Chapter 13

3.4K 354 1
                                    

Sebelum baca berdoa dulu guys 😂😂😂

Chapter ini rada kaya drama guys

Hehehehe

Happy reading guys 😆😆😆

----------------------------

Jisoo POV

Jadi dia anak dari bajingan itu ?!! Aku hanya bisa memijit pelipisku dengan pelan. Belum lagi Hyejin yang memaksa kalau anak itu harus tinggal bersama kami diapartemen ini.

FLASHBACK ON

"Om".

"Hmm".

"Sebaiknya kita tampung anak ini diapartemen kita dulu om".

"Apa ?!! Tidak Hyejin!! Aku tidak mau!!". Bentakku. Hyejin refleks kaget dan menatapku takut.

"Uh maaf bu--bukan maksudku untuk membentakmu sayang". Ucapku sambil mengusap pipinya. Dia hanya mengangguk singkat.

Kumohon mengertilah Hyejin. Ayah anak itu adalah bajingan yang merusak hubunganku dengan mantan kekasihku. Sial menyebutnya saja sudah membuatku muak apalagi mengingat atau menemuinya.

Tapi tunggu dulu. Anak itu bilang kalau ibunya sudah meninggal itu artinya...
Benar - benar brengsek si Seungcheol itu!!

Ah sial!! Aku hampir menangis gara - gara mengingat masa laluku itu. Apa aku harus beritahu Hyejin yang sebenarnya ??

"Kalau om tidak mau anak ini menginap diapartemen kita". Hyejin mulai bicara lagi tapi sialnya dia malah menggantungkan ucapannya.
"Aku akan mencari ayah dari anak ini".

Aku hanya melotot dan mencengkram kedua bahu mungil Hyejin. Aku harus bagaimana ini tidak bagus. Aku tidak mau Hyejin juga pergi dari kehidupanku. Aku hanya mengangguk tanda setuju. Itu juga terpaksa kalau Hyejin tidak mengancamku tadi.

Melihat dia tersenyum seperti ini rasa takutku sedikit menghilang. Hanya sedikit. :"")

Sesampainya diapartemen aku langsung menuju kamarku dan merebahkan tubuhku diatas kasur.

"Om". Sentaknya. Aku hanya meliriknya.

"Om cape ? Om mau aku buatin teh hangat om ?". Aku hanya menggeleng.

"Hyejin kemarilah". Dia menuruti perkataanku lalu aku langsung memeluknya ketika dia sudah sampai dipinggir kasur.

"Om!".

"Kumohon jangan tinggalkan aku". Ucapku lirih tapi aku yakin dia masih bisa mendengarnya.

"Om ngomong apa sih ?". Ucapnya sambil berusaha melepaskan pelukanku.

"Aku takut kau akan meninggalkan aku". Oke aku akui kini aku mulai meneteskan air mataku.

Pelukanku melonggar dan aku menatap Hyejin. Dia langsung kaget ketika melihatku yang sudah menangis.

-----------------------------

Hyejin POV

Aku mulai mencari om. Inikan waktunya makan malam. Aku sama Yuna udah laper daritadi tapi si om malah ngga ada.

Aku membuka pintu kamar kami. Benar saja om ada dikasurnya.

"Om". Ucapku. Dia hanya melirikku. Lah dia kenapa coba ?

"Om cape ? Om mau aku buatin teh hangat ?". Dia hanya menggeleng. Aku makin ngga ngerti deh sama sikap om.

"Hyejin kemarilah". Aku cuma menuruti perkataanya. Mau ngajak makan aja susahnya minta ampun. Hhh

Love You Om Jisoo √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang