Aku kembali lagi, selama lebaran aku bakal update SILY tiap hari, mumpung libur dan moga aku ga PHP.. hahaha
Mohon maaf lahir dan batin ya, maapin buat kesalahan zizi yg disengaja atau pun tidak. Selamat Lebaran semuanya. 😘
~~~~^^^^~~~~
Ali menggerutu kesal melihat kesibukan mamanya yang sedari tadi berada dirumahnya mengeluarkan beberapa baju yang harus dipakainya.
"Apa sih ini, ma?" tanya Ali kesal.
"Baju buat kamu, masa kamu mau ketemu sama Agatha, gitu?" tanya Ana.
"Ya ampun, ma, Ali kurang rapi apa nih, pake kemeja gini, pake baju bawaan mama tuh kayak mau ke kondangan tahu gak," ketus Ali kesal.
"Pake ga?" Ana terlihat jengkel dengan penolakan Ali.
"Nggak, Ali udah keburu janji sama Agatha pake kemeja hitam biar dia gampang nyarinya," bohong Ali santai.
"Ehm, bukannya kamu udah lihat wajah Agatha ya," Ana terlihat bingung.
Ali terdiam sesaat, sebenarnya ia selama ini pura-pura pernah melihat dan tahu wajah Agatha karena ia tak sengaja menghilangkan foto Agatha yang diberikan oleh mamanya. "Agak lupa gara-gara udah lama ga lihat."
Ali segera berdiri dan keluar dari apartemennya daripada mamanya kembali bertanya atau memaksa memakai baju yang dibawa olehnya. Ali segera memasuki mobil dan melaju pergi.
***
Prilly datang bersama Arya dan Siska. Ia merasa tak siap sebenarnya. Sekarang ia gugup benarkah tunangannya Putra adalah Ali. Prilly mencoba menenangkan perasaannya.
"Mba, kenapa kita harus ikut sih?" tanya Arya kesal.
"Temenin Mba," Prilly memelas.
"Mba, ntar kita kasih tahu lalu kita tinggal aja ya," ucap Siska membuat Prilly mengangguk pasrah.
"Pokoknya dia tinggi, cakep, mba," ucap Siska lagi semangat.
"Emang kalau cakep kenapa si Sis, emangnya bisa di makan?" tanya Prilly konyol.
Arya tertawa sedangkan Siska cemberut mendengar ucapan Prilly. "Eh, mba itu tuh!" Siska menunjuk salah satu pria yang memang sendiri di sana.
Prilly memperhatikan pria tersebut sampai tak sadar telah ditinggal sendirian oleh Arya dan Siska. "Kok mba ditinggal sih," Prilly menggerutu sambil berjalan mendekat kepada pria tersebut yang duduk membelakanginya.
"Permisi," ucap Prilly ragu. Pria tersebut menoleh dan tersenyum ramah memperhatikan Prilly.
Prilly kecewa menatap pria dihadapannya bukanlah cowo nyebelin seperti harapannya.
"Ehm, siapa ya?" Pria dihadapannya menyadarkannya.
"Saya anaknya Ibu Misha..." ucap Prilly belum selesai langsung dipotong oleh pria tersebut.
"Oh, anaknya tante Misha, akhirnya kita ketemu juga ya, kamu lebih cantik ketemu langsung," ucap pria tersebut ramah.
"Aku panggil mas Putra ya?" tanya Prilly canggung. Pria tersebut tersenyum lembut. "Ehm, mas bisa panggil saya Prilly."
"Oke, Prilly, nama yang bagus buat kamu," ucap pria tersebut tersenyum, tapi mendadak Prilly malah teringat ucapan cowo nyebelin yang selalu berada didekatnya.
'nama itu ga cocok sama lo'
Enak aja! Mas Putra aja bilang cocok!
"Kok melamun Pril?" Putra mencoba menyentuh pundak Prilly agar tersadar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Supir, I Love You (END)
RomantizmCowo nyebelin ketemu cewe judes. Gimana kalau ujung-ujungnya mereka saling suka? Lalu gimana kalau mereka juga udah punya pasangan sendiri sendiri? Baca ya, moga kehibur. Cerita mainstream tapi setidaknya dengan style tulisan gue