part 18

16 3 0
                                    

Meski yua sudah menceritakan semuanya, tetap saja, kemarin Ryosuke-kun sudah memberikan bunganya pada yua. Dari pandanganku, tentu saja dia menotice yua. Dia tau kalau yua menyukainya, tapi kenapa dia tak pernah merasa bahwa aku juga menunggu notice darinya.

Kakiku berhenti melihat sosoknya yang kini berbincang ria bersama teman-temannya didepan ruanf kelas tambahan.

'Yua tidak menjelaskan soal ryosuke yang memberinya bunga kemarin. Pasti benar kalau Ryosuke menerima perasaan yua'

Aku mendesis stress melihat Ryosuke yang sedang tertawa lepas. Beberapa detik kemudian, dia mengedarkan pandangannya kearahku.

'Eh dia melihatku, bagaimana ini'

Aku berusaha menunduk dan melanjutkan langkahku pelan-pelan. Saat itu aku merasa matanya masih mengikuti gerak-gerikku.

"Hai, meii"

Osamu lagi, aku sudah panik saat dipandang Ryosuke dan tiba-tiba model ini merangkulku begitu saja.

"Kenapa kau belum terbiasa dengan kehadiranku? Oh, bagaimana jika kita pulang bersama?"

Tak menjawab pertanyaan osamu, aku melihat kearah Ryosuke-kun. Dia menatapku dan kemudian memgabaikanku.

"H-"
Tentu saja aku syok, siapa yang tak kaget jika wajah dari seorang yang kita sukai berpaling begitu saja.

"Oh ayolah mei, jangan kebanyakan berfikir. Akan kutunjukkan padamu street basketball"

"A-iya"

Osamu-kun, kenapa dia suka sekali menyeretku didepan Ryosuke-kun. Kenapa aku juga slalu tak kuasa menolak ajakannya.

                   *         *           *

"Yoshhh!!!"

"Akh, kenapa kita kalah lagi siih"

Sudah hampir dua jam aku disini. Hari-pun sudag mulai sore. Aku hanya memandangi osamu yang bermain basket jalanan bersama orang-orang asing bagiku.

"Hei, bukankah dia model tampan yang ada dimajalah tadi pagi??"

Aku mengedarkan pandangan pada segerombolan gadis yang tengah memandangi osamu.

"Iya, dia osamu.. Si tampan itu!!!"

"Benarkah, kereennnyaaa"

"Osamu-kun.."

"Aku akan minta tanda tangannya"

"Kita kejar dia"

"Ayo kita kesana"

Selang beberapa detik aku baru bisa menyadari apa yang sebenarnya terjadi.

'Gawat, mereka fans-fans osamu!!'
"Osamu-kun, cepar lari.. Ada fans yang sedang mengejarmu!!"

Suaraku yang keras membuat osamu menghentikan aktivitasnya mendrible bola.

"Ha?? Apa mei??"

"Cepat lari, ada fansmu"

"Iya, kan fansnya dirimu hahaa"

Sial, dia minta ditonjok rupanya.

"Hei, cepat lari!!!"

Rainy SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang