22 : Meet

309 13 0
                                    

Chapter 22

"Bukan"

"Siapa? "

"Dia.."

***

Andrian menoleh kesisi kirinya, seperti biasa memang selalu ada Audrey disana..

"Lu denger drey..apa kata Ara tadi.."

"..."

"Ganggu lu, pergi sana!"

"Gak akan"

"..."

Andrian tau jawaban Audrey pasti itu, pasti itu lagi, itu terus..
Dan akan selalu itu

"Gw mau ketemu Aurell, pokoknya harus bicara"

Andrian berbelok arah dari rumahnya dan hendak menuju rumah Aurell, tapi ada sekelibat perasaan aneh yang mentelimuti hatinya, semacam perasaan tidak enak, beban, juga sakit

"Dia gak akan mau ketemu sama gw.."

Andrian mengurungkan niat untuk menjenguk Aurell, karena ia sadar bahwa posisinya saat ini adalah, bukan siapa siapa

***

"Drey"

"..."

"Gw pengen deh, ketemu sama Roku"

"Buat apa..."

"Gak, cuma penasaran aja"

"Gak guna"

"Dih, bilang aja Roku itu tuwir! Bongkok! Bau! Jelek! Namannya juga arwah kan yang umurnya udah sekitar 100 tahunan lebih!"

"Jangan asal bicara"

"Gw bener kan?"

"Salah"

"Emang lu pernah liat wajahnya?"

"Belum"

"Dia pasti tua, trust me"
.

.
Audrey membawa Andrian kehurius, tempat dimana Roku berada

"Jadi gw mau dicemplungin kesumur lagi?"

"Roku"

Mereka berdua menelusuri jalan setapak, jalan menuju istana Roku, tempat dimana ia bersinggah

Mereka masuk kearea dunia lain, hawanya begitu terlihat dingin, gelap, kekuatan manusia Andrian diuji disini

Andrian tidak terlihat khawatir sedikitpun, ia hanya berjalan mengikuti Audrey dihadapanya, sampai akhirnya ia melihat..

Sesosok laki laki bertubuh tegap yang hampir seluruhnya ditutupi jubah merah maroon, terlihat berdiri dengan dark sword ditangan kananya
Terlihat sangat gagah dan agung

"Dia, Roku?"

"Ya"

"Seperti raja"

"Putra mahkota"

"A ap?"
.

.
Tanpa suara Roku menoleh kearah Andrian, dan menatapnya tajam dengan iris mata maroonya itu

'Matanya merah, warna kulitnya putih pucat, tinggi, dan rambutnya berwarna gelap, sangat jauh dengan perkiraan tadi' batin Andrian

"Perlihatkan wajahmu!" Kata Andrian

Roku hanya diam, tapi ia terlihat geram dengan sikap Andrian yang seenaknya, ia mengayunkan dark sword kearah Andrian

"Jangan sakiti Andrian"

Dark sword hampir saja mengenai tubuh Andrian (lagi)

"Pergilah" kata Roku

Audrey membawa Andrian ketempat yang normal, dan meninggalkan 'malaikat hitam'nya

"Gila! Drey! Tadi Roku?"

"..."

"wah serasa hidup didunia game gw barusan"

"..."

"Drey.."

Audrey hanya diam

"Kenapa lu?"

"Seandainya aku manusia,  ada raga, apa kita bisa bersama?"

"..."

"Kenapa Audrey harus mati?"

"Gak, lu masih hidup!"

"Tapi tetep aja aku gaakan bisa hidup! Seandainya balik ke raga , yang akan aku dapet cuma rasa sakit, dan seandainya Audrey gak kuat, akan mati kan"

"..."

'Lebih baik begini, stay disisinya walau tidak selamanya ia menyadari kebradaanku'
Batin Audrey

My Indigo sideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang