13. Kiss me

5.2K 111 2
                                    

"Stt, tidak baik menunjuk-nunjuk calon tunangan seperti itu"

"APA?!" pekik semua sisiwi perempuan yang ada di kelas ku

Bagus mario, kau memang benar-benar minta di bunuh.

Wajah bella sudah sangat shock berat. Mata nya membulat, Mulut nya menganga lebar, dan tatapan nya sangat terlihat jelas bahwa gadis itu minta penjelasan. Begitu pun dengan  yang berdiri tepat di sebelah rosa, gadis itu tak kalah terkejut nya saat mendengar penuturan mario saat berkata Ia adalah calon tunangan ku.

Aku melirik-lirik cemas pada keadaan sekitar ku. Di kelas ini semua mata tertuju pada ku dengan tatapan bingung, begitu pun dengan lala sahabat ku. Apa yang harus aku lakukan jika begini?

Aku menoleh ke samping kanan ku dan menemukan mario sedang duduk santai 'masih' dalam keadaan merangkul ku dan wajah nya tampak santai dan masih mempertahan kan senyum nya yang menurut ku sangat menjijikan.

rosa terlihat sudah lebih baik sekarang. Wajah terkejut nya sudah terganti menjadi wajah kebingungan disana. Apa yang harus aku jelaskan nanti? Uhh kenapa mario harus mengatakan kalau dirinya calon tunangan ku? Yah, walaupun itu memang kenyataan tapi bisa kan tidak di umbar-umbar. Aku bahkan tidak bangga menjadi calon tunangan nya.

"Baiklah nona tasya, bisakah kau jelaskan semua ini pada kami?" rosa berucap sambil berkacak pinggang dan mengangkat sebelah alis nya

Aku gelagapan, mulut ku sudah berkomat-kamit tidak jelas untuk mencari alasan yang tepat. Tapi coba tebak apa yang ku dapat?, tidak ada.

"Aku masih menunggu tasya" ucap rosa lagi yang seperti nya sadar akan tingkah ku yang aneh.

Mati aku. Bagaimana bisa berfikir kalau dalam keadaan seperti ini?

"A-uhm.. I-itu aku-"

KRIIIING!

Oh terimakasih Tuhan. Bel pertanda masuk itu terdengar nyaring dan terdengar seperti alunan irama yang indah di telinga ku saat ini. Perlahan tapi pasti bella dan rosa mulai pergi dari hadapan ku dengan wajah seperti, kau-berhutang-penjelasan-padaku. Yayaya terserah apa kata mu bell, yang penting sekarang aku terlepas dari mu dan lebih leluasa untuk memikirkan alasan yang tepat.

Nah sekarang tinggal si mesum yang perlu aku tendang dari sini

"Dan untuk kau!" jari telunjuk ku teracung kembali tepat di sebelah wajah mario.

"yes, sugar?"

"ugh, berhenti memanggil ku dengan panggilan menjijikan itu. Kembali ke kelas mu se-ka-rang!"

setelah aku berkata seperti itu mario langsung bangkit dari duduk nya sambil menatap ku dari tempat nya berdiri."Baiklah sugar aku ke kelas dulu ya."

lalu tiba-tiba mario membungkukan badan nya sehingga wajah nya sudah ada di depan telinga ku."...Oh iya nanti kau pulang bersama ku, tidak bersama rico" lanjut nya berbisik dan dari nada nya, seperti nya dia tidak mau di bantah.

"bye sugar!"

Astaga akhir nya si otak mesum itu keluar juga dari sini. Jangan lupa ingat kan aku harus memukul kepala nya dengan balok kayu sepulang sekolah nanti. Pria itu harus di beri pelajaran!

"psst, tasya"

Sejak kapan lala sudah ada di bangku nya? Yah kurasa aku terlalu banyak melamun.

"Eh iya kenapa la?"

"Apakah yang di katakan mario itu benar?"

Mati aku.

"Y-yang dikatakan mario? Eng.. yang mana ya la? K-kau tau kan pria itu terlalu banyak bicara"

Kiss MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang