2.Lenyap

24K 1K 13
                                    

"Embun sayang,bangun nak 30 menit lagi kamu masuk sekolah" sudah 15 kali dahlia memanggil embun agar embun segera bangun.

"Ha ya allah! IYA BUN". Teriak embun menjawab panggilan bunda nya.

15 menit kemudian

"Bunda,Ayah,Embun langsung pergi aja ya takut telat. Dah assalamualaikum".

"Waalaikumsalam"jawab dahlia dan rahman.

Di Sekolah

Brukkkkkkk

Ntah siapa saja dan sudah berapa orang yang ditabrak Embun pagi ini,karena dia sangat terburu buru. Setelah sampai ke Mading,Embun pun melihat dia masuk ke kelas apa. Dan ternyata betapa senangnya karena dia sekelas lagi dengan Melody dan Rembulan. Setelah melihat ke mading,embun langsung menuju kelas barunya.

"Embunnnnn!!!" teriak seorang wanita

"Ya?" embun pun menoleh

"Aku Zeynab bun,kita sekelas lagi ya rupanya,aku seneng banget,sebangku dengan aku yuk"ajaknya langsung menarik tangan embun dan mengajak embun meletakkan tas embun ke meja yang sudah ada tasnya.

Embun POV

Dimana sih Melody dan Rembulan? Dari pagi aku tidak ada melihatnya. Tapi untung saja aku bertemu Zeynab yang sangat baik denganku dan mengajakku berbicara agar aku tidak terdiam saja. Tapi tiba tiba aku teringat mimpiku semalam.
"Perusahaanku bangkrut!! Dan semua yang kita miliki harus disita?" teriak ayah. Sedangkan yang lainnya hanya menangis sebisanya.

"Hah!ga boleh terjadi pokoknya aku gamau!!" tiba tiba aku teriak dikelas. Membuat teman sekelasku menoleh kearahku.

"Ee...ehh maaf,semuanya"kata embun sambil menunjukkan gigi rapiku itu.

Treettttt... Trettt... Trettt...
Bel pulang berbunyi

"Bun,aku duluan ya aku udah dijemput sama ayahku. Dah assalamualaikum"ucap zeynab

"Waalaikumsalam"jawab aku sambil tersenyum

30 menit kemudian

Ya allah lama banget sih pak silo jemputnya,biasanya udah on time aja. Ayah juga dihubungi ga diangkat,apa sibuk meeting?aku pun memutuskan untuk menelfon bundaku

"Ga diangkat juga?!" aku sudah mulai resah jika begini. Tidak betah menunggu akhirnya embun memutuskan menggunakan ojek online.

Setelah sampai dirumah

RUMAH INI DISITA.
Aku terpatung membaca itu. Yang benar saja? Ah mungkin aku masih kepikiran mimpi semalam?. Aku mencubit pipiku dan sakit. Rupanya? Ini KENYATAAN. apa apaa ini? Kenapa rumahku disita. Lalu mana ayah dan bunda?. Aku langsung menelfon mereka. Tapi tetap saja tidak ada yang mengangkat.

2 jam kemudian. Aku pun terduduk didepan gerbang rumahku yang disita

Tiba tiba telfonku berbunyi. Ternyata telfon dari bunda.
"Halo sayang,kamu dimana?"

"Aku dirumah yang kena sita bunda,kalian dimana" rengekku.

"Bunda ada di apartemen kita dijalan senopati. Kamu kesini ya sayang,ayah ga bisa jemput nak"jawab bunda memohon.

"Iya bunda embun kesana sekarang".

Baiklah aku sudah sadar,ini bukan mimpi,aku ingin menangis. Tapi? Kenapa setetes airmata pun tidak ada yang bisa keluar. Hanya rasa sesak didadaku yang sedang aku rasakan sekarang. 30menit aku menaiki ojek untuk ke apartemen.

Akhirnya aku sampai juga. Saat aku masuk,aku terkejut melihat dirumah ayah dan bunda terdiam. Aku pun datang langsung ikut duduk bersama mereka.

"Apa kita harus memberhentikan kuliahnya Hikam?" kata ayah mengangkat suara.

"Jangan!" jawabku dan bunda serempak.

Ayah berdecak,"lalu?kamu mau ayah berhentikan sekolah?agar kakakmu bisa tetap kuliah?"tanya ayah dengan nada dingin.

"Apa?nggak! Aku gamau berhenti sekolah yah. Jangan korbankan salah satu dari kami" kataku memohon.

Ayah terdiam sebentar
"Lalu? Semua harta ayah sudah disita,sedangkan biaya sekolah kamu dan biaya kuliah kakakmu itu tidak sedikit!"jawab ayah dengan membentakku.

Sikap egois ku pun keluar

"Aku akan minta bantuan kakek dan nenek!"kataku berteriak sambil membuka hp ku mencari nomor kakekku.

"Stop embun! Jangan sekali kali kau telfon kakekmu!" bentak ayah

Pranggggg!!!!....

Handphone ku melayang karena dirampas dan dibanting ayah. Hancurlah benda kesayanganku itu.

Author POV

"jangan sekali kali kau menelfon dan merengek ke kakekmu,akan ditaruh dimana harga diri ayahmu ini! Hah?!". Teriak ayah

"Aku tidak perduli! Aku tidak mau berhenti sekolah!!"teriak embun.

Tappppp..

Tato merah muda pun berhasil ditempelkan rahman dipipi putri kecilnya itu.
Seketika itu air mata Embun pun pecah. Bundanya hanya bisa diam mematung melihat kejadian barusan.

Tanpa pikir panjang embun pun berlari kearah jendela apartemen,dia langsung naik jendela itu. Rahman terkejut melihat tingkah putrinya begitu juga dahlia,lalu mereka mengejar embun.

"Jangan sentuh aku ayah! Ayah sudah tidak sayang padaku! Ayah menamparku" teriak embun yang sudah berdiri dijendela.

"Embun turun! Ayah bilang turu!" perintah rahman.

"Tidak mau!" embun semakin berdiri diujung jendela apartemen dilantai 4 itu.

"Embun!" teriak rahman yang akan mendekati embun

Namun tiba tiba ..

"EMBUNNNN"teriak rahman melihat putrinya benar bejar hilang dari jendela itu.

Assalamualaikum. Ini adalah cerita pertamaku. Aku buat cerita ini iseng iseng aja,buat ngisi waktu senggang. Jadi,maaf kalau gaya penulisannya masih banyak salah dan feelnya ga dapat,hehe.

Selamat membaca ya:) (kalau ada yang mau baca)
Jangan lupa vote atau comment😂

FilliaKlarasinta
23/mei/2017
00.14

Sedekat Nadi Sejauh Matahari [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang