Satu dari yang tak ada

56 1 0
                                    

Perasaan yang sedang aku tulis tidak akan pernah populer apalagi mendapatkan perhatian yang banyak.
Tapi, ada satu yang pasti. Aku menulis untuk diriku sendiri. Sebagai memoar untuk jiwaku. Agar aku lebih menjadi manusia. Apakah aku bukan manusia? Aku sendiri tidak tahu. Keputusan manusia tidaknya diriku bukan aku yang mengambil, bukan pula hakmu untuk tahu. Kejelasan yang pasti adalah, kemanusiaan dan manusia harus bergerak menuju kebaikan.
Sebagai apa yang disebut manusia, entah aku sudah jadi manusia atau pun kau, humanitas telah muncul sejak setua manusia itu sendiri. Manusia berburu. Manusia bertani. Manusia beragama. Manusia berpolitik. Manusia belajar. Manusia berperang. Manusia mencipta. Kita sebagai manusia terikat satu dengan yang lain. Tersambung dengan jalinan benang tipis yang menyelubungi seluruh tubuh.

Manusia tidak pernah sendiri. Manusia memiliki sistem. Manusia memiliki akal. Selain itu manusia juga memiliki hati dan perasaan. Emosi. Keterikatan dan keterkaitan dengan seluruh sistem kehidupan.
Apa yang menjadi opiniku tidaklah penting, tapi biarkan aku bertanya
'Bahkan jika seluruh badak, singa, harimau, gajah, burung, atau ikan di dunia ini punah, apa kepentingan kita? Apa relevansinya orang utan dengan kita? Apa pentingnya seekor badak dengan pekerjaan kita? Apa pengaruhnya hiu dengan hidup kita secara langsung?'
Jika ada yang bertanya seperti itu padaku, terima kasih banyak. Sebagai warga dunia akan aku jawab:
'Tidak ada yang akan terjadi padamu'
Badak boleh punah. Orang utan boleh lenyap. Hiu boleh habis. Semuanya itu tidak ada pengaruhnya padamu sedikitpun.
Tapi sebagai bagian dari sebuah sistem, manusia memiliki tanggung jawab. Kepada dunia dan kepada manusia lain. Kamu bisa saja abai dengan punahnya penguin. Acuh dengan lenyapnya kadal. Apa kelak hidupmu berubah dengan hilangnya beberapa ratus monyet? Tentu tidak! Setidaknya pikirkanlah ini
'Apa hidup beberapa lusin lebah bisa kau ubah menjadi lebih baik?' 'Bisakah kau merubah nasib segelintir panda?'
Ada beberapa macam sudut pandang untuk melihat sistem di dunia ini. Mungkin hidup seribu harimau tidak berarti bagimu. Tapi hidupmu berarti bagi mereka. Mereka tidak punya suara untuk mengeluh ataupun mendebat. Mereka hidup hanya atas insting untuk hidup.

Dunia ini memang milikmu untuk dikelola. Kamu diberi tanggung jawab untuk mengelola 'flat' bernama dunia ini dari alam semesta. Jadi luangkan waktumu dan tengok keluar 'flat' mu ini. Diluar sana seekor anak anjing sedang kedinginan. 'Flat' kamu akan sedikit sempit nantinya jika kamu membawa anak anjing itu masuk. Anak anjing itu juga tidak bisa membayar sewa 'flat' bersamamu. Tapi setidaknya 'flat'mu jauh lebih hidup dan kamu tidak diliputi rasa bersalah karena ada anak anjing kedinginan diluar. Bukan apa yang bisa anak anjing itu lakukan untukmu tapi perbuatlah hal yang kamu rasa perlu sebagai adikarya évolusi jutaan tahun yang dilengkapi dengan akal sehat dan nurani.

Journey: Sebuah Kumpulan PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang