Chap 14. 3.6.5

22.3K 3K 531
                                    

Get crushed three times...

Even if you cry around the fifth one...

If you overcome it five times, you begin to see the end of it...

If you run impatiently you will only miss important things...

Give yourself some time so you can catch your breath...

***

Chanyeol tidak bisa tidur semalaman. Dia masih mengingat kejadian semalam, ketika dia begitu kurang ajar karena berani melakukan itu sewaktu Baekhyun tidak sadar! Chanyeol gelisah sepanjang malam. Dia tidak bisa tidur karena masih memikirkan kejadian itu. Berkali-kali dia menyentuh bibirnya, namun berakhir pada rasa malu yang luar biasa. Ini rasa yang sangat membuatnya gelisah, namun juga berdebar bahagia.

"Apa yang sudah kaulakukan, Chanyeol bodoh?!" Chanyeol mengumpat pada dirinya sendiri.

Dia menyalahkan dirinya sendiri karena sudah tidak bisa menahan diri. Lagi pula... Baekhyun juga sedang kacau dan terlihat menarik. Baekhyun seolah-olah sedang memohon untuk dicium.

Diam, Park bodoh!

Dia tidak tahu bagaimana cara menjelaskan pada Baekhyun setelah ini. Lalu keesokan harinya... dia bertemu Baekhyun seperti biasa. Baekhyun masih separuh terpejam dan melangkah pelan ke dapur.

"Channie-ah..." Baekhyun menyapa, melangkah gontai untuk mengambil minum. Chanyeol tanggap dan membantu lelaki manis itu. Lalu jemari mereka bersentuhan.

Chanyeol hampir memekik karena gugup dan terkejut. Baekhyun mendongak, matanya mulai terbuka sedikit lebar. Dia melihat kantung mata Chanyeol tebal sekali pagi ini. Wajahnya juga tidak terlihat baik-baik saja.

"Apa tidurmu nyenyak?" Baekhyun separuh bertanya. Chanyeol menelan ludah dan mengangguk pias.

"Iya, nyenyak sekali!"

Dusta! Kau sudah mulai pandai berdusta, Park Chanyeol! Kau memang berbohong, namun sekarang kau terampil sekali!

"Kau baik-baik saja?" Baekhyun mendekat. Lelaki itu ingin memeriksa suhu tubuh Chanyeol dengan menempelkan punggung tangannya di dahi. Hanya saja... Chanyeol menghindar.

"Aku baik-baik saja! Aku tidak apa-apa!" Chanyeol panik. Baekhyun menghela napas. Meski Chanyeol mengatakan baik-baik saja, tapi wajah lelaki jangkung itu memerah.

"Wajahmu merah sekali, jadi kukira kau demam."

Ini karena malu, Baekhyun! Juga karena salah tingkah! Sekarang Chanyeol seperti orang bodoh karena terlihat sedang menghindari tatapanmu.

"Ayo sarapan! Aku sudah memasak kemarin dan sekarang hanya tinggal menghangatkannya saja." Baekhyun tersenyum dan melangkah cepat ke arah meja makan. Chanyeol mengikutinya.

Apa Baekhyun tidak ingat tentang kejadian semalam?

"Baekhyun-ah..." Chanyeol berbisik.

"Ya?"

"Tentang semalam..."

"Hm? Apa yang terjadi semalam?" Baekhyun mengerjap beberapa kali. Chanyeol melongo. Baekhyun tidak mengingatnya? Atau pura-pura tidak mengingat? Itu tidak benar! Ayo ingat lagi, Baekhyun!

Ah, Chanyeol! Bukankah kau cemas kalau Baekhyun tahu dan menghindarimu? Kau takut Baekhyun menolakmu, bukan? Lalu kenapa sekarang kau malah ingin membuat Baekhyun mengingat itu lagi?

"Baekhyun-ah..."

"Ya?"

"Kau benar tidak ingat kejadian semalam?" tanya Chanyeol lagi. Baekhyun menggeleng mantap.

My Poor HousemateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang