Chapter 11

3.8K 376 45
                                    


Chapter ini mengandung unsur 17++

/maafkan otakku guys/

Diusahakan sebelum baca ff ini. Berdoa dulu guyss 😇😇😇

Happy reading guys~~

----------------------

Hyejin POV

Disinilah aku. Duduk manis didepan bandara sambil nunggu om yang dari tadi beli minuman.
Ingat omongan si Boontelan minggu lalu ? Yaah benar! Aku sama om mau liburan. Yaaah gimana lagi aku mau nolak tapi nanti aku jadi istri yang durhaka lagi.

"Menunggu lama ?". Ucap om sambil menyodorkan satu cangkir minuman kearahku. Aku hanya mengambilnya dan mengehela nafasku.

"Oh ayolah bicara padaku Hyejin. Aku sangat frustasi bila kau seperti ini!!". aku hanya melihatnya dan mengedipkan mataku berulang kali.

"Oh Shit!! Jangan pasang muka polosmu disini".

"Apaan sih om ?!! Jangan mulai deh". Aku hanya memutar malas bola mataku.
Tuhan kuatkan hatiku :"")

-----------------------

"Ahhhh...akhirnya nyampe juga diapartemen". Aku langsung menidurkan tubuhku dikasur. Kenapa om milih diapartemen ? Ya karna dia ingin berlibur berdua dalam waktu dua minggu ini.

"Kau tidak membantu suamimu membereskan ini semua ?". aku hanya memicingkan mataku lalu menghampirinya.

"Apa yang bisa aku bantu om ?"

"Cukup rapikan bajuku dan bajumu saja dilemari sana". Ucap om sambil menunjuk kearah lemari yang dimaksud. Dengan langkah malas aku menuju lemari tersebut.

----------------------

Jisoo POV

Sudah dua jam aku membereskan barang - barang tapi aku belum juga mendengar tanda - tanda Hyejin. Aku langsung menyusulnya dikamar kami.

Aku melihatnya yang sedang berdiri sambil merapihkan bajuku. Bukan itu tujuanku. Aku melihatnya dia mengenakan sweater longgar dengan celana pendek itupun tertutup oleh sweaternya. Oh jangan lupa dia juga mencepol rambutnya.

Sial!! Dia mau membuatku melakukan 'itu' sekarang ??!! Jernihkan pikiranmu Jisoo. Dengan susah payah aku menelan salivaku.

Dengan langkah santai aku mendekat kearahnya. Kurasa dia belum sadar atas kehadiranku dibelakangnya.

Aku refleks memeluk pinggang mungilnya dan menenggelamkan wajahku ditengkuknya. Harum tubuh Hyejin membuatku seketika hilang kendali.

"O--om apa yang om lakukan ? Om ngga liat aku lagi rapihin baju om". Aku hanya diam dan mulai menciumi tengkuk jenjang milik Hyejin.

"O--om!!!". Dia hanya teriak dan dapat kulihat dia meremas ujung sweaternya. Aku beralih menjilat dan menggigit pelan lehernya.

"Omhhh".
Shit!!! Dia mulai mendesah apa yang harus aku lakukan ?!! Aku hampir meledak dibuat olehnya!! Oh God!!!

Kini aku meraih bibir mungilnya dan menciumnya dengan lembut. Dia hanya bisa memejamkan matanya tanpa mau membalas ciumanku. Aku terus menciumnya hingga ciumanku berubah menjadi brutal.

Entah setan apa yang sedang merasuki tubuhku. Aku merasa Hyejin sangat cantik hari ini.

"Kau sangat manis". Bisikku tepat ditelinganya. Aku langsung menjilat daun telinganya dan mengulumnya. Aku tersenyum puas disela - sela ciumanku setelah melihat Hyejin tak berdaya.

Aku langsung menahan tubuh Hyejin yang hampir jatuh kelantai tanpa melepaskan ciumanku dilehernya.

"Omhhh hen...tikannhh". Hyejin langsung mendorong tubuhku sangat keras setelah aku hampir membuka sweaternya.

Love You Om Jisoo √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang