27. Nama?

11.1K 569 37
                                    

Angin malam menerpa wajah cantik Embun yang terlihat lelah. Bagaimana ia tidak lelah, pagi sampai sore ia menjadi dosen. Padahal sebentar lagi ia akan ikut lomba berkuda, mau tidak mau ia harus tetap latihan dengan mengambil latihan pada malam hari.

Embun pun mulai memasuki kandang kuda yang akan ia pakai untuk latihan sekaligus untuk lomba. Sebenarnya itu adalah kuda pribadi Embun, yang di hadiahkan kakeknya 7 tahun lalu karena Embun yang suka berkuda dan sering memenangkan lomba berkuda. 

Namun, sudah 4 tahun lebih Embun tidak pernah berkuda dan mengunjungi kuda nya yang ia beri nama 'Pisca' kuda betina yang kuat berasal dari Arab,untung saja Pisca kuda yang lumayan jinak.

Embun pun melihat keadaan sekitar. Ditempat latihan sangat sepi. Hanya ada penjaga saja, tapi inilah yang Embun inginkan.

Ketenangan

Setelah Embun mengeluarkan 'Pisca' ,kuda nya. Ia pun menaikinya, dengan menggunakan dress navy,kerudung syar'i senada dan leging hitam. Embun mulai memacu kudanya.

Yang awalnya pelan lama lama menjadi lumayan laju, tidak terasa 2 km Embun lewati hanya dalam waktu kurang lebih 3 menit. Embun pun tersenyum bangga, sejenak ia melupakan semua masalah nya.

Disaat Embun ingin menambah laju pacuan kuda nya, ia seperti mendengar suara pacuan kuda dari arah belakang.

'Ah mungkin salah dengar' pikirnya dalam hati.

Embun tidak berniat sama sekali untuk menoleh kebelakang. Pasalnya, Embun adalah penakut, sejak ia mendengar pacuan kuda selain dari kuda miliknya. Ia memiliki firasat tidak baik.

Lama kelamaan suara pacuan kuda itu semakin mendekat.

Embun memejamkan sedikit matanya berharap hantu kuda itu segera pergi atau segera melewatinya. Sungguh! Ia tidak suka suasana seperti ini.

Mencekam dan menegangkan.

Embun pun memelankan pacuan kuda nya agar 'hantu kuda' itu melewatinya.

Tapi

"Hey!" suara bariton seorang pria mengejutkan Embun

"Aaaaaaa!!!!!" teriak Embun sambil menarik tali pacuan kuda nya. Sontak kuda nya berhenti mendadak, membuat Embun yang tidak seimbang langsung terjatuh ke tanah.

"Aawwww" teriak Embun meringis.

"Kamu gak papa?" tanya seorang pria

Embun pun mengangkat wajahnya

'Ganteng'

"Hey!" tanya pria itu membuat Embun tersadar

"Astagfirullah!" teriak Embun sambil mengusap wajahnya dan beristighfar berkali kali.

"Kamu gak papa kan?" tanya pria itu

"Aku.. Aku.. Yaa baik baik saja" jawab Embun bohong,padahal lutut,siku,dan pinggangnya agak sakit. Beruntung tidak ada luka.

"Serius?" tanya pria itu lagi

"Ya aku serius" jawab Embun sambil berusaha berdiri

Brukkkkk

Embun pingsan

"Hey!!" teriak pria itu. Tanpa aba aba pria itu segera menggendong Embun dan menaikkan Embun di atas kuda milik pria itu.

"Bertahanlah" bisik pria itu tepat di telinga Embun

Pria itu segera memacukan kuda miliknya, namun beberapa kali saat kuda mulai melaju ia harus memberhentikan kuda nya. Karena Embun selalu hampir jatuh dari kuda nya.

Berkali kali Embun hampir jatuh pria itu pun kebingungan. Pria itu pun denga sigap melepas sorban dikepalanya dan mengikatkan perut Embun dan perutnya.

Alhasil posisi mereka sangat dekat,bahkan jika Embun sadar ia bisa merasakan nafas pria itu. Karena Embun berada didepan pria itu,dan pria itu ada dibelakang Embun sambil memacu kuda nya.

Pria itu pun melanjutkan perjalanan menuju start tempat latihan agar mudah meminta tolong.

Setelah menempuh 5 menit perjalanan menuju start pria itu merasa terkejut karena sekilas ia seperti melihat kilatan cahaya. Tapi itu segera ditepis nya karena ia sudah panik dengan keadaan wanita didepannya ini.

"Tuan,siapa wanita itu" tanya seorang pria yang umurnya sekitar 40 tahunan

"Nanti akan aku jelaskan, sekarang tolong bawakan mobilku ke sini,aku akan membawa wanita ini ke rumah sakit" perintah pria itu.

Pria itu segera melepaskan ikatan kain sorban yang melilit di perut nya dan wanita itu.

Tak lama mobil pria itu datang. Dan pria itu segera menggendong Embun kedalam mobil.

Mereka pun menempuh perjalanan ke rumah sakit selama 20 menit. Dan akhirnya mereka sampai. Pria itu segera membawa Embun ke rumah sakit

"Suster! Tolong dia, dia jatuh dari kuda" kata Pria itu sedikit panik

Tapi suster itu malah terdiam mematung

'Ganteng banget'

"Suster!" bentak pria itu membuat sang suster terkejut

"Eh! Iya pak" jawab suster itu gelagapan. Suster itu segera memanggil perawat pria untuk membawa Embun ke ruang UGD

"Maaf pak, anda silahkan keruangan administrasi sekalian melengkapi data diri pasien" ucap suster tadi

"Baik" jawab pria itu. Ia segera menuju ruang administrasi. Tapi pria itu merasa risih karena banyak orang dirumah sakit yang menatap kan ganas, kagum, dan aneh.

Tapi pria itu tidak menghiraukan orang orang itu. Setelah ia sampai di ruang administrasi. Ia kebingungan, ia tidak tahu nama wanita itu.

"Mohon cepat pak. Apa anda tidak risih dengan tatapan para wanita disini?" tanya pria bagian administrasi yang sedari tadi menunggu jawaban Pria itu.

"Hmm nama pasien nya pakai nama saya boleh?" tanya pria itu

"Ya"

"Ini" kata pria itu menyerahkan Kartu identitasnya

Pria bagian Administrasi itu bukannya mencatat nama pria itu malah melongo dengan mata yang membesar dan mulut yang hampir membentuk huruf O

"Anda ..." kata pria itu terputus

                          &∆&

"Gimana Gibran? Cantik kan si Villa? " tanya Suci

"Iya ma" jawab Gibran datar. Ya walaupun sebenarnya wanita itu emang cantik dengan balutan pakaian syar'i nya.

"Beberapa hari lagi acara aqad nikah kalian bakalan dilaksanakan. Mama gak mau lama lama menunggu,mama mau nya cepat! Biar mama cepat gendong cucu" kata Suci dengan semangat

Sementara Gibran hanya membalas dengan senyum terpaksa.

'5 hari lagi aku akan menjadi suami dari wanita lain, bukan dari Embun' batin Gibran

Sedekat Nadi Sejauh Matahari [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang