Part 7

23 8 8
                                    

Disiang hari seperti ini, pasti menyenangkan berbincang-bincang dikantin bersama Ryosuke-kun. Ingin rasanya aku menghampiri dan menyapanya yang sedang sendirian dibangku kantin.

'Hanya dengan satu es krim mana bisa aku sok akrab dengannya'

Aku mendengus gelisah memandang sebatang es krim ditanganku.

"Hai..Ryosuke"

"Mmm"

Kulihat Ryosuke-kun tersenyum saat Yua menghampirinya.

Aku semakin tak bisa mendekatinya. Mtaku bergerak gelisah hingga mendapati osamu yang membawa sebuket bunga mawar merah.

'Osamu-kun? Pasti dia ingin mengganggu yua dan Ryosuke-kun lagi, dasar bodoh.'

Umpatku dalam hati.

Dengan takut-takut aku berjalan kearah yang sama dengan osamu-kun.

Bruuukkk

"Aaa..gomennasai, osamu-kun"

"Akh kau ini bagaimana?"

"Maaf, maafkan aku osamu-kun"

Astaga apa yang telah aku lakukan? Aku menabrak osamu-kun dan menumpahkan eskrim ku pada bunganya. Kenapa aku melakukan hal seperti ini?
Sengaja? Aku yakin tadi aku sengaja. Tapi kenapa?

"Astaga, apa yang harus aku katakan pada Yua"

Wajah tampannya mulai memandang gelisah kearah yua yang nampak khawatir dari kejauhan.

"Ma-maafkan aku"

Dia menatapku dingin.

"Tak apa, aku masih bisa membelikannya es krim"

Dia pergi begitu saja
Dan apa tadi?  Es krim? Untuk yua ?

"Es krim satu"

"Osamu-kun, kebetulan sekali es krimnya tinggal satu. Sebentar aku ambilkan untukmu"

Dengan cepat aku menghampiri petugas kantin dan osamu-kun.

"Hai' ini osamu-kun"

"Arigatou"

Aku mengambil es krim dari tangan petugas kantin itu dengan senyum polos.

Seisi kantin melihatku.

"Hei, kau!!! "

Osamu meninggikan suaranya dan menggantung kata-katanya setelah mengerti seisi kantin hening menatap kami.

Aku hanya menatap balik osamu dengan tatapan 'ingin dikasihani'.

"Mei"

Sayup-sayup kudengar Ryosuke-kun menyebut nama ku.

"Mereka sedang apa"

Begitu juga dengan yua.

Osamu tetap memandangku.

"Ikut aku !!!"

"He??"

Tangan dingin itu dengan kasarnya menarik jemariku, meninggalkan berpasang-pasang mata yang mentap kami.

"Osamu-kun kau mau membawaku kemana?"

"..."

"Osamu-kun.."

"...."

"Osamu-kun jangan menarikku seperti ini"

".."

Diam, dia hanya diam tak menjawab sepatah kata pun dari pertanyaanku. Hingga dia membawaku ketempat yang sepi, hening..dan indah..

"Osamu-kun"

Duaghh

"Aaaa"

Kaget, dia menabrakkan punggungku dipohon maple merah yang sangat rindang. Kaget dan sakit rasanya. Dengan cekatan pula, tangannya mengunci pergerakkanku. Ia melatakkan tangannya dipohon maple tepat disamping wajahku.

"O-osamu-kun"

Hembusan angin menerpa wajah kami, membawa daun-daun maple berguguran disekitar kami. Menyejukkan. Menambah suasana hening menjadi canggung. Sorot matanya menatapku dingin. Ditempat yang seperti ini, disuasana se-sepi ini.. Aku takut.

"O-osamu-kun"

"Kenapa kau slalu saja menggangguku"

Datar, ucapannya tanpa ekspresi. Dia membuatku gugup.

"M-maafkan aku"

Tiba-tiba dia tersenyum manis memandangku.

"He??"

Tentu saja aku bingung, apa aku baru saja membuat dia kagum? Jangan bercanda.

"Kau tau kan aku populer, aku juga bisa mendapatkan gadis manapun disekolah ini"

"Apa??"

"Kalau kau mau aku bisa saja berkencan denganmu"

"He ??"

"Hahaha, tak usah kaget begitu. Setiap hari kau slalu menggangguku, sekarang katakan saja ? Kau menyukaiku kan??? "

.....

_Tbc_

*gomennasai : maaf
*arigatou : terimakasih

Rainy SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang