[7] Jealous

4.5K 206 16
                                    

Sinar matahari mulai memasuki kamar sehingga membuat Jeon Jungkook mengerjap-ngerjap matanya, upaya untuk beradaptasi dengan cahaya sinar matahari yang cerah ini.

"Selamat pagi sayang." Sapa Eunha sambil berduduk manja di atas perut Jungkook.

"Kenapa aku di sini? Bukannya aku bersama sahabat-sahabatku?" Tanya Jungkook, yang merasa heran.

Jungkook merasa kepalanya pusing. Ia ingat kalau ia mabuk berat semalam. Jungkook menatap Eunha yang tersenyum manis di hadapannya.

"Semalam kamu mabuk berat, sehingga Rapmon dan Jimin yang mengantarmu kesini, sayang." Jelas Eunha.

"Apa kamu sudah merasa baikan?" Tanya Eunha sambil mengubah posisinya, tepatnya menindih tubuh kekar Jungkook.

Jungkook hanya diam menatap Eunha datar.

"Kekasihku semakin hari semakin tampan saja." Goda Eunha lalu mengecup bibir Jungkook.

"Semalam kau kemana?" Tanya Jungkook dingin.

Eunha mendengar nada suara bertanya Jungkook berbeda dari biasanya tampak bingung. Ia nenyadari perubahan dari Jungkook.

Eunha terdiam. Teringat akan perkataan Jimin kepadanya semalam. Batinnya kembali bertanya, apa maksud Jimin semalam?

"Aku? Aku semalam pergi bersama Mingyu. Bukannya aku sudah memberitahumu?" Jawab Eunha, masih dengan polosnya. Perlahan ia menurunkan badannya dari perut sixpack Jungkook.

"Kenapa kau tidak sekalian tidur dengannya saja?" Tanya Jungkook dengan tidak santai.

"Loh? Kamu ini kenapa? Kenapa jadi berbicara seperti itu. Jangan memandang Mingyu seperti itu. Dia orang baik. Kamu salah menilai dia!" Bantah Eunha. Sedikit tidak terima dengan perkataan Jungkook barusan kepadanya.

"Terserah kau! Aku ingin kau berhenti bekerja dengannya." Jungkook mengenakan jaketnya, dan hendak pergi begitu saja. Tapi, Eunha dengan sigap mencegat tangannya.

"Kenapa nada bicaramu seperti itu?"

"Aku tidak suka kau masih berhubungan dengan manusia itu. Kau ini terlewat polos!" Bentak Jungkook semakin terbawa emosi.

Eunha seketika terdiam. Dia merasa shock mendengar bentakan dari Jungkook.

"Kenapa diam? Tidak rela meninggalkan dia? Meninggalkan Kim Mingyu?"

Eunha masih saja terdiam.

Tes!

Sebuah air bening menetes dari mata bulat Eunha. Ia langsung tersungkur. Ia merasa tidak berdaya.

Jungkook melihat Eunha sedikit tidak tega. Tapi, egonya masih mendominasi daripada perasaannya. Ia langsung pergi meninggalkan apartemen dan meninggalkan Eunha sendiri.

Eunha hanya menangis dan badannya meringkuk di samping kaki ranjang. Dia tidak menyangka Jungkook bisa berbuat seperti itu padanya.

.

Saat di kantor, Eunha hanya duduk diam di depan komputer di meja kerjanya.

Tok tok!

Terdengar ada seseorang mengetuk pintu ruang kerja Eunha.

"Masuklah." Perintah Eunha tidak bersemangat.

"Kau kenapa? Matamu bengkak. Kau habis menangis?" Tanya Mingyu khawatir dan mengangkat dagu Eunha ke atas.

Eunha hanya menggeleng pelan.

"Kau kenapa? Ceritakan padaku." Pinta Mingyu dengan kelembutan. Eunha masih enggan untuk menceritakan semuanya. Ia hanya terdiam, sedangkan Mingyu masih menanti jawabannya.

[BTS] You Will Forever Be My Always - Jungkook x EunhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang