Chapter 6

4.5K 455 35
                                    

Aku menatap kesal Om yang sedang fokus menyetir. Tapi sih aku ngga lumayan nyesel. Soalnya aku dapat tumpangan gratis dari Om. Hihihihi...

Oke kembali kepermasalahannya. Aku ngga siap kalo aku harus tidur sama Om malam ini. Tapi nanti aku bisa dicap sebagai istri yang durhaka lagi.

"Sudah sampai".

"A--apa ? Om bicara apa ?". Tanyaku gelagapan.

"Huuh...Hyejin sayang kita sudah sampai dirumah Seunghan".

"Seungkwan Om Seungkwan bukan Seunghan". Ucapku sambil tertawa kelewat keras. Sedangkan Om ? Hanya bisa menggaruk tengkuknya.

"Aah sudahlah Om aku mau turun dul--Eummpphh". Om motong ucapanku dengan bibirnya. Aku bisa melotot sekarang.

Aku harus apa sekarang ?!!! Aku cuma bisa menutup mataku. Aku lemas sekarang. Apalagi tangan Om yang udah megang tengkukku supaya bisa memperdalam ciumannya.

Bibir aku udah ngga suci lagi!!! Huwaaaa....
Tanganku refleks memukul dada Om. Akhirnya Om melepaskan ciumannya.
Canggung! Pasti! Kini pikiranku kosong tak tau harus bagaimana kal--

"Apa yang kau tunggu kenapa kau tidak turun ?". Ucap Om yang entah kapan sedang menatapku. Shit!! Tatapannya yang dalam langsung menembus mataku tanpa permisi.

"Eumm...iya aku turun". Ucapku sambil memotong pandangan kami.

"Jangan pulang terlalu malam".

"Eumm".

"Aku akan menunggumu disini".

"Iy-- APA ?!! Kenapa Om ?".

"Aku tak ingin kau menungguku terlalu lama".

"Om aku hanya main sebentar. Lagipula aku bisa diantar Seungkwan Om". Erangku.

Kulihat Om hanya melotot kearahku. Lalu memasang wajahnya yang datar. Oh ayolah...kenapa Om jadi overprotective seperti in--

"Hyejin ??". Panggil seseorang tiba - tiba.
Aku refleks menengok kearahnya. Mataku langsung melotot kearah kedua orang yang barusan memanggilku.

"Kau sedang apa dirumah Seungkwan ?". Tanya Seokmin.

"Iya...Kenapa kau juga memanggil Om ? Apa kau ber--".

"Kalian siapa ?". Ucap Om tiba - tiba keluar dari mobilnya dan memotong pembicaraan Soonyoung.

Oke...situasi disini semakin buruk. Setelah ini pasti Om akan salah paham. Aku menutup mataku lalu menahan semua rasa kesalku.

Pertama. Om ngga mau pulang. Dia maunya nunggu aku. Oh ayolah aku bukan anak kecil lagi kan ?
Kedua. Soonyoung dan Seokmin berada di depanku!! Setelah ini pasti mereka berdua-- ralat-- pasti mereka bertiga ditambah si Boontelan pasti akan menghujani aku seribu pertanyaan dari mulut mereka.

"Harusnya kami yang bertanya padamu. Kenapa kau bisa bersama Hyejin kami ? Apa ini supir barumu eoh ?". Tanya Soonyoung kelewat polos.

Aku menatapnya tajam. Lalu Om menatapku. Benarkan salah paham. Lagian mulutmya Soonyoung ngga bisa disaring dulu ucapannya.

"Apa kau menganggapku didepan mereka itu supirmu ?". Tanya Om. Santai sih tapi kenapa penuh penekanan ya disetiap katanya ?

"Eumm...itu Om. Aku....".

"Benarkan dia itu supirmu ?". Ucap Seokmin dengan nada yang menggodaku.

"Kalian salah. Aku calon suaminya Hyejin". Jawab Om dengan merangkulku didepan kedua orang aneh ini.

"APA ?!!". Teriak keduanya.

Aku hanya bisa mengangguk lemas. Dan benar dugaanku. Mereka menatapku dengan tatapan siap menghujani semua pertanyaannya yang ada di otak mereka.

Love You Om Jisoo √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang