Chapter 7

3.8K 427 12
                                    

Jisoo POV

Aku kembali menatap wajahku kepantulan cermin. Dan aku harap aku bisa mengontrol detakan jantungku yang tak beraturan seperti sekarang ini.

"Kau seperti pangeran". Ucap wanita paruh baya yang baru saja masuk keruang gantiku.

"Mom aku sangat gugup". Erangku pada Ibuku yang sedang membenarkan dasiku.

"Aku yakin kau bisa melakukannya".

"Tapi ini menyangkut masa depanku. Ini tak semudah bertemu dengan client dikantor".

"Bukankah kau mencintainya ?".

Aku terdiam untuk beberapa saat. Memang aku ingin memilikinya. Tapi apa Hyejin juga akan mencintaiku ?

"Jika kau tak yakin, maka batalkan saja pernikahan ini. Ak--".

"Aku sangat yakin mom".

"Baiklah. Kita akan kealtar sebentar lagi".
Aku membuang nafasku dengan kasar.

--------------------

Setelah acara pernikahan terlewatkan, aku dan Hyejin langsung pulang dan menuju rumah kami. Sekarang kami resmi jadi pasangan suami istri.

Aku melirik Hyejin yang sedang memegangi kedua kakinya secara bergantian.

"Kakimu baik - baik saja ?". Dia hanya menatapku dengan wajah polosnya.

Sial!! Beribu kali sial! Dia tersenyum dengan sangat manisnya. Sejak kapan dia jadi manis seperti ini ?

"Aah ini gapapa kok om. Besok juga sembuh".

"Kalau begitu jangan berangkat sekolah dulu".

"Eh...ngga bisa om. Nanti aku ketinggalan mata pelajaran om!".
"Tapi aku tak mau kau jatuh sakit. Aku tidak menerima penolakan darimu. Oh ya satu lagi siapa laki - laki yang tinggi itu ?".

Dapat kulihat mata Hyejin yang langsung melotot kearahku. Lalu dia terdiam.

"Eumm...itu om...dia bukan siapa - siapaku om".

"Apa itu seperti alasanku untukku ?"

"Aku serius om. Dia itu cuma teman sekelasku". Aku hanya terdiam sambil memutar kembali kejadian dipernikahan kami.

FLASHBACK ON

"Cium!! Cium!!". Teriakkan tamu undangan membuatku sangat malu. Belum lagi Hyejin yang menatapku dengan tatapan aaarrgghh.... Aku tidak mengerti!!

Aku hanya bisa tersenyum dan mendekatkan wajahku pada wajah Hyejin yang sudah menutup matanya dari tadi.

Sial!! Dia sangat polos. Dia sangat cantik jika seperti ini. Tuhan tolong hentikkan waktu ini. Aku ingin sampai puas memandangi wajahnya.

Chup!
Aku hanya menempelkan bibirku dibibirnya dengan singkat.

"Buka matamu".

"Eh ?? Udahan om ?".

"Kit--

"Jadi ini suamimu ?!". Ucapan seseorang yang memotong bicaraku.

What the hell!!! Siapa lagi ?!!
Aku langsung menatapnya sedatarnya - datarnya.

"Mingyu ???". Ucap Hyejin.

"Ooh jadi bocah tengil ini namanya Mingyu".

"Jadi kau lebih memilih menikah dengan om - om ini daripada berpacaran denganku ?".

Sial!! Dia menyebutku om - om!!! Hanya Hyejin yang boleh memanggilku dengan sebutan itu. Hanya Hyejin titik!!

"Aku mencintai Om Jisoo. Lagipula aku bahagia menikah dengannya".

Love You Om Jisoo √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang