7.Ayah

15.4K 707 15
                                    

Adzan ashar berkumandang. Aku pun bangun dengan kaki pincang dan segera menuju kamar mandi untuk wudhu dan shalat ashar segera. Karena tadi aku meninggalkan shalat dzuhur.
Setelah shalat,bunda memanggilku.

"Embun sayang,kalau kamu udah selesai shalat langsung keruang tamu ya sayang ada yang mau dibicarakan sam ayah". Kata bunda

"Iya bunda"

10 menit kemudian aku langsung keruang tamu. Dan duduk disofa sebelah bundaku

"Embun" ayah angkat suara

"Hmm" aku yang semula menunduk langsung menoleh kr ayah

"Maafkan ayah ya atas kejadian kemarin,sampai kamu mau loncat dari jendela" kata ayah

Ini pertama kalinya ayah meminta maaf padaku

"Iya ayah,tidak apa. Setelah embun pikir embun juga salah ayah. Embun juga minta maaf sama ayah"kataku sambil menunduk

"Sini putri kecil ayah" kata ayah sambil merentangkan kedua tangannya

Aku pun menghampiri ayah dengan kaki pincang dan langsung menghamburkan pelukanku. Tidak terasa cairaj bening dari mataku lolos begitu saja saat memeluk ayah.

Pundak yang selalu nyaman
Dada yang selalu hangat
Tangan yang selalu menjaga
Dan pelukan yang selalu menenangkan.

"Ayah jangan pernah tinggalin embun ya"kata embun dengan suara serak

"Ayah harus ke istanbul,turki besok sayang"kata ayah

"Apa?" rasanya tenggorokanku seperti dicekik mendengan ayah bicar seperti itu.

"Ayah sudah mengajukan kerjasama dengan perusahaan disana nak. Ayah harus bekerja keras untuk mengembalikan keadaan ekonomi kita. Masa depan kamu dan kakakmu masih panjang sayang, mengertilah" jawab ayah sambil mengelus pipiku

"Lalu bagaimana dengan embun dan bunda yah?" kataku memelas

"Sayang,ayah sudah bicarakan sama kakekmu. Kalian akan dijemput sopirnya besok malam,ayah akan berangkat besok sore"kata ayah

"Apa kamu yakin?" bunda angkat bicara

"Aku yakin sayang"jawab ayah sambil menatap sendu bunda.

"Ya sudah bunda akan menyiapkan barang barang yang diperlukan ayah disana"kata bunda berlalu pergi

"Ayah berapa lama disana?"kataku

"Secepatnya ayah akan kembali sayang". Jawab ayah tersenyum penuh arti

Aku hanya menunduk. Lalu bangun dan kembali kekamar

Ayah akan meninggalkanku tidak tahu seberapa lama,perlu kuakui aku sangat membutuhkan kasih sayang seorang ayah. Dari dulu ayah sibuk bekerja,waktuku kuhabiskan banyak dengan bunda,kakek nenekku,dan teman temanku. Walaupun banyak orang disisiku. Aku tetap mengingikan kasih sayang dan pelukan dari seorang ayah

Malam ini kami makan malam dengan gembira dan penuh tawa. Seakan akan tidak ada perpisahan besok. Lebay?emang. Tapi tidak tau kenapa rasanya aku berat melepas ayah,padahal ayah sudah sering keluar negeri untuk urusan kerja.

Sedekat Nadi Sejauh Matahari [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang