Chap 16. Monster

20.1K 3.2K 522
                                    

There's curiosity in your eyes...

You've already fallen for me...

Don't be afraid...

Love is the way...

Shawty I got it...

You can call me monster...

***

Baekhyun hanya diam ketika Channie marah-marah. Dia hanya tidak tahu bagiamana cara membuat Channie percaya padanya. Dia juga tidak tahu bagaimana cara menghentikan kemarahan lelaki itu. Baekhyun hanya mengerjap beberapa kali, lalu menghela napas berat. Ada banyak hal yang ingin dia sampaikan, namun sekarang terhalang oleh kemarahan Channie. Bagaimana kalau Channie tidak menerimanya dan malah makin marah? Baekhyun hanya mampu diam ketika Channie marah-marah. Dia akan mendengarkan kemarahan Channie, dengan hati yang memang sedikit sakit daripada biasanya.

Lalu... Channie menghentikan kemarahannya tiba-tiba.

Dia berubah lembut dan bertanya apa Baekhyun tidak apa-apa. Baekhyun bingung, namun dia mengangguk sekilas.

"Aku tidak apa-apa," jawabnya cepat.

"Baekhyun..." bisik Chanyeol perlahan.

"Ya?"

"Maaf... aku sudah membentakmu. Aku hanya terlalu cemas. Ketika aku pulang, kau tak ada di mana pun. Aku bingung harus bagaimana. Aku mencarimu ke banyak tempat, lalu kutemukan kau di sini, sendirian dan kedinginan."

Baekhyun ingin mengatakan sebenarnya, namun dia masih ingin mendengarkan cerita Channie dari awal sampai akhir.

"Aku tidak mengerti kenapa kau marah, Channie... Aku... takut."

Ucapan Baekhyun menyentakkan Chanyeol pada kesadarannya. Apa yang sudah dia lakukan tadi? Dia ingin menjerit dan menyalahkan diri sendiri, namun perlahan dia melangkah ke arah lelaki manis itu.

Lalu memeluknya.

"Maafkan aku! Maafkan aku... Aku tidak mengerti kenapa aku bisa sekacau itu karena kau menghilang. Juga... terima kasih. Kau tidak terluka sama sekali, Baekhyun-ah..."

Baekhyun hanya diam saja. Dia menghela napas. Chanyeol memeluknya erat tanpa suara. Dia memeluk Baekhyun, mengabaikan posisi dan keadaan mereka sekarang ini. Sepertinya mereka harus bicara dan mengatakan banyak hal.

"Aku tidak terluka."

"Iya, syukurlah!"

"Channie-ah..."

"Hm?"

"Kau mencariku?"

Chanyeol mengangguk cepat. Dia sudah mengatakannya tadi, namun sekarang Baekhyun kembali bertanya. Ketika Baekhyun begini, artinya ada sesuatu yang ingin dia bicarakan. Chanyeol mengangguk cepat dan menghela napas.

"Aku mencarimu."

"Kau... kenapa baru pulang? Bukankah jam pulangmu sejak beberapa jam lalu?" Kali ini Baekhyun bertanya tentang apa yang ingin dia ketahui. Dia duduk begitu saja, sementara Chanyeol juga mengikutinya. Jemari Chanyeol menggenggam jemarinya, menggosok telapak tangan dinginnya hanya untuk menghangatkan.

"Lalu kenapa kau ada di sini dan belum tidur?" Chanyeol balik bertanya. Dia hanya sedang menyembunyikan apa yang telah terjadi tadi.

"Aku tidak bisa tidur."

"Namun itu bukan berarti kau bisa berkeliaran sendiri, Baekhyun."

Baekhyun tersenyum pias. Dia menatap wajah lelaki tampan di depannya ini. Ada begitu banyak hal yang ingin dia sampaikan, namun tertahan oleh sesuatu yang tidak kasatmata di depannya.

My Poor HousemateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang