Sebelumnya maafkan kesibukan anak sekolah ini yang bikin cerita ini digantung kaya jemuran tanpa suatu kepastian🙏.
⬇⬇⬇Tawamu buat aku tersenyum lagi🎶
.
.
.Bahagianya anak sekolah sebenarnya cukup sederhana. Setelah berpanas-panasan karena menjalankan kegiatan rutin setiap hari senin kemudian dilanjutkan dengan pelajaran hitung-hitungan yang cukup membuat otak semakin panas. Akan tetapi setelah pengumuman yang mengatakan bahwa guru akan mengadakan rapat rutin setiap tahun ajaran baru membuat semua siswa bersorak gembira. Seperti angin segar di gurun sahara, semua siswa bernafas lega karena untuk 2 jam ke depan akan dilalui dengan jam kosong.
Tak terkecuali dengan anak-anak kelas 12 IPA 1. Walaupun berisikan kumpulan siswa dengan IQ yang bisa dikatakan cukup tinggi, tapi bukan berarti mereka semua tidak senang dengan jam kosong tersebut. Bahkan ada yang beberapa dari mereka bersujud syukur karena untuk 2 jam ke depan mereka bisa menghabiskan waktu di luar kelas.
Tanpa menyia-nyiakan waktu, seluruh siswa mulai berhamburan keluar kelas. Ada yang menghabiskan waktu di kantin, ada yang sekedar bercengkerama di sekitar koridor kelas, bahkan ada yang memanfaatkan waktu mereka dengan menjelajahi alam mimpi di sudut ruangan kelas dengan bangku sebagai alasnya.
"Cin bisa cepet dikit gak sih lo nulisnya? Gue udah laper nih. Tenaga nasi goreng gue tadi pagi udah habis gara-gara upacara."
"Elah Din, sabar napa. Gue juga udah cepet nih. Kalau gak inget ini tugas banyak banget juga gue udah dari tadi ke kantin."
Ya begitulah mereka berdua, selalu ribut di setiap kondisi. Entah bagaimana caranya, tapi yang jelas ada saja bahan yang membuat mereka selalu adu mulut. Seperti sekarang contohnya, Cintya yang sibuk menyalin tugas sejarah yang banyaknya bisa menghabiskan 2 halaman harus menebalkan telinganya karena rengekan Dinda yang duduk di sebelahnya. Sedangkan Miel yang duduk di depan mereka hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum.
"Lagian tuh guru baru juga pertemuan pertama udah ngasi tugas banyak banget." omel Cintya dengan tangan dan fokus masih pada tugas yang dikerjakannya.
"Nyalahin guru, lo juga sih udah tau ada tugas tuh kerjainnya di rumah. Ngebo mulu sih lo di rumah." balas Dinda sambil terkekeh.
"Tau aja lu tong." Dinda memutar bola matanya malas sedangkan giliran Miel yang terkekeh.
BRAK
"EH SETAN!!" Cintya terlonjak dari bangkunya akibat gebrakan meja tersebut, bahkan sampai melempar pulpennya sembarangan. Miel dan Dinda juga tak kalah terkejutnya. Untunglah kelas saat itu sedang sepi, hanya mereka bertiga dan seorang cowo yang sedang tidur di sudut kelas dan sepertinya tidak terusik sedikit pun oleh kegaduhan tersebut.
Mereka bertiga serempak melirik ke arah cewe yang berjalan ke arah bangku tempat mereka bertiga berada diikuti dua orang cewe di belakangnya.
"WOY LO YANG NGEBRAK MEJA SEMBARANGAN KAN?" Cintya bangkit dari bangkunya semakin mendekati ketiga cewe tersebut. Melihat itu mau tak mau membuat Miel dan Dinda juga ikut bangkit menghampiri Cintya, takut-takut Cintya khilaf dan melakukan hal yang tidak-tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARMA
Teen FictionKarena apa yang kamu terima hari ini adalah hasil dari perbuatan yang telah kamu lakukan dimasa lalu. Bila cinta murni yang kau taburkan dulu, maka kebahagiaan lah yang akan kau tuai saat ini. Namun bila hanya luka yang kau torehkan, jangan salahkan...