sorry, buat yang dapat notif tadi, tapi ga bisa buka ceritanya, lagi proses edit dan kepencet publish.
yaaa ini dia.. semoga terhibur dengan cerita ini..
~~~~~^^^^^^~~~~~~
Ali memainkan handphonenya didalam cafe mall. Setelah perdebatan panjang dengan Andra. Kemudian perdebatan panjang juga bersama mamanya akhirnya dia sekarang berada di Mall untuk bertemu Agatha. Padahal ia baru saja sampai di Jakarta dan mau beristirahat. Ali berjalan keluar dari tempat makan setelah ia menunggu sekitar satu jam. Lebih ia pulang beristirahat menikmati cuaca Jakarta yang panas Ali bergumam. Baru saja keluar dari pintu masuk, Ali dikagetkan karena ga sengaja bertabrakan dengan orang.
"Maaf, ga sengaja," ucap Ali kemudian terkejut memandang wanita yang ditabraknya.
"Lo lagi, lo lagi, apes gue kalau ketemu," ucap Prilly sambil membersihkan bajunya yang basah terkena tumpahan kopi.
"Ya, sorry, habis lo kecil banget, mana kelihatan gue," ucap Ali langsung membuat Prilly meradang.
"Eh, jangan sok kecakepan ya loh!" seru Prilly kesal.
"Buset, gue ga bilang gue cakep, kalau orang lihat gue kemudian 'wah cakep banget tuh cowo', itu sih namanya rejeki, syukur alhambulillah!" seru Ali cepat mendapat cubitan kesal dari Prilly.
"Sakit, apa sih, tiba-tiba cubit!" seru Ali kesal.
Prilly menghela nafas kesal. "Lo dicubit karena nyebelin, ada ya cowo nyebelin kayak lo!" ketus Prilly mau berjalan masuk ke dalam cafe.
"Eitss, jangan pergi!" seru Ali cepat menarik tangan Prilly.
"Apaan lagi sih? belum puas lo buat baju gue kotor," tanya Prilly kesal.
"Ayo, pergi!" Ali menarik tangan Prilly dan langsung merangkulnya cepat.
"Lepas gak, jangan kurang ajar ya! gue teriak nih," seru Prilly kesal.
"Aduh, kasihanilah pita suara lo, ikut aja ya, bentar oke!" seru Ali balik.
~
Prilly menatap Ali yang sedang masuk ke dalam butik dan memilih baju untuknya. Ia memandang takjub ciptaan Tuhan tersebut. 1 kata, tampan. Hidung mancung, alisnya tebal, putih dan tinggi.
Gue habis muji ini orang?
Prilly menggeleng-gelengkan kepalanya membuat Ali tertawa geli melihatnya. Ali memegang kepala Prilly agar gelengan tersebut berhenti.
"Lo kenapa sih," tawa Ali.
"Ngapain coba, cewe judes, kepala pusing ntar, kalau misalnya bosen duduk aja dulu, gue milih baju buat lo," ucapan Ali membuat Prilly terdiam dan kemudian berjalan duduk.
Prilly kembali menangkup wajahnya, pipi Prilly memanas hanya karena melihatnya tersenyum saat melihatnya. Sepertinya jantung dan pikirannya sudah berjalan tidak seirama lagi.
"Nah, coba, buat ganti baju lo yang basah," Ali menyerahkan beberapa helai baju.
"Banyak banget, lo mau jualan lagi?" tanya Prilly bingung.
"Eh, cobain aja, terserah lo kalau mau coba satu aja juga ga apa-apa," Ali menyerahkan semua pilihannya dan Prilly hanya terdiam, Ali duduk dan kemudian melihat Prilly yang meletakkan barangnya.
"Coba tiga aja ya?"
Prilly langsung berjalan keruang ganti membawa beberapa baju dan Ali menunggu sambil sesekali memainkan handphonenya. Ali tersenyum saat Prilly keluar dengan baju pertama, kemudian kedua dan ketiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Supir, I Love You (END)
RomanceCowo nyebelin ketemu cewe judes. Gimana kalau ujung-ujungnya mereka saling suka? Lalu gimana kalau mereka juga udah punya pasangan sendiri sendiri? Baca ya, moga kehibur. Cerita mainstream tapi setidaknya dengan style tulisan gue