(01)

1.8K 62 30
                                    

Happy reading
⬇⬇⬇

Author pov

Tahun pelajaran baru merupakan tahun yang paling ditunggu-tunggu oleh banyak siswa. Masa dimana siswa akan memulai lembaran baru disekolah barunya. Masa dimana kakak kelas mulai menunjukkan senioritas nya kepada adek kelas. Masa dimana semua hal baru akan dimulai dikelas baru bersama guru dan juga kawan baru.

Dan kebahagian itulah yang kini terpancar dari wajah seorang gadis yang sejak pagi tak pernah menghilangkan senyum manis dibibirnya. Bukan, bukan karena dia telah menjadi kakak kelas sehingga bisa menunjukkan senioritasnya pada adek kelas. Bukan pula karena ia akan mendapatkan kelas baru dan bisa kembali bertemu dengan teman-temannya.

Hal yang membuat gadis itu terlihat bahagia di hari pertama tahun pelajaran baru itu adalah karena kerinduannya akan sosok pemuda yang tidak pernah ia lihat selama liburan semester. Sosok pemuda yang membuat gadis itu hanya bisa memeluk rindu bersama foto yang ia simpan di hp nya. Namun, setelah liburan panjang yang paling menyesakkan bagi gadis itu, kini ia tak perlu lagi mendekap rindu bersama foto pemuda itu. Karena setelah ini, ia bisa melihat kembali pemuda itu setiap harinya, seperti yang telah ia lakukan dua tahun kebelakang.

Suasana pagi di SMA Mutiara Bangsa terbilang cukup ramai. Pasalnya, hari ini merupakan hari pertama bagi siswa siswi baru untuk menjalani "ritual "mereka sebelum benar-benar dicap sebagai siswa di SMA Mutiara Bangsa, sekolah yang terbilang elite dan terfavorit dikalangan masyarakat.

Namun, tidak sulit rasanya bagi gadis itu untuk menemukan sosok pemuda yang ia rindukan ditengah keramaian halaman parkir saat itu. Pemuda yang membuatnya seolah membeku ditempat. Gadis yang telah menyimpan rindu semaput kepada pangerannya tersebut seolah enggan untuk berkedip demi memuaskan rindu yang telah lama ia pendam. Gadis yang ditangannya sedang menenteng kotak bekal berwarna pink tersebut berjalan kearah pemuda yang tengah memarkir ninja merahnya di halaman parkir sekolah.

" Pagi Bryan !" sapa Miel dengan cerianya kepada pemuda yang tengah melepaskan helm dari kepalanya. Tanpa menghiraukan sapaan gadis tersebut, Bryan pun turun dari motor ninja merahnya lalu meletakkan helm full face nya di jok. Bryan kemudian berbalik dan mendapati seorang gadis yang tengah memasang senyum manis kepadanya, seolah tak takut sedikit pun dengan tatapan tajam yang diberikan pemuda itu kepadanya.

" Minggir !!" perintah Bryan dengan nada sedingin es.

"Engga !!" Miel merentangkan kedua tangannya, seolah tak memberikan pemuda itu untuk pergi.

"Lo belom balas sapaan gue. Pagi Bryan!" ulang gadis tersebut dengan harapan Bryan akan mendengar dan membalasnya. Namun bukan balasan yang Miel dapatkan. Bryan justru melewati tangan gadis tersebut sehingga Miel sedikit terhuyung ke belakang.

Namun sebelum Bryan jauh melangkah, Miel langsung mencekal lengan kiri pemuda tersebut, " Bryan !" panggil Miel.

Bryan langsung menghempaskan cekalan Miel dengan kasar lalu berbalik dan memberikan tatapan setajam silet kepada Miel yang seketika membungkam gadis tersebut.

" Jangan buat mood gue rusak hari ini." Meskipun disampaikan dengan nada datar, namun tersirat sebuah perintah di dalamnya. Bryan kemudian berbalik dan meninggalkan gadis yang masih bergeming ditempatnya. Gadis itu bahkan lupa niat awalnya menghampiri Bryan,memberikan kotak bekal yang telah ia buat sejak subuh.

"Dua tahun tapi tetep aja rasanya sakit." batin Miel. Gadis itu menghela nafas nya lelah, kemudian berbalik dan meninggalkan halaman parkir sekolahnya dengan tatapan kosong.

TBC...

***
Hallo...
Ketemu lagi sama aku dan cerita abal-abalan aku. Sorry ya pendek. Pengen liat minat pembacanya dulu, hehe 😂.Makasih sebelumnya buat yang udah vote dan coment di bagian prolog. Dan makasih juga buat yang udah ngasi kritik sama sarannya. Semoga gak bosen buat baca cerita ini ya. Jangan lupa ya buat vote dan masukkan nya. Makasih 😂😄😘

14 Juni 2017

KARMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang