part 13

14 5 1
                                    

"Ohayou, Ryosuke-kun"
Dengan mengumpulkan beribu-ribu keberanian, kusapa dia yang sedang membolak-balikkan buku didepannya.

Dia mendongak menatapku dan tersenyum "mm, ohayou mei"

Kulirik buku-buku yang menumpuk dibangkunya. Dan salah satunya sukses membuat hatiku terkoyak.

"I-itu majalah Yua-san, Ryosuke-kun sering membelinya?"
Suaraku parau menahan sesak dihatiku.

"Iya, aku selalu membelinya"

Aku tersenyum pahit, benar juga. Pasti dia sangat mengaguminya. Model itu mantannya kan. Bahkan sampai saat ini mereka masih dekat. Akan merasa bersalah sekali jika aku mendekati Ryosuke. Aku tak ingin egois membutakan mata hatiku. Dan akan lebih baik jika osamu berhenti mengejar Yua. Osamu juga harus sadar.

"Mei???"
Panggilannya yang begitu lembut mampu membuyarkan lamunanku.

"Iya??"

"Sebentar lagi ujian semester, berusahalah. Kau harus memdapat nilai yang baik agar belajar kita tidak sia-sia"

Aku hanya mengangguk dan tersenyum padanya. Ini yang membuatku lemah, dia slalu saja tersenyum padaku dan memberikan perhatian kecil, membuatku berfikir dua kali untuk melupakannya. Aku harus bagaimana???

                        _     _     _

Saat ujian semester usai, semua siswa mengantri melihat papan pengumuman yang memampangkan nilai-nilai dari hasil kerja keras mereka.

Aku sudah cukup senang, masuk dalam peringkat 50 besar. Tapi ada satu hal yang membuatku lebih bahagia.

"Oi, Ryosuke..apa-apaan ini?? Kau menempati peringkat teratas"

"Hei, ini nilai atau apa sih???"

"Kau ini jenius sekali"

"Arigatou"
Dia tersenyum menanggapi pujian dari teman-temannya.

Aku ingin menghampirinya dan mengucapkan selamat padanya juga.

"Ryosukeee....."

Merasa dipanggil, dia menengok kearah sumber suara.

"Yua, osamu.."

"Selamat ya, Ryosuke-kun"

"Kau memang cerdas brooo!!"

Sejenak ku urungkan niatku untuk memberinya selamat. Kubalikkan badanku dan beranjak pergi. Mungkin nanti saja.

"Mei???"
Menengok, aku mencari sosok yang memanggilku.

"Osamu-kun???"

Dia berlari menghampiriku.

"Kau kan sekelas dengan Ryosuke. Kau tidak mau memberinya selamat??"
Dengan senyum merekah, osamu merangkulku. Dan sialnya, para fans-nya melihat kami.

"Kyaaaaa osamu..."
"Osamuuu"
"Osamu-kum aku juga mau..."

Tiba-tiba fans-nya disekolah berlari menuju osamu. Dia panik dan menarikku lari dari fans-fansnya.

Set

Kami berlari melewati Ryosuke dan yua. Ryosuke dan aku, mata kami saling memandang. Saat tanganku ditarik oleh osamu tepat didepannya, Ryosuke-kun terus menatapku, seakan-akan ia ingin mengeluarkan sebuah kata dari mulutnya. Tapi hanya matanya yang kupandang. Dia hanya diam tak juga bersua. Melihatku dibawa lari oleh osamu. Yang membuatku bingung, kenapa osamu membawaku lari dari fansnya? Kenapa aku terlibat dalam masalahnya.

_Tbc_

Hehe, nggak tau ini gaje atau enggak, cuma nulis apa yang dipikiran aja.

Rainy SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang