Yesss.. ini dia SILY, karena kemarin sibuk buat cerita short story. hihihi.
so yaaa.. selamat membaca..
~~~~~~~~~^^~~~~~
Setelah beristirahat semalaman dari perjalanan panjang Indonesia -Korea. Prilly sekarang bangun awal dan segera bersiap-siap untuk keluar. Ia tak sabar untuk melakukan tour tersebut. ia segera menganggu Ali dengan terus menelpon pria tersebut sampai mengangkatnya.
"Apa?" tanya Ali kesal dibalik telepon sana.
"Kamu udah janji akan menemaniku hari ini?" tanya Prilly tak perduli nada kesal Ali di sana.
"Sepertinya anda sedang bercanda, sekarang baru saja pukul 7 pagi, apa yang mau kamu lakukan sepagi ini, hah?" tanya Ali tak santai sambil mengecek jam dihandphonenya.
"Siap-siap butuh waktu kira-kira 1 jam, kita akan kesiangan jika bukan jam 7 pagi," ucap Prilly lagi membuat Ali berdecak kesal.
"Itu lo, lo yang siap-siap harus satu jam!" seru Ali kesal sambil bangun dari kasur, walau marah ia tetap bergerak. untuk. bangun.
"Ih, jangan teriak-teriak kenapa, ga baik buat pita suara," ucap Prilly santai. "Aku tunggu kamu di restoran hotel ya, aku mau sarapan dulu," ucap Prilly langsung mematikan handphonenya.
Ali berdecak kesal. "Benar-benar ga ada matinya ini cewe judes dan ga ada takut-takutnya sama gue!" seru Ali kesal melempar handphonenya dan segera masuk ke kamar mandi untuk bersiap. Walaupun menggerutu Ali tetap mengikuti kemauan wanita tersebut.
***
Ali turun dengan tidak semangat dan masuk ke restoran. Ia bisa melihat Prilly melambai padanya. Kekesalannya menguap saat melihat senyum ceria Prilly menyambutnya. Tapi tetap saja Ali mempertahankan muka ketusnya.
"Ini aku sudah menyiapkan sarapan," ucap Prilly bersemangat ia sudah menyiapkan roti dan juga jus jeruk untuk Ali.
"Lo cukup membuat gue terharu, dan ini pasti ada maunya," ucap Ali sambil mengambil roti tersebut menyuap ke dalam mulutnya.
"Hari ini kita akan ke tiga tempat, N Seoul Tower, Myeongdong, Dongdaemun," ucap Prilly senang.
Ali menatap Prilly tak percaya. "Lo lagi-lagi mau belanja?"
"Kenapa sih, emang ga boleh, uang-uang gue," ucap Prilly kesal.
"Aduh, calon suami sawan kayaknya ngeliat kelakuan lo,"ujar Ali.
"Iya lo kan!" ketus Prilly kemudian seperti menyadari Prilly langsung menutup mulutnya. Ali sendiri tertawa geli dengan ekspresi Prilly.
Seseorang menepuk bahu Ali. "Loh, Kap..." Ali segera menutup mulut Bagas yang akan berbicara.
"Jangan panggil gue kapten, panggil gue Ali. A-L-I!" bisik Ali cepat dan langsung melepas bekapan mulut Bagas.
"Siapa, teman lo?" tanya Prilly bingung.
"Halo, saya Bagas," ucap Bagas, Prilly segera menyambut tangan tersebut. "Prilly."
"Tadi mau jalan-jalan kan?" tanya Ali cepat.
"Ehm, kamu belum selesai makan kan?"
"Di bawa sambil jalan aja," ucap Ali sambil meminum jus dan mengambil rotinya.
Bahaya kalau ada kru yang lain datang dan manggil gue kapten, apalagi sampe nyebut Prilly tunangan gue.
"Saya pergi dulu ya, Gas," ucap Ali menepuk pundak Bagas.
"Ehm, Oke, K, eh, Ali," ucap Bagas tersendat karena mengingat ucapan Ali padanya.
"Permisi, selamat sarapan ya," ucap Prilly bingung harus mengucapkan apa. Sambil mengikuti Ali yang sudah menariknya menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Supir, I Love You (END)
RomanceCowo nyebelin ketemu cewe judes. Gimana kalau ujung-ujungnya mereka saling suka? Lalu gimana kalau mereka juga udah punya pasangan sendiri sendiri? Baca ya, moga kehibur. Cerita mainstream tapi setidaknya dengan style tulisan gue