5.Kali kedua!

15.4K 767 7
                                    

"Turunkan!" perintah wakil ketua osis

Ting ..

Aku terkejut dengan apa yang dikatakan waketos,tapi dari yang kulihat semua anggota osis langsung menggunakan jaket ataupun sweater mereka. Tapi aku tidak perduli lagi,yang aku inginkan masalah ini selesai dan aku bisa segera keluar dari tempat ini.

Hening

Waketos itu hanya menatapku dan Mila dengan tatapan dingin yang sulit diartikan. Sekitar 10 menit kemudian,datang seorang wanita berjilbab putih,yang kira kira kakak kelasku. Dia membisikkan sesuatu kepada waketos. Lalu waketos pergi keluar ruangan,sementara aku dan Mila terdiam. Sambil sesekali mengusap lengan.

20 menit kemudian

Udara diruangan ini sangat dingin. Bahkan bibirku sampai mengeluarkan asap dan sesekali bibirku bergetar. Ditambah lagi bajuku yang lembab karena disiram waketos. Diruangan ini yang tersisa tinggal 9 orang.

Kulihat beberapa dari mereka sedang sibuk dengan ponsel masing masing dan ada juga yang sedang berdiskusi membelakangi kami.

Karna kelelahan duduk dengan keadaan tegang aku mencoba untuk berdiri sebentar. Saat aku ingin berdiri rasanya kaki ku tidak terasa,kepalaku berat,dan pandanganku berubah seketika menjadi warna biru.

Brukkkkkkk
Brukkkkkkk

Author POV

Embun dan Mila pingsan bersamaan. Ruangan osis yang tadi senyap menjadi ribut.

"Ayo kita bawa mereka ke UKS!"
Perintah seorang pria yang sedang mengangkat embun kedalam gendongannya.

Di UKS

"Aku sudah mendengarnya.
Siapa yang pingsan?"tanya ketua osis bernama Aldo

Tidak lama waketos datang.

"Apa mereka pingsan?"tanya waketos

"Iya Dina,kenapa kamu lakukan itu sama mereka?"tanya Aldo heran

"Aldo,aku punya alasan ngelakuin itu semua. Apalagi dia ini sepupu aku,aku ga mau dia kena masalah sampai ke BK. Jadi aku hukum kayak tadi biar ga ngulangi" jawab Dina santai.

Aldo hanya berdecak. Seakan tau apa yang didalam fikiran Dina,partner nya.

Selama mereka berdua berbicara,anggota osis yang berada di UKS hanya diam karena malas ikut campur. Tapi tidak dengan seorang pria yang sudah menolong Embun. Dia angkat bicara

"Dina,kamu malu kalau sepupu kamu buat masalah?aku tau,kamu takut kena imbasnya. Makanya kamu ngehukum dia dengan cara yang berlebihan" tekan pria itu.

"Kenapa?kamu tidak terima dengan yang aku lakukan tadi? Kalau kamu tidak terima kenapa kamu tidak mencegahku?"jawan Dina,wakil ketua osis.

"Aku mau lihat,apakah kamu bisa bertindak dengan benar atau tidak. Bahkan kamu meninggalkan mereka berdua tanpa mengatakan apapun. Kamu tau din? Mereka berdua bahkan tidak bergerak sedikitpun saat kamu tinggal!" ucap pria itu tegas.

Dina hanya terdiam,sambil mencermati kata kata teman satu organisasinya itu.

"Sttttt.. Diam jangan ribut,mereka udah mulai sadar" kata Tya,salah satu anggota osis.

Anggota osis yang perempuan pum langsung masuk kedalam kamar uks yang ada Embun dan Mila.

"Kamu embun kan?nama kakak tasya. Kakak salah satu anggota osis yang diruang osis tadi."

"Kak,hidungku pedas"jawab embun sambil mencoba membuka lebar matanya.

"Tenang aja sayang,itu hanya sebentar kok"jawab tasya

"Kak Dina?kak aku ga dihukum disana lagi kan?disana dingin"tanya embun yang masih lemah

Dina yang tadinya terdiam dan melamun,tiba tiba tersadar karena mendengar pertanyaan embun. Tapi bukannya menjawab,Dina langsung keluar dari kamar uks dengan wajah bingungnya.

"Gimana?" tanya Gibran,anggota osis

"Lihat kedalam sendiri" jawab Dina

Tidak lama tasya keluar dari kamar uks

"Tasya gimana keadaan mereka?"tanya Aldo,Ketua osis

"Mereka berdua udah sadar kok"jawab tasya

"Apa aku boleh liat kedalam?"tanya Aldo

"Aku juga"jawab gibran

"Mau ngapain?"tanya tasya menatap tajam dua pria itu.

"Yaelah ga ngapa ngapain kok tas. Kami cuma mau lihat keadaan mereka,tenang aja kami kan anak baik baik" jawab aldo sambil menunjukkan senyum manisnya.

"Yaudah,jangan lama lama ya!"

Mereka berdua pun masuk kekamar uks.

Embun dan Mila terkejut,sehingga mereka langsung bangun dari posisi baring tadi

"Gimana keadaan kamu" Tanya Aldo dan gibran bersamaan kepada embun.

Embun tidak menjawab dan hanya memasang wajah datarnya.

"Ehem!" dehem Mila

"Kamu?"tanya dua pria itu kearah Mila

"Aku udah baikkan kok kak,tapi masih ada yang agak sakit" jawab mila. Dan hanya diangguki   dua pria itu

"Kalau kamu" tanya Aldo

"Aku udah baikkan kok kak"jawab embun dengan wkaah tersenyum paksa karena menahan sakit dikakinya

"Ohh baguslah" jawab aldo

"Hmm,kak ini jaket siapa?" tanya embun menunjuk jaket yang ia kenakan.

"Jaket saya" jawab seorang pria yang tiba tiba masuk kekamar UKS

Dan bola mata embun yang tadinya layu menjadi bulat sempurna saat tau siapa empunya jaket yang sedang ia kenakan.


Assalamualaikum,makasih ya yang udah mau baca cerita gaje ini. Maafkan jika ada typo yang bertebaran diteks 😂. Kekurangan datangnya dari kita dan kesempurnaan hanya dari Allah. Hehe

Masih bingung ya dengan sikap Dina ke Embun? Atau bahkan penasaran dengan siapa cowo yang minjamin jaket ke Embun?
Tungguin kelanjutannya ya

Jangan lupa vote and coment nya❤💘

Sedekat Nadi Sejauh Matahari [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang