SILY (3)

9.7K 689 18
                                    

hai semua, maaf telat update, seperti sblmnya aku katakan kuota ku terbatas jdinya aku susah update + meratapi nasib karena data di laptop hilang 😭😭😭 #mewekseketika dan tetap bersyukur bukan cerita2 yg hilang, kalau hilang mgkn cerita ini unpublish 😂😂

~~~~~~~~~~~~~

Ali berdiam diri di ruang tamu, duduk dan bersandar dengan santai di sofa sambil mendengarkan Andra yang sedang ceramah panjang lebar yang membuat telinganya cukup sakit. Apakah kerjaan orang disekitarnya adalah berbicara dengan nada yang cukup keras yang mampu memekakkan telinganya? Cewe judes itu? Mamanya? Omanya? Papanya? Putri? Kenapa semua orang disekitarnya berbicara seperti itu, apakah urat mereka ga bakal putus setelah berbicara.

"Oi, Supir, lo dengerin gue ga sih?" tanya Andra membuat Ali terkejut.

"Masyallah, santai aja kali, bisa copot jantung gue," ucap Ali kesal sambil mengelus dadanya.

"Muke gile lo, eh, lo tuh dengerin gue ga sih, lo kemarin pergi ga bawa hape lo, terus lo biarin Agatha nunggu lo gitu aja," ucap Andra kesal setengah mati.

"Sorry, yang gue bawa handphone buat ojek online doank," Ali terkekeh pelan.

"Bener-bener lo, gue hampir dipenggal emak lo gegara gue dikira sengaja sembunyiin lo tau gak!" Ali terlihat ingin menyahuti langsung ditahan oleh Andra. "Tunggu gue belum selesai ngomong, lo tuh kurang duit apa sih sampai harus ojek online, lo tuh pilot li pilot, bukan supir angkot yang gajinya hanya butiran debu dari gaji lo, jangan serakah masih banyak orang diluar sana butuh duit dan lo ngambil lapak kerjaan mereka."

Ali terdiam memandang sahabatnya tersebut. "Lo mau jadi Andra tebuh ya kerjaannya ngomentarin hidup lalu dibuat quotes, gue tuh bosen, gue off 2 minggu dan gue ga tahu mau ngapain daripada gue ngerecokin lo dikantor mending gue narik ojek kan?"

"Satu lagi, untungnya sih ga jadi ya, emak gue ngebunuh lo, kasian emak gue, umur segitu harus masuk penjara gegara bunuh lo," ucap Ali tak perduli.

Andra menatap Ali tak percaya. "Serah lo dah mau jadi apa dan kalau ga mau sama cewe lo, buat gue aja Agatha lumayan simpenan gue," seru Andra lagi kesal.

"Bocah gila, mau dikemanain Putri kalau lo ambil tunangan gue," ucap Ali tak santai.

"Gitu donk, reaksinya daritadi tuh harusnya gitu."

Ali mendengus kesal sekaligus menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan kelakuan sahabat gilanya. "Gini deh gue kasih tahu," ucap Ali akhirnya.

"Gue tuh, ga suka cewe lemah lembut gitu, pendiem, apalagi orang disekitar gue semuanya berisik, nah gue perlunya yang sedikit menantang gitu," ucap Ali mendapat toyoran dari Andra.

"Astafirullahalazim, istifar Li," ucap Andra melihat sahabatnya yang ternyata mesum.

"Eh, lo yang istifar, maksud gue bukan menantang yang ada diotak lo, menantang dalam artian sulit ditaklukin," ucap Ali santai.

Andra tertawa geli. "Kali aja, otak supir gue ternyata lebih mesum dari gue."

"Enak aja otak gue masih suci," ketus Ali.

"Lo kurang beruntung apa sih, dapatin cewe kayak Agatha, bening cuy," ucap Andra membuat Ali mengernyit bingung.

"Benang bening, lo kira dia air, gue males tahu, kalau ditelpon ya, omongan dia tuh pendek-pendek, udah gitu jawab seperlunya aja, gue berasa ngomong sama customer service tahu gak sih!" seru Ali tak santai yang langsung disambut gelak tawa dari Andra.

"Muke gile, customer service, lo pelanggannya yang teleponin terus," tawa Andra makin kencang sampai ia harus memegangi perutnya yang sakit karena terlalu banyak tertawa.

Supir, I Love You (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang