Byuuk!!! Byuuukk!!!
"Hah, apa sensei itu tidak salah, aishhh kenapa hukumannya ditambah menguras kolam begini"
'Kau membuat tembok perpustakaan seperti pelangi, bagaimana tidak dihukum'
"Padahal aku tak sengaja menumpahkan cat saat menolongmu"
"..."
Tak menghiraukan osamu, aku terus membersihkan kolam dengan tongkat jaring.
"Mei"
"...."
"Mei"
"Oi, mei-chan"
"Iya"
Aku langsung semangat, kukira Ryosuke yang memanggilku.
Ternyata...
Sedikit kecewa saat aku menengok. Serasa kedunia nyata bahwa itu hanya osamu.
"Hey, kau melamun terus, kau kecape'an?? Sini biar aku saja yang bersihkan"
"A-tidak, aku baik-baik saja osamu-kun"
"Tak apa biar aku saja yang melakukannya"
"Tak apa aku saja"
"Sudah, berikan jaringnya"
"A-aku bisa melakukannya osamu-kun"
"Sinikan saja jaringnya meiiiiii"
"Tidak, aku saja osamu-kun"
Dia terus saja menarik tongkat jaringku. Kami berebut benda itu.
"Mei berikan padaku"
"Tidak, biar aku saja"
"Tak apa, aku saja ya"
"Hey, aku saja"
"Ehhh//aaaa"
Byussshhhhhh
"Hah.. Kenapa jadi mandi di kolam begini sihhhh"
"O-sa.. A-aku.. Huuup.. Tak bisa, R-nang"
"Mei!!!!!" osamu panik, tapi lebih terkejut lagi ada orang yang datang kekolam renang ini.
"Meiiii!!!!!"
Suara itu... Seperti...
Byuuuurr
"R-ryo...sss"
"Mei, Ryosuke!!!"
Terakhir kali kudengar teriakan osamu yang memanggil namaku dan Ryosuke-kun.
* * *
Tes tes
Butiran air yang jatuh dari rambutku memecah keheningan.Didepanku dia tersenyum tipis, berjongkok, memplester kakiku yang lecet saat hampir terjatuh diperpustakaan.
"Kenapa? Kenapa kau selalu jatuh saat didekat osamu??"
Wajahnya serius.
"H-he??"
Aku gugup tak bisa berkata apa-apa.
"Harusnya kau bisa menjaga diri agar tak terjatuh lagi"
"Ryosuke-kun??? K-kebaoa kau berkata seperti itu???"
" kenapa???"
Dia menatapku intens, membuat jantungku berdegup kencang.
"Kau bilang kenapa??? Itu, karna aku memperhatikanmu... Mei"
"R-Ryosuke-kun...."
Aku kaget, yang ku tak habis fikir, kenapa otakku tak bisa mencerna maksus kata-kata nya padaku.
"Istirahatlah di UKS, aku akan mengantarmu"
"Mmm"
Aku hanya menunduk patuh.
Diperjalanan menuju UKS aku menyamakan langkahku dengannya.
"Ryosuke-kun.."
"Iya..."
"Apa kau menyukai yua???"
"Apa???"
"M-maksudku, bagaimana pendapatmu tentangnya?? Iya, begitu"
"Oh..., dia gadis yang menarik"
"Kau menyukainya???"
"Hmh"
Dia tersenyum manis kearahku.
"Tentu saja aku menyukainya, siapa yang tidak suka gadis cantik, menarik,sombong, angkuh, mau menangnya sendiri, kasar dan populer seperti dia"
Dia tersenyum lagi kearahku.
"Begitukah???"
Suaraku melemah, aku hanya bisa menunduk.
"Sudah sampai"
"He???"
"Kau masuklah ke UKS, istirahat"
Aku hanya diam menatapnya sendu.
Kenapa? Dia tak pernah bisa melihatku yang begitu tulus padanya?_tbc_
Note:
tanda petik ".." = percakapan langsung
Tanda petik '..' = ucapan dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainy Season
RomanceMenunggunya mengungkapkan cinta bagaikan mengharap terjadinya musim hujan di Jepang Kisah dari seorang gadis biasa bernama Mei yang mengagumi teman sekelasnya hingga ia terjebak dalam kisah cinta bersama model tampan yang terkenal. Akankah Mei teta...