Makin menyebalkan ya ceritanya? Tenang2, aku pun segera ingin menyelesaikan dan mengakhirinya, haha
selamat membaca, cerita ku buat untuk kalian unch kesayanganku...
Jgn tanya kenapa update ini terus, 😂 lagi mau nyelesaiin yg ini biar bisa nulis yg baru 😂..
~~~^^^~~~~
Ali menjemput Prilly pagi hari ini, sesuai janjinya yang akan mengantar Prilly, setelah Prilly membalas pesannya, Ali langsung berangkat pagi. ia menunggu di dalam mobil menunggu cewe judes tersebut keluar menyapanya.
Prilly membuka pintu mobil belakang dengan wajah cemberut. "Jalan, udah tahu kan, kampus gue di mana," Ali mengernyit bingung mendengar nada sinis Prilly.
"Lo ngapain duduk di belakang?" tanya Ali bingung.
"Lo supir kan, gue udah benar duduk di sini,"Prilly kembali ketus dan membuka laptopnya agar Ali tak kembali berbicara.
Keduanya diam sampai mereka sudah berada dikampus. Ali berhenti diparkiran mobil. "Lama gak, cewe judes?"
"Menurut lo?"
"Gue tanya baik-baik, lo kenapa sih?"
"Nggak apa-apa," Prilly menutup laptopnya.
"Bentar aja, mau ambil berksas, kalau lo mau langsung pergi, silahkan," Ali terdiam mendengar ucapan Prilly yang terkesan lebih tidak bersahabat dari biasanya.
***
Prilly menghela nafas sedikit merasa bersalah karena sikapnya yang kasar tapi ia tidak boleh goyah. Dia harus seperti itu karena cowo nyebelin itu pun sudah memiliki pasangan, ia tak boleh memiliki perasaan ini.
Prilly kembali merasa ada yang memperhatikannya seperti kejadian kemarin. ia kembali gusar, jika benar ada orang yang mengikutinya, kemudian orang tersebut muncul atau menganggunya.
"Prilly. "
Prilly menoleh melihat Azka yang memanggilnya, ia kurang suka berdekatan dengan orang dihadapannya ini, terasa aneh tapi ia sendiri pun tak tahu apa dan apakah pria ini yang mengikutinya.
"Mau ke mana?"
"Mau pergi."
"Bareng sama gue?"
"Udah dijemput sama Ali, Ka, sorry ya, dia udah nungguin gue," Prilly berjalan cepat menghindar dan sesekali menatap belakang, apakah Azka yang mengikutinya.
Prilly masuk ke pintu depan mobil membuat Ali terperanjat kaget karena ia senang terlelap.
"Lo ga pernah diajarin ketuk pintu dulu ya?"
"Jalan buruan!"
Prilly gusar memandang sekitar dan Ali mengikuti keinginan wanita disebelahnya yang sudah terlihat memucat seperti habis melihat setan.
"Ke mana?"
Prilly menghembuskan nafasnya mencoba untuk tenang.
"Al advertaising," Prilly mengucap cepat dan kemudian Ali kembali menganggukkan kepalanya sekaligus kaget karena ia bekerja di perusahaan keluarganya.
Kayaknya gue jodoh banget sama ini cewe judes.
"Lo kerja disitu, jadi apa?"
"EO, cerewet banget sih, udah nyetir aja," ketus Prilly membuat Ali memilih dim dan kembali serius dengan setirannya.
"Cewe judes, lo kayaknya kurang minum aqua," Ali kembali mencoba mengajak Prilly berbicara.
"Bodoh!" Ali mendesah sekaligus bingung menatap Prilly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Supir, I Love You (END)
RomanceCowo nyebelin ketemu cewe judes. Gimana kalau ujung-ujungnya mereka saling suka? Lalu gimana kalau mereka juga udah punya pasangan sendiri sendiri? Baca ya, moga kehibur. Cerita mainstream tapi setidaknya dengan style tulisan gue
