Masih pukul 06.30, malas rasanya berjalan menuju sekolah. Aku hanya menunduk melihat telapak kakiku yang menapaki trotoar. Kudongakkan kepalaku saat sadar siapa yang berjalan didepanku.
"Oh-Ryosuke-kun"
Dia menengok kearahku.
"Boleh kita berangkat bersama?"
"Mm"
Dia hanya tersenyum dan mengangguk. Dengan seulas senyum aku berlari kearahnya dannmenyamakan langkah kakiku.Tap tap tap
"Huh"
Suara dan langkah kaki yang tidak teratur dibelakang membuatku dan Ryosuke menengok kesumber suara.
Ada apa dengan laki-laki yang sangat kami kenal? Tidak biasanya dia jalan kaki.
"Osamu-kun??"
"Sepertinya kau dalam kesulitan, apa ada yang mengejarmu??"
Mata Ryosuke menyapu keadaan sekitar."Apa dengan menjawab pertanyaanmu kesulitanku akan berakhir?"
Osamu tersenyum tipis."Baiklah lupakan saja"
Ryosuke membalasnya.Aku jadi canggung berada di antara mereka dengan suasana seperti ini.
" ada kalanya saling berbicara dapat memyelesaikan masalah, Ryosuke-kun, osamu-kun""Tidak usah mengajariku, mei"
"H-hai"
Seketika nyali ku ciut saat osamu menatapku dingin.Tinn tinnn tiiin!!!!!!!
"Oi minggir oiiii"
"Mei awas"
"Meii!!!"
Sett
"Whaaa"
Osamu menarik tanganku posesif kearahnya. Aku terpaku melihat tatapan matanya yang beradu pandang denganku.
"Tch, oi!!! Kenapa kau mengendarai motor ditrotoar, apa kau sudah gila ha!!!"
Osamu memaki pengendara yang hampir saja menabrakku.
"Arigatou, osamu-kun"
Seketika dia berhenti memaki dan beralih memandangku.
"Hm"
Matanya kini beralih pada sosok Ryosuke yang memandang dingin dirinya."Kenapa kau memandangku seperti itu!!"
Tatapan mata osamu seperti mengintimidasi Ryosuke."Caramu menolong mei, caramu menariknya seolah-olah aku ingin merebutnya darimu."
Tatapan Ryosuke tiba-tiba menjadi dingin.'Gawat, kenapa jadi begini'
"Memanngnya kenapa?? Kau tidak suka? Bukankah dari dulu kau merebut segalanya dariku?"
"O, jadi slama ini kau memendam kata-kata itu? Bagus jika kau mengatakannya sekarang."
"..." osamu hanya diam menatap Ryosuke.
'Kumohon, kalian. Hentikan tatapan kalian itu.'
"Hei, osamu!"
"Apa!!!"
"Dengar baik-baik. Apapun yang ingin kau dapatkan, aku, tidak tertarik sama sekali."
Deghh
Jantungku....
Aku tak mengerti maksud percakapan mereka, tapu kenapa rasanya sakit sekali.Setelah berkata seperti itu, ryosuke beranjak pergi, batinku sesak sekali.
"Hmh, dia selalu saja sombong"
Osamu mengepalkan tangannya."Osamu"
Yua tiba-tiba menghampiri kami. Nafasnya terengah. Sepertinya yua sedang mengejar osamu tadi. Dengan rakusnya yua menghirup oksigen sekitar." osamu, kau sudah mendengar penjelasanku kan? Kumohon jangan bersikap seperti ini padanya, jangan membuat situasinya menjadi sulit"
"Aku sudah tidak peduli dengan masalah apapun mengenai kau dan dia. Kenyataan bahwa kau menjelaskannya padaku karna kau mengkhawatirkannya, bukan kaerna mengkhawatirkanku. Jadi apapun penjelasanmu, sama sekali tidak ada hubungannya denganku."
Air mata menggenang dipelupuk mata yua. Tuhan.. Aku merasa seperti penonton disini. Kenapa aku jadi peran pembantu dalam kisah cintaku sendiri??
"Ryosuke...."
Bibir mungil yua memanggil nama itu yang kini berjalan belum jauh dari kami."Ryosuke, berhenti!!!!"
Langkah kaki Ryosuke berhenti tanpa menengok kebelakang, dia tetap diam.Yua berlari menghampirinya dan meneteskan air mata didepannya.
"Ryosuke, kau sudah membuatku merasakan perasaan ini. Membuatku berada dalam posisi seperti ini aku mencintaimu membuatkuengabaikan osamu.Tidakkah sekali saja kau mengucapkan kata maaf untuk menenangkan perasaanku yang tak pernah bisa kau balas"
"Yua"
Mata ryosuke menatap wajah cantik yua."Iya"
"Bukankah akan bertambah sakit jika aku meminta maaf. Tidak ada yang bisa memahami perasaan seseorang dengan sempurna. Kata maafpun bisa sangat melukai. Jadi aku tidak akan minta maaf. Apalagi jika harus mengatakan'maafkan aku karna tak bisa membalas perasaanmu'"
"R-ryosuke..."
Tanpa sadar yua menangis.
Sedangkan Ryosuke pergi tanpa emosi.Ryosuke-kun jahat sekali
"Oi, Ryosuke!!!!"
Osamu berlari memghampiri Ryosuke.
Duuuuuaaakkkkk!!!!!!!
"Aaaaaa Ryosuke-kun......"
"Osamu, hentikan!!!!"
_Tbc_

KAMU SEDANG MEMBACA
Rainy Season
RomantizmMenunggunya mengungkapkan cinta bagaikan mengharap terjadinya musim hujan di Jepang Kisah dari seorang gadis biasa bernama Mei yang mengagumi teman sekelasnya hingga ia terjebak dalam kisah cinta bersama model tampan yang terkenal. Akankah Mei teta...