The momment feels like I was born...
As a child who knew nothing...
I closed my eyes again in case...
It would be a dream...
You were standing in front of my desperate self...
And praying...
Just once, I want to walk side by side with you...
***
Baekhyun menemui Tuan Park keesokan harinya. Malam ini dia menginap di salah satu penginapan yang meski tidak mewah namun sangat hangat. Baekhyun cemas dan curiga. Dia takut apa yang dia dapatkan hanyalah mimpi belaka. Selain itu, dia belum siap untuk kecewa lagi. Hidupnya sudah terlalu sulit, namun kalau ada orang lain yang akan membuatnya semakin sulit... Baekhyun mungkin tidak kuat lagi.
Baekhyun dan para pria berjas itu melangkah ke sebuah gedung tinggi yang sangat megah. Orang-orang berpenampilan rapi berlalu-lalang di dalamnya. Baekhyun menelan ludah. Dia melangkah pelan mengikuti orang-orang itu. Tepat di sebuah ruangan bergaya modern, mereka berhenti. Mereka langsung masuk tanpa mengetuk pintu. Mungkin Baekhyun sudah ditunggu.
"Ah, Byun Baekhyun!" Seorang lelaki yang sangat tampan berdiri menyambutnya. Usianya mungkin sudah lima puluh tahunan, namun tubuhnya masih terlihat sangat perkasa.
"Anda mengenal saya, Tuan?"
Lelaki itu mengangguk. Baekhyun tahu kalau lelaki ini bukan lelaki biasa. Sejak tadi orang-orang di belakangnya menunduk hormat. Apalagi Baekhyun sempat melihat sebuah tulisan di pintu tadi. CEO. Artinya pemegang kekuasaan dalam hierarki paling atas.
"Aku mengenalmu, namun mungkin kau belum mengenalku. Aku Park Yunbi. Ah, namaku memang terdengar seperti perempuan, tetapi aku lelaki. Aku sudah memiliki anak."
Baekhyun tersenyum canggung. Ini pertama kalinya dia bertemu dengan orang kaya yang sangat aneh. Bahkan orang kaya ini terdengar sangat ramah tanpa sebab.
"Dari mana Anda mengenal saya?"
Park Yunbi tersenyum lebar. "Istriku mengenalmu dengan sangat baik. Jadi ketika dia memohon padaku untuk memberikan sesuatu padamu, aku tentu mengabulkannya."
"Tuan..."
"Iya?"
"Aku tidak bisa menerima kebaikanmu. Aku tidak pantas menerimanya."
Park Yunbi menggeleng pelan. Dia sudah berjanji pada istrinya untuk membuat Baekhyun menerima kebaikan mereka. Baekhyun masih ragu, namun Park Yunbi mencoba merayu lagi. Lelaki itu mengatakan kalan Baekhyun sudah pernah menyelamatkan anaknya, jadi dia harus membantu Baekhyun.
Meski Baekhyun bingung siapa anak lelaki ini. Baekhyun tidak ingat karena dia sudah membantu banyak orang. Banyak sekali anak kecil ataupun orang tua yang sudah dia bantu.
"Saya..."
"Terima ini, Baekhyun! Aku akan sangat bahagia kalau kau mau menerimanya. Kau bisa bekerja di perusahaan cabang pada bagian administrasi. Semuanya sudah diurus oleh sekretarisku. Mereka juga sudah memberimu apartemen, bukan? Aku memang tidak memberimu apartemen mewah karena kau pasti menolaknya. Namun, anggap saja itu fasilitas pegawai! Kau adalah pegawai perusahaan kami mulai sekarang."
Baekhyun tidak tahu lagi harus berterima kasih seperti apa. Dia menunduk dan mengucapkan terima kasih berkali-kali.
Maka sejak saat itu hidup Baekhyun berubah. Kebaikannya memang tidak selalu berbuah manis, namun Baekhyun percaya bahwa pembalasan yang lebih menyenangkan dan mengejutkan pasti ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Poor Housemate
FanfictionBaekhyun yang hidup susah akhirnya berhasil menata kehidupan berkat jasanya menyelamatkan anak pengusaha kaya. Sejak saat itu dia memiliki apartemen sendiri dan pekerjaan yang layak. Hingga suatu hari seseorang mengetuk pintu apartemennya dan mengat...