17. Kiss me

4.5K 105 4
                                    


rico mengangguk cepat sambil tersenyum manis menatap kolam renang seolah sedang membayangkan ‘gadis’ itu.

“si- siapa, Gadis itu?”

rico memutar tubuh nya menjadi menghadap ku dengan masih mempertahan kan senyuman nya.

“Dia, Putri Lala dhiya.”

Deg!

Gadis itu lala. Gadis yang telah menempati hatinya, gadis yang selalu melintas dalam otak nya, gadis yang dimimpikan nya setiap malam, dan gadis yang ia cintai.

Semuanya sudah jelas, terjawab sudah pertanyaan-pertanyaan yang selama ini melintas di otak ku. Pertanyaan yang membuat ku penasaran setengah mati dan yang jawaban nya sangat membuat ku sakit hati.

Lagi, aku merasakan ini lagi setelah sekian lama tidak merasakan nya. Dimana aku merasa seperti ada ribuan belati tajam yang menusuk tepat di dada ku yang membuat ku merasakan sesak dan kurang oksigen.

rico, dia adalah pria yang membuat ku bangkit dari keterpurukan ku dan mulai mempercayai lagi yang nama nya cinta. rico, juga yang membuat ku merasakan indah nya jatuh cinta lagi. Dan rico yang kembali membuat ku merasakan yang nama nya sakit hati lagi.

Aku menunduk dalam-dalam sambil meremas kuat jas hitam milik mario yang sedang ku tenteng. Mataku terasa mulai memanas dan agak kabur, dan aku menyadari satu hal bahwa sebentar lagi cairan liquid bening itu akan turun dari pelupuk mata ku.

Tidak. Aku tidak boleh menangis. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri bahwa aku tidak boleh menangis karena seorang pria. Tapi semakin aku menahan air mata itu semakin menipis udara serta oksigen yang aku rasakan, dada ku terasa nyeri, sangat amat nyeri.

Tidak pernah terpikirkan oleh ku rico akan menyukai lala yang notabene nya adalah sahabat ku dari aku masih memakai rok merah. Aku merasa bodoh sekarang, bisa-bisa nya aku tidak menyadari gelagat aneh yang kadang rico berikan pada lala, bisa-bisa nya aku menyukai seorang pria yang hanya menganggap ku sebagai sahabat nya, SA-HA-BAT.

“dia baik hati, pintar, dan cantik. Awalnya aku memang tidak menyadari gelenyar aneh yang aku rasakan saat bersama lala, tapi makin lama aku merasa ingin memiliki lala dan mengklaim pada seluruh penghuni sekolah- oh bahkan dunia kalau aku adalah kekasih gadis cantik itu.”

Sesak, kurang oksigen, dan sakit yang aku rasakan saat mendengar ucapan rico mengenai lala. Sangat terlihat jelas bahwa pria itu memang sangat menyukai lala, dari cara pria itu bicara pun sudah sangat jelas bahwa rico memang benar-benar menyukai gadis itu sampai-sampai ingin mengakui lala adalah kekasih nya ke seluruh dunia, terdengar berlebihan memang, tapi bukan kan memang begitu kelakuan orang yang sedang jatuh cinta?

Perlahan tetes demi tetes air mata turun dari pelupuk mata ku dan membasahi kedua pipi ku yang sudah di lapisi dengan bedak dan blush on. Dalam masih keadaan menunduk, aku menghapus air mata yang terus turun dari mata ku dan mencoba untuk menahan cairan bening itu yang rasa nya sudah menggenang di pelupuk mata ku.

Kini tangan kanan ku sudah beralih di atas dada ku yang terturupi kain gaun rancangan Bibi ana sambil meremas nya kuat, mencoba menghilangkan rasa sakit yang terus merayap di hati ku.

“dan aku pikir, aku tidak mau menunggu terlalu lama lagi. Aku akan menyatakan perasaan ku pada lala secepat nya.”

CRACK!

Hati ku terasa terbelah menjadi dua mendengar ucapan rico yang penuh tekad tersebut. Ku rasakan mata ku sudah benar-benar memanas dan buram akibat menahan cairan bening itu. Oksigen yang aku rasakan mulai menipis dan hati ku terasa sesak dan sakit, benar-benar sakit. Pernyataan rico barusan yang penuh tekad seolah menampar ku ke dunia nyata sekaligus membangun kan ku dari mimpi indah ku. Dan aku sadar akan satu hal, cinta itu menyakitkan.

Kiss MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang