CHAPTER 5 ◆ Have A Little Fun

212 7 3
                                    

          OLIVIA lebih memilih berada di dalam bus tur untuk melakukan konser yang berpindah-pindah dari satu kota ke kota lainnya daripada harus mendengarkan segala macam ocehan sang ibu. Dengan menekan rasa kesalnya, Olivia mencoba terfokus menatap wajah ibunya namun tak terlalu mendengarkan apa yang beliau bicarakan.

          Mrs. Osbourne selalu saja membandingkan Olivia dengan Karina Osbourne yang merupakan saudara perempuannya yang lebih muda. Bagi Olivia, Karina itu adalah tipe gadis manja, dangkal dan berpenampilan aneh—meskipun sebenarnya Karina terlihat sangat modis. Untuk apa mereka dibandingkan? Baginya tak akan ada yang menang selagi mereka bersaudara.

          “Karina kemarin meneleponku. Dia bilang ingin kembali ke London.” Mrs. Osbourne mulai mengalihkan topik pembicaraan sembari meraih secangkir teh di atas meja kemudian ia menyesap tehnya dengan gaya yang elegan. Setelah meletakkan kembali cangkir teh di atas meja, ia menatap Olivia dengan lebih serius. “Dia berharap kau bisa menjemputnya di bandara.”

          “Aku tidak sempat.” Olivia terang-terangan menolak.

          Mrs. Osbourne berdecak pelan. “Kenapa? Bukankah kau sekarang tidak memiliki kesibukan lagi, bahkan band-mu sedang vakum sejenak.”

          “Aku disibukkan dengan audisi mencari vokalis baru.” sahut Olivia dengan nada suara setenang mungkin. Ia sudah gelisah berada di rumah orang tuanya sembari mengecek ponselnya dan di saat itulah ada pesan masuk dari Sharon.

          “Sibuk mencari vokalis baru bukan berarti... ” Ucapan yang terlontar dari Mrs. Osbourne tak begitu didengarkan oleh Olivia yang sibuk bertukar pesan singkat dengan Sharon.

          “Aku harus pergi.” Olivia tiba-tiba bangkit dari duduknya di sofa sembari meraih tasnya.

          Mrs. Osbourne yang sejak tadi tak berhenti berbicara langsung melotot ketika melihat putri sulungnya hendak beranjak pergi.

          “Olivia, aku belum selesai berbicara.” Mrs. Osbourne dibuat kesal.

          “Apa lagi yang harus aku dengarkan?” Olivia berkacak pinggang. “Aku harus menemui teman-temanku sekarang.”

          “Apakah teman-temanmu itu lebih penting daripada ibumu ini?” tanya Mrs. Osbourne dengan nada tak terima.

          “Tentu saja.” jawab Olivia seraya menyeringai. “Mereka jauh lebih mengerti bagaimana aku. Tidak pandai membandingkan aku dengan orang lain, apalagi saudara sendiri.” Ia menyindir dengan sengaja.

          Mrs. Osbourne tentu saja menyadari sindiran itu. Dia langsung memasang wajah masam. Olivia dan Karina memang bersaudara namun keduanya tak pernah dekat sebagaimana seorang saudara. Sejak kecil mereka memang memiliki selera yang berbeda dalam berbagai hal. Sampai saat ini pun mereka tak begitu akur. Hanya saja Mrs. Osbourne cenderung lebih peduli pada Karina ketimbang Olivia, sebab dia berpikir jika Karina memiliki gaya pemikiran yang sama sepertinya.

          “Sudahlah. Pergilah.” Mrs. Osbourne mengibaskan tangannya. Dengan pasrah ia membiarkan Olivia pergi.

          Tanpa berpamitan Olivia segera beranjak pergi meninggalkan ibunya yang kembali meraih cangkirnya kemudian menyesap tehnya dengan wajah kesal. Olivia tak begitu ambil peduli jika sang ibu mau marah atau apapun itu. Selama ibunya tak bisa menghargainya sebagai seorang anak dan tidak membandingkan dirinya dengan saudaranya sendiri maka dia tak akan repot-repot untuk bersikap baik, manis, pengertian apalagi sopan santun.

Rebel AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang