45 : kesempatan

275 14 21
                                    

Chapter 44

Peluang waktu yang hanya aku gunakan untuk merenungi semua kesalahanku.

Setelah bertemu Audrey, andrian hanya diam karena terkejut mendengar pernyataan dari Audrey yang hanya bilang terimakasih dan pergi begitu saja.

"Yah gw ikhlas lah mau dia pergi lupa sama ketulusan gw yang dulu hmm"
Kata Andrian.

--

"Sebenarnya aku gak mau pergi dari Andrian, aku ingin terus berada disampingnya tapi... Karena Aurell aku jadi merasa bahwa aku gak pantas untuk Andrian, mungkin Andrian itu lebih dibutuhkan oleh Aurell.. Bagaimanapun juga Aurell mau melupakan dendamnya aku sangat bersyukur. bagaimana kondisinya sekarang? Apa dia akan sadar? " kata Audrey dalam renungan ya, ia melamun dan terus memikirkan Aurell.

•••

"Apa Aurell bener bener bisa hidup? " tanya Andrian pada Ara.

Mereka berdua Setia menunggu didepan ruangan Aurell sampai ada kabar dari Aurell.

"Gw harap Aurell baik baik aja" kata Ara

"Entah kenapa gw merasa bersalah, coba aja gw nolongin dia tahan dia pas dia jatuh, pasti, dia gak akan begini kan?" wajah Andrian saat ini sangat murung ia merasa bersalah, apa yang ia katakan sungguh dari dalam hatinya

"Lu nyesel sampai kapanpun gak ada gunanya, kalau emang nyesel, harusnya lu minta maaf, dan buktiin kalau maaf lu tulus buat dia"

Kata kata Ara barusan membuat Andrian terdiam dan merenung

--

Aku berada diambang kematian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku berada diambang kematian..
Apa jalan yang aku ambil adalah salah?
Dengan lari dari semuanyaa dan berharap melupakan semuanya

Aku berharap aku lupa.

Apa reaksi mereka jika aku mati?
Apa mereka senang? Atau sedih?
Dan apakah aku bisa dikenang?

Lebih baik aku melupakanya dan mulai pergi jauh, tidak kembali lagi
Aku relakan semuanya dan mulai melangkah, menjauh dari dunia ini

Tapi Andrian.

Ah dia mungkin bahagia bersama Audrey disana, tidak mungkin dia menghiraukan seorang pembunuh sepertiku kan..

Mereka cocok, mereka pasangan yang serasi

Andrian

Andrian

Harusnya bersamaku.. Kan..

Andrian jawab aku..
Apa iya dia ingin bersamaku?
Harusnya seperti itu kan, dia mencintaiku?

Gadis itu takdirnya kan tidak ada, jadi..

Harusnya Andrian bersamaku.. Kan..?

"Ya kembalilah Aurell, aku disini"
Itu suara Andrian, apa aku bisa kembali?

"Pasti bisa"
Suaranya lagi, kenapa bisa aku dengar?

Aku..
"Harus bisa! "
Lagi lagi suara Andrian..

Aku..
Akan berusaha, untuk Andrian

"An-d.. " perlahan kubuka mataku yang berat, tubuh ini terasa sangat lemah, dan lidahku kaku, apa aku hidup? Apa aku kembaali?

"Masih ada harapan untuk pasien ini! "
Beberapa dokter dan perawat masuk dan memeriksa ku, aku harap, mereka berhasil.
.

.

.

.

.

.

My Indigo sideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang