40 : hasrat

238 7 0
                                    

Chapter 39

Andrian meninggalkan Aurell sendirian diruangan UKS

***

Aurell POV
Kenapa aku menjadi orang bodoh?
Kenapa aku jadi seperti ini

Apa tujuanku sebenarnya saat pertama kali berpikir untuk membunuh gadis itu..
Bodohnya, ternyata gadis itu masih hidup dan koma aku tidak menyadarinya..

Aku, tidak akan membiarkan gadis itu hidup dengan jantung yang seharusnya milik kakaku..

Tidak akan pernah kumaafkan!

Aurell POV end

"Jiwaku, tidak akan tenang kalau gadis itu masih hidup kan? Gadis yang merenggut kebahaiaanku juga kakakku! Kenapa aku bisa melupakan itu?"
Kata Aurell dengan hasrat pembunuh yang menggebu gebu dan kebencian yang luar biasa, entah apa yang membuatnya sangat membenci Audrey ketika mengingat segalanya..

***

Seseorang berdiri didepan kelas, sedang menunggu..
Ya dia adalah Andrian sedang menunggu Ara

Hingga akhirnya orang yang ditunggu datang dan menghampiri.

"Eh nape lu ngechat gw? Segala minta ketemuan didepan kelas sok penting banget lu, apaan?"

"Ini penting woy, dengerin gw, tadi Aurell ngeliat gw kayak orang stress gitu, dia bilang soal pembunuh gitu, apa Aurell gila? Sakit jiwa gitu?"

"Geblek! Enak banget lu bilang gitu! Ya enggak mungkin lah, kalau menurut gw, ingatan Aurell soal pembunuhan siswi sekolah ini tuh balik, dia jadi tau"

"Apa iya? Dia tau kalau dia pembunuh sebenarnya? Terus kenapa dia kelihatan gak bersalah sama sekali?"

"Ya itu.."

"Ya seenggaknya minta maaf ke Audrey, dia masih hidup!"

"Santai bro, santai, maksud gw, mungkin Aurell punya masalah pribadi sama Audrey, emang si Audrey tuh nyusahin!"

'Masalah pribadi yang sebenarnya Aurell aja gak pernah cerita jelas, sama gw' Batin Ara.

***

Sementara itu, Arwah yang kita kenal sebagai arwah penasaran, arwah yang bimbang dan kehilangan arah..
Gadis SMA Lotus, dia Audrey sedang menatap dari celah pintu, dirinya sendiri yang sedang koma.. dan berjuang untuk hidup..

"Apa aku bisa kembali hidup... dan bahagia bersama Andrian?... apa aku bisa?"

Yang sebenarnya ia tidak akan bisa hidup kembali dan tenang, jika Aurell, sang pembunuh masih hidup..

"Aku akan membunuhnya, demi kebahagiaanku...secepatnya akan aku selesaikan...dan kembali menjadi Audrey yang nyata..." kata Audrey dengan hati yang menangis..

***

Bell istirahat pun berbunyi, Aurell menelusuri pintu pintu ruang kelas..

Dengan tatapan kosong dengan jiwa yang tidak tenang, Aurell berjalan, dan berniat untuk izin pulang..

Ia keluar gerbang saat mendapatkan persetujuan dari gurunya..
Dengan alasan bahwa ia sakit

"Saya akan izin selama beberapa hari bu, saya masih mengalami sakit kepala berat" kata Aurell

"Apa kamu sendirian? Ibu antar ya sampai rumah"

"Gak perlu ibu, saya sendiri saja"

"Kamu kan sakit"

"Saya minta jemput nanti"

"Yasudah hatihati ya"

Aurell berpamitan..dan berjalan sendirian menuju gerbang sekolah

"Apa Aku mengalami trauma? Setiap melewati tempat ini aku selalu mengingat wajah gadis sialan itu, kenapa gak mati aja sih" kata Aurell

'Semoga aku bisa tenang'

Pikiran seperti itu tiba tiba saja muncul dikepala Aurell..

My Indigo sideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang