“ALEXA, kau mau kemana?”
Baru saja Alexa hendak melangkah menuruni anak tangga, sosok Landon dengan kaos putih longgar dan celana jeans yang robek menghalanginya. Alexa sempat mengernyit. Landon tidak tampak mabuk seperti biasa. Dia terlihat lebih segar dan rambutnya tidak lepek. Dia memiliki senyum yang wajar di wajahnya, dan yang paling penting adalah setidaknya dia sudah mandi karena tidak ada aroma aneh yang menguar dari tubuhnya—yang ada hanya wangi cologne murahan tapi setidaknya dia agak harum.
“Kemana saja. Asalkan tidak membuatku penat.” Alexa menyahut seraya menuruni anak tangga satu persatu dengan langkah perlahan.
“Uh, padahal aku ingin mengajakmu makan malam bersama.” Landon mengangkat sekantong makanan dan minuman.
Mata Alexa tiba-tiba berbinar ketika Landon memegang sekantong makanan cepat saji dan salah satunya adalah minuman soda kesukaannya. Berhubungan saat ini dia juga belum makan malam demi menghemat pengeluaran. Keberuntungan malam ini, pikirnya. Dan mengesampingkan dari mana Landon mendapatkan uang untuk membeli makanan tersebut.
“Kau mengajakku makan bersama?” Alexa bertanya dengan antusias.
“Ya, tentu saja.” Landon memberikan anggukan kemudian menarik tangan Alexa ke dalam flat miliknya.
Mata Alexa menjelajahi seluruh ruangan flat Landon karena sejujurnya dia tidak pernah masuk secara sembarangan. Tak ada yang istimewa di sini. Ukuran flat-nya sama saja dengan miliknya. Hanya saja barang-barang yang dimiliki oleh Landon tampak lusuh. Beberapa pakaian kotornya tergeletak begitu saja di sofa usang yang warna cokelatnya sudah memudar dan tampak mengelupas. Cukup berantakan khas seorang pria, dan Alexa sangat memaklumi—karena dia sudah lama berteman dengan kumpulan lelaki.
“Ups, maaf.” Landon buru-buru mengambil beberapa pakaian dalamnya, baju maupun celana jeans-nya lalu melemparkannya begitu saja ke tempat tidurnya.
“Ada gerangan apa kau mengajakku makan malam bersama?” tanya Alexa seraya duduk di sofa memanjang.
“Aku,” Landon menggaruk tengkuknya. Ia tersenyum kecil. “Berulang tahun hari ini.” Ia berkata dengan sedikit malu-malu.
Alexa tertawa kecil. “Ya ampun, Landon. Selamat ulang tahun.”
“Ya, terima kasih.” Kali ini Landon tersenyum canggung. Ia mulai menyiapkan makanan cepat saji di atas meja kopi dan membagikannya pada Alexa. “Mari kita makan.”
Ketika merasakan gigitan pertama, Alexa merasakan nikmatnya makan malam ini meskipun ini hanyalah makanan cepat saji. Landon makan dengan lebih lahap sehingga membuat Alexa menggeleng seraya tersenyum kecil. Tiba-tiba Alexa teringat—dulu dia dan Bryan maupun personil band yang lainnya sering menikmati makan bersama seperti ini. Tawa, canda dan kesenangan itu hanya sebatas masa lalu, dan sepertinya dia tak perlu mengingat lagi. Tidak perlu sama sekali karena itu hanya akan menyakitinya.
“Kau tahu, Landon,” setelah menyesap minuman soda kesukaannya, Alexa melirik Landon di sampingnya yang sedang lahap menyantap. “Jika suatu hari nanti aku memiliki banyak uang, maka kau adalah orang pertama yang akan aku ajak makan di restoran mewah.”
Landon tergelak pelan. “Aku tak butuh makan di restoran mewah. Yang aku butuhkan adalah kau memberiku sebungkus rokok saja.”
“Yang benar saja, Landon? Keinginanmu terlalu sederhana.” Alexa menggeleng-geleng heran.
![](https://img.wattpad.com/cover/109848328-288-k709708.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebel Angel
ChickLitRebel Angel merupakan sebuah band rock beranggotakan gadis-gadis muda yaitu Olivia Osbourne, Emily Cooper, Sharon Manson. Mereka harus rela kehilangan vokalis band mereka karena di rehabilitasi akibat penggunaan drugs. Benang merah dalam kehidupan m...