat ketiga oleh Lee Jihoon.

Oke kembali ketopik sebelumnya...
Aku terus menatap kedua wajah orang tuaku dengan bingung dan takut. Aku berkali - kali merubah posisi dudukku. Jujur saja aku tidak nyaman bila harus berlama - lama duduk dikursi panas (?).

"Ekhem...Han Hyejin". Ayahku berdehem dan membuka suaranya.

"Ayah...Ibu...Sebenarnya tadi malam aku sudah belajar tapi semua yang aku pelajari ternyata tidak ada yang keluar satupun didalam ulangan tad--". Belum sempat aku menyelesaikan ucapanku dengan cepat ibuku langsung memotongnya.

"Apa maksudmu sayang ?". Tanya ibuku. Oke, aku mulai bingung sekarang.

"Bukankah ayah dan ibu sudah mengetahui nilai ulanganku ?". Tanyaku polos. Beberapa detik kami terdiam dan kemudian mereka hanya tertawa puas.

"Eehh...ayah ? Ibu ? Kalian kenapa ? Apa ada yang salah ?".

"Astaga...anak ayah lucu sekali ? Hahahahahaha....". Ejek ayahku sambil mengusap kepalaku. Aku hanya bisa tersenyum kaku.

"Sudahlah lebih baik kau mengatakannya sekarang saja". Ucap ibuku sambil mengusap pipinya yang terkena air mata karna tadi mentertawakanku.

"Ekhem...Baiklah Han Hyejin, kau tau sahabat ayahkan ?".
Aku refleks menggeleng cepat.

Perlu diketahui ayahku pegusaha yang cukup sukses dikota ini. Jadi ayahku mempunyai banyak teman yang setiap harinya yang datang kerumah ini.

Namun, aku tak mengenal satu orangpun dari sahabat ayahku ini. Aku pun kembali mengingat - ingat wajah satu persatu sahabat dari ayahku, tapi usahaku sia - sia.

"Aahh...tentu saja kau belum mengenalnya, dia saja belum pernah kesini". Ucap ayahku lagi, aku hanya bisa mengomel dalam hati.

'Mereka kenapa sih ? Mereka tidak salah makan kan ? Eehh...'.

"Yaakk! Han Hyejin! Ayahmu sedang berbicara kepadamu tapi kau malah melamun!. Pekik ayahku, sedangkan aku hanya bisa menunjukkan deretan gigi putihku.

"Huufft...anak ini benar - benar...Dengarkan ayah, oke ? Karna ayah tidak akan mengulanginya lagi".

"Baik ayah". Ucapku mantap.

"Kau akan kujodohkan dengan salah satu sahabat ayah". Ucap ayahku dengan lancar mengucapkan perkataannya barusan.

1, 2, 3 detik aku terdiam....

"Eehh...APA ?!! DIJODOHKAN ?!!". Pekikku dan aku refleks langsung berdiri.

"Yaakk!! Kenapa kau meneriakki ayahmu eoh ?!!". Bentak ayahku. Aku langsung duduk kembali kekursiku.

"Eh...Maafkan aku ayah. Aku sangat terkejut mendengar ucapan ayah barusan. Bagaimana bisa aku dijodohkan begitu cepat ?".

"Itu juga untuk kebaikan dirimu sayang, bila kami berdua ini sudah tidak ada lagi didunia ini bagaimana ? Setidaknya kau tidak akan sendirian didunia ini da--".

"Tapi masih ada paman Lee, dia yang akan mengurusku nantinya". Potongku cepat.

"Paman Lee itu sudah tua dia pasti akan sangat lelah jika harus mengurusi semua keperluanmu itu nantinya". Tegas Ibuku.

Love You Om Jisoo √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang