1.Kesenangan

59.2K 1.5K 53
                                    

3 orang gadis remaja yang sedang berbelanja dan menikmati hari terakhir liburan kenaikan kelas. Mereka sudah berkeliling mall selama 2 jam mencari barang barang yang diperlukan untuk Tahun ajaran baru.

Setelah mereka mendapatkan semua yang mereka butuhkan. Mereka pun mencari tempat untuk mengisi perut mereka yang sudah bergendang minta diisi makanan. Setelah mereka mengisi perut mereka,mereka pun lanjut untuk foto both,dan mereka berhenti ke toko pakaian dan sepatu. Membeli apa yang mereka mau,berlebihan? Tidak ini biasa,bagi mereka.

"Eh udah jam 8 aja ni,yuk pulang" kata Embun membuka percakapan.

"Iya nih,ayuk" jawab kedua temannya yaitu melody dan Rembulan.

Sampai ditempat parkiran pun mereka dijemput oleh sopir mereka masing masing.

EMBUN POV

Hari ini aku lelah sekali. Tetapi rasa lelah itu hilang karena seharian ini aku habiskan waktu dengan sahabat sahabatku dan berbelanja keperluan untuk Tahun Ajaran baru. Namaku Fashylla Embun Azzahra,aku dipanggil Embun. Umurku 16 tahun. Tahun ini aku naik ke kelas 11 SMA Garuda dikota ku. Besok adalah hari pertama aku menginjak kelas 11 sudah tidak sabar rasanya bertemu teman teman sekelasku. Oh iya,aku tadi berbelanja banyak sekali. Sampai yang tak kuperlukan pun kubeli,tapi itu tidak masalah.

"Ya allah aku belum shalat isya" ya aku menepuk jidatku karena aku lupa shalat,ya itulah aku masih sangat lalai dalam ibadah. Aku pun segera shalat. Selesai shalat aku turun keruang makan,karena belum makan.

Author POV

"Embun,kenapa baru pulang?" tanya Rahman,ayah Embun

"Tadi Embun keasyikan jalan jalan diMall yah" jawab Embun lemas.

"Kamu lihat ini!" menyodorkam sebuah kertas lembar. Embun pun membaca kertas itu,ternyata itu adalah tagihan belanja Embun.

"A.. Ayahh,maaf kan Embun yah tapi kan ini sudah uang bulanan embun yah". Jawab embun takut.

"Tapi harus nya kamu itu ngerti! Ayah kasih uang bulanan sebanyak itu harusnya kamu kelola,kamu putar,kamu gunakan untuk hal yg pasti,jangan hanya untuk hal tidak penting seperi ini!" Rahman mulai menaikkan Nada bicara nya pada Embun.

Sedangkan Embun hanya terdiam dan menahan tangisnya. Sementara Rahman pergi kekamarnya meninggalkan Embun dan Dahlia,istrinya.

"Embun anak bunda" dahlia menarik tubuh Embun kedekapannya.

"Bunda ga marahkan sama Embun? Embun salah ya bun?" tanya embun dengan isakan tangisnya.

"Embun pikirkan lagi ya nanti sekarang Embun kekamar gih siapin barangnya buat besok tahun ajaran baru". Kata dahlia lembut.

"Iya bun,Embun ke atas dulu ya"

Sesampainya dikamar. Embun pun berfikir keras untuk menghemat uang yang diberikan Ayahnya itu. Embun memang terlahir dari keluarga kaya raya tapi ayahnya selalu mengajarkan cara berhemat dan mandiri. Embun seperti ini karena dimanjakan oleh kakek dan neneknya yang sudah kaya raya. Sambil memikirkan cara itu,tidak terasa Embun pun terlelap di tidurnya. Dengan keadaan wajah yang kusut dan kamar yang berantakan karena barang belanjaannya.

Sedekat Nadi Sejauh Matahari [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang