Chapter 42
Perasaan Audrey saat ini, tidak laik tidak bukan adalah rasa takut yang memuncak pada benaknya.. yang terpikirkan adalah waktu hidupnya mungkin hanya sampai tengah malam.
[22.20]
Tepat jam 22.20, Aurell sampai diloby rumah sakit dan mengaku sebagai sepupu dari Audrey lalu masuk dengan seragam sekolah LotusSetelah itu pihak rumah sakit mengizinkanya masuk dan menginap dengan alasan karena tidak pernah ada pihak keluarga yang mau menginap diruangan Audrey. Ntah ada masalah apa pada keluarga Thania.
Aurell masuk keruangan Audrey disana terlihat Audrey yang terbaring dan memejamkan matanya.
Sangat hening.
Aurel menutup lagi pintu itu dan mulai menatap raga Audrey.
'Aku sangat benci pada ragamu itu, jantungmu!' Batin Aurell
"Kematianmu, sudah dekat.. apa kau ingin mengatakan suatu pesan terakhir untuk seseorang? Yang mungkin peduli padamu?" Kata aurell
'Dia bukanlah malaikat pencabut nyawa, aku sama sekali tidak takut..tapi.. Izinkan aku memberi pesan kepada penolongku .. Andrian...selamat tinggal Andrian' Batin Audrey.
[00.00]
Waktu sudah menunjukan tengah malam.
Waktu sudah menunjukan saatnya bagi Aurell melepaskan semua bebanya.***
Aurell membawa Audrey secara sembunyi sembunyi keatap.. memaksa Audrey untuk berdiri da berjalan.
Sesampainya diAtap rumah sakit,
Aurell berlari sembari menyeret Audrey, mengusir semua gagak yang berdiam diatap.***
Terlihat dari jendela rumah Andrian bulan terang dan burung gagak yang berterbangan dari arah rumah sakit."Perasaan gw gaenak" kata Andrian
ia sudah tidak ingin ambil pusing karena kegalauan yang mengganggu hati dan pikiranya.
Ia hanya berbaring lalu memejamkan matanya.Terlintas terdengar suara Audrey ditelinganya. Meminta agar ia ditolong, deja Vu juga terbayang dipikiran Andrian darah yang berlumuran.. seseorang yang akan terjatuh.
Itu semua membuat Andrian bangun dan berlari menuju rumah sakit.
Ia tidak perduli ditengah gelapnya malam.. tidak ada angkutan umum.. dan kendaraan, tapi ia tetap berlari.***
Sesampainya dirumah sakit, ia menaiki tangga darurat yang digunakan Aurell untuk menuju atap rumah sakit.
Andrian terkejut melihat pemandangan suatu kejadian deja vu yang dialaminya akan terjadi.
Aurell hendak mendorong Audrey kebawah sana... melihat kondisi Audrey yang berlumuran darah Andrian tahu siapa korbanya, siapa pelakunya.
"JATUHLAH!" Teriak Aurell
"Tidak! Audrey!" Andrian berlari secepat mungkin dan menyusul Audrey yang hendak jatuh karena Aurell mendorongnya.
"kyaaaa" teriakan keras Audrey terdengar dan menusuk hati Andrian membuat Andrian tidak perduli lagi kepada sekelilingnya termasuk Aurell .
"Pegang erat tanganku jangan lepaskan Audrey!" Kata Andrian lalu menarik Audrey keatasPristiwa menegangkan terjadi beberapa detik lalu dimana jika Andrian tidak menarik Audrey ke atas maka akan terjadi sesuatu yang sangat mengerikan dirumah sakit itu.
Dibawah sana, terdapat banyak orang yang sadar akan teriakam Audrey.
'Sudah banyak orang, aku sudah tidak memiliki kesempatan apapun lagi, Andrian juga berada disini, aku tidak bisa melakukan apa apa' batin Aurell
"Lu gak apa apa Audrey? Drey lu udah sadar? Kamu sekarang manusia bukan Arwah lagi" kata Andrian dengan wajah berbinar dan memeluk Audrey dipangkuanya.
Audrey hanya tersenyum karena betapa bahagianya ia saat ini.. sesuatu yang ingin dicapai yaitu tersenyum dan berada bersama Andrian didunia. Dan menjadi nyata tidak hanya Arwah lagi.
"Drey kita balik. Semoga lu pulih terus sehat"
Tanpa menghiraukan Aurell, Andrian membawa pergi Audrey dan pergi begitu saja.
"Apa aku sudah tidak dihiraukan?" Kata Aurell
Mendengar perkataan Aurell Andrian yang menompang tubuh Audreypun berhenti melangkah.
"Kalau begitu baiklah" kata Aurell sembari tersenyum dan berlari menuju ujung Atap, airmatanya mengalir dengan hati yang berat.
Andrian menoleh dan melihat Aurell terjatuh begitu saja.
Teriakan dari bawah sana teriakan orang orang menandakan bahwa Aurell benar benar jatuh.Andrian melepas Audrey dan berlari melihatnya.
Melihat dia tergeletak mengenaskan dibawah sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Indigo side
Misterio / SuspensoSTOP IT PLEASE! kenapa harus aku?! hentikan, jangan tatap aku dengan matamu yang menyedihkan! jangan merintih dihadapanku! jangan memohon kepadaku! jangan sakiti dia! apa yang harus dilakukan jika berada diposisi Andrian? Dia harus memilih, hidupnya...