6. Kiss me

6.2K 132 7
                                    

Mario menarik pinggang ku agar mendekat kearahnya. Apa yang akan dia lakukan?!
Perlahan mario mendekat kan wajahnya ke wajahku lalu kemudian beralih ke leher jenjang ku dan mengendus nya lalu beralih ke telingaku dan berkata "berikan aku ciuman mu"ucapnya pelan.

Sudah kuduga dia akan berbuat mesum lagi aku mendorong dada bidang iqbaal kasar
"jangan macam - macam padaku!" ucapku sambil buru - buru keluar dari ruangan ini

"dasar gila!"

"hai mah , pah" sapa ku seraya Salim pada kedua orang tua ku saat mengetahui mereka sudah menungguku di depan pintu apartemen 'baru' ku

"kamu abis beli roti? Kok lama?" tanya mama

"iya , aku harus mengantri tadi"jawabku

"Yaudah yuk masuk"ajakku lagi
Saat aku ingin masuk kedalam apartemen ku ....

"Tasya!" panggil seseorang memanggilku. Aku menengok , astaga ngapain lagi mario memanggil ku!

"cepat sekali sih larinya"ucap mario

"sudah kan hanya itu yang ingin kau bicarakan? Kalau begitu cepat sana pulang!"suruh ku

"apa mereka orang tua mu?"bukannya menjawab mario malah bertanya lagi

"iya"jawabku malas

"tunggu sebentar aku seperti mengenal mu" ucap papa ku tiba - tiba. Aku mengernyitkan dahi ku

"iya . Kamu bukan nya anak hmm Rika ya?" ucap mama ku menerka

"hehe iya aku mario , dan bunda ku bernama Rika kalian benar . Bagaimana kalian bisa tau?" tanya mario

"ya benar mario! Apa kau lupa pada kami?"tanya papa ku

"apa aku pernah mengenal om dan tante?"tanya mario

"tentu saja , kau--"belum sempat papa ku berbicara aku segera memotong ya

"ekhem , Bagaimana kalau bicara nya di dalam saja?"ujar ku sambil membuka pintu apartemen dan menyuruh mereka masuk.

"duduk"ucapku menyuruh mereka duduk di sofa

"Mau minum apa mah , pah , rio?" tanyaku tapi saat menyebut nama mario aku sangat malas.

"teh aja sayang semuanya" ucap papa ku

"oke , tunggu 5 menit" ucapku seraya  berjalan ke arah dapur

Author's POV

"wah mario ternyata kamu sudah besar ya , tambah ganteng lagi" puji ibunda tasya

"iya ya mario sudah besar sekali , ganteng nya makin tambah aja" ucap papa tasya

"Hehe terimakasih om , tante" jawab mario sambil tersenyum malu - malu

"minuman datang!" ucap tasya seraya menaruh nampan berisi teh yang Ia bawa tadi di atas meja

"terimakasih" ucap kedua orang tua tasya dan mario bersamaan

"sama - sama" jawab tasya seraya duduk di samping mario tapi berjauhan

"Bagaimana keadaan orang tua mu mario?" tanya papa tasya

"terakhir aku berkunjung mereka dalam keadaan sehat dan baik - baik saja" ucap mario sambil tersenyum hangat pada kedua orang tua tasya

"oh bagus kalau begitu. Hmm apakah kau benar - benar tidak ingat kami?" tanya papa tasya

"Apa aku pernah bertemu dengan kalian sebelumnya? Kapan? Diamana?" tanya mario penasaran.

"wajar dia lupa waktu itu dia masih kecil pah" ucap mama ku

"Ah ya! Dulu kau masih sangat kecil , apa kau masih menyimpan mobil - mobilan berwarna merah yang selalu kau bawa - bawa ketika main?" tanya papa tasya

"masih! Itu mobil - mobilan favorite ku , aku tidak akan membuangnya. Apa kau yang memberikan nya?" tanya mario pada papa tasya

"Ya , aku tidak menyangka kau masih menyimpan nya" ucap papa tasya sambil terkekeh kecil

"oh iya om , tante aku harus pulang karena aku harus membereskan apartemen ku" ucap mario seraya berdiri lalu di susul oleh ibu dan ayah  tasya. Tapi tidak dengan tasya dari tadi ia hanya berkutat dengan gedget nya walaupun sebenarnya ia mendengar semua percakapan mereka.

"Tasya ayo antar mario sampai depan" suruh mama tasya.

"orang apartemen nya ada di sebelah kok mah , jadi tidak perlu diantar" ucap tasyabtanpa melepas pandangan dari handphone nya

"Tasya sejak kapan kamu tidak sopan terhadap tamu?" tanya mama tasya sambil bersidekap dada

"Hhh iya baiklah" ucap tasya sambil berdiri dan menghela nafasnya berat.

Tasya's POV

"aku pulang om , tante" ucap mario seraya pamit lalu Salim. Cih! Dasar di depan orang tua ku saja (sok) manis tapi kalau tidak ada orang tua ku dia berlaku seenaknya padaku.

"ayo" ajakku dengan nada malas lalu berlangkah gontai sampai ambang pintu

"aku tidak ingat pernah mengenal orang tua mu , kalau mereka mengenal ku berarti dulu kita saling mengenal bukan? Aku tidak ingat pernah mengenal mu"ucap mario yang sekarang berdiri di depan pintu apartment ku.

"ya ya aku juga tidak . Sampai jumpa" ucapku malas sambil ingin menutup pintu apartemen ku . Tapi hap! Mario menahannya astaga aku sedang tidak ingin mengeluarkan tenaga ku hari ini aku sangat malas.

"ada apa lagi?" tanya ku

"tidak ada kecupan selamat tinggal? Sekilas saja tak apa" ucap nya sambil menaik turunkan alisnya

"Dasar sinting!"

Brakk


Jangan lupa vote dan commentnya oke👌 makasih loh yang udah baca ceritanya😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa vote dan commentnya oke👌 makasih loh yang udah baca ceritanya😊

Kiss MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang