Tiga Puluh Tujuh

11.3K 610 55
                                    

Hari yang di tunggu tunggu keluarga besar Mazart akhirnya tiba. Cucu kesayangan Mazart dan anak kesayangan Rahman pun melepas masa lajangnya.

Seorang wanita cantik dengan balutan baju kebaya putih, sedang menatap cermin di hadapannya. Polesan make up menambah kecantikan yang ada di diri wanita berumur 21 tahun ini.

"Embun?" panggil Dahlia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Embun?" panggil Dahlia

"Iya bunda?" jawab Embun.

"Kamu udah siap? Calon suami kamu udah di bawah sayang" ucap Dahlia lembut.

"Sudah bunda"

Dahlia pun menggandeng tangan Embun untuk menuruni anak tangga dirumah nya.

Setelah turun Embun tidak langsung duduk disamping calon suami nya. Tapi ia duduk di sebuah Gazebo yang diletak didalam rumah, dan diberi kelambu.

15 menit kemudian. Sudah terdengar indahnya suara calon suami Embun yang dengan lantang mengucapkan ijab qobul tanpa salah sedikit pun.

Embun sangat bahagia, saat semua orang ditempat itu berkata

"SAH"

Disisi lain

Calon suami Embun yang sudah berganti status menjadi suami Embun pun merasa lega karena sudah berhasil mengucapkan janji suci dengan lantang. Dan ia ingin segera menemui sang bidadari.

Pria dengan tinggi 185 cm, hidung mancung dan rahang gagah, wajah tampan, badan tegap, dibalut dengan jas, kemeja, dan dasi menambah ketampanan pria itu. Ia pun berjalan menuju Gazebo tempat Embun duduk sambil ditutupi kelambu shiffon yang tembus pandang. Menunjukkan sekilas wajah cantik Embun

Para tamu bersorak ria saat melihat pria itu berjalan menghampiri Embun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Para tamu bersorak ria saat melihat pria itu berjalan menghampiri Embun. Sedangkan Embun hanya menunduk tersipu malu.

Pria itu pun membuka kelambu itu. Melihat sang bidadari yang tertunduk dan tersipu malu.

Saat pria itu sudah mendekat, Embun pun memberanikan diri untuk mendongakkan kepalanya.

"Malik?" lirih Embun.

Sedekat Nadi Sejauh Matahari [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang