09

83 18 0
                                    


Dengan langkah berat guepun berusaha untuk mandi agar dirumah Somi nanti ga usah rebutan kamar mandi sama Hyesoo.

Setelah 15 menit selesai guepun bersiap-siap untuk kerumah Somi dengan pakaian seadanya, hanya menggunakan kaus putih polos dengan rok span berwarna merah marun serta kalung silver kecil berbentuk heart beat pemberian Chanyeol  yang tidak terlalu mencekik. Setelah merasa semua yang gue perlukan cukup guepun langsung bergegas untuk pergi kerumah Chanyeol.

Line! Line!

Bunyi nyaring dari ponsel gue berhasil menghentikan langkah gue ketika mau memegang gagang pintu kamar gue, dengan segera gue mengecek notif ponsel yang baru saja masuk. Siapa tau ada sesuatu yang penting.

P.chanyeol
16.56

P.chanyeol: gue anter
P.chanyeol: tunggu di rumah, lima menit lagi gue sampe

Rain.a: eh gapapa, gue bisa sendiri kok

P.chanyeol: ga ada penolakan
P.chanyeol: pokoknya gue yang anter

Rain.a: ditunggu
Read

Gue dengan bergegas untuk turun kebawah, tapi pemandangan yang paling gue sebel adalah ketika melihat bokap dan nyokap gue mesra-mesraan alay diruang tamu. Mereka bahkan ga ngerasa ada gue yang ngeliatin mereka dengan kesal.

Dengan langkah terburu-buru guepun langsung pergi menuju pintu rumah dengan sedikit kesal

"RAIN MAU KERUMAH SOMI,NGINEP!" teriak gue dengan sekali nafas dan sedikit membanting pintu rumah gue. Pandangan gue langsung teralih ketika melihat Chanyeol yang sedang memainkan ponselnya. Dengan kaus merah marunnya dan celana berwarna putih selutut, duduk diatas motor vespa dengan jam tangan hitam yang melingkar ditangannya itu menurut gue, sangat, Sangat,SAngat,SANgat,SANGat,SANGAt,SANGAT GANTENG!

Guepun segera menujunya dengan langkah riang.

"Chan, kok ga masuk?kenapa?" tanya gue ketika sudah persis berada disebelah Chanyeol.

"Gapapa sih, kuy berangkat" jawab Chanyeol singkat sambil memberikan gue helm berwarna pink yang selalu gue pake.

Gue langsung naik ke motor nya Chanyeol dengan perlahan, mengeratkan pelukan gue dipinggangnya. Namun wangi tubuh Chanyeol terasa berbeda, parfume yang biasa gue hirup adalah wangi masculin tapi kali ini wanginya berbeda, seperti ada aroma jeruk atau lemon.

Dan disepanjang perjalanan Chanyeol juga rada diem dan itu malah membuat suasana kita berdua menjadi awkward.

"Chan, emang tau rumahnya Somi?" tanya gue mencoba memecah keheningan.

"Tau" jawab Chanyeol singkat, dan setelah itu kita berdua diem-dieman sampai rumah Somi.

"Makasih" ucap gue setelah turun dari motor Chanyeol dan segera menyodorkan helmnya.

"Sama-sama, gue duluan ya. Udah ada janji sama yang lain" sahut Chanyeol tanpa sama sekali menatap gue.

"Chan, kok gue ngerasa lo lagi sembunyiin sesuatu ya dari gue" ujar gue yang membuat Chanyeol terdiam sesaat.

"Hah? Sembunyiin apaan? Ada-ada aja lo" sahut Chanyeol dengan cengiran canggungnya.

"Gue juga ga tau, tapi gue ngerasa ada yang aneh dari lo"

"Perasaan lo doang kali Rin, gue duluanya.Bye" pamit Chanyeol yang langsung berlalu gitu aja. Membuat gue tersenyum kecut dan gue hanya bisa meratapi nasib karena bagaimanapun juga Chanyeol kini akan sibuk sama dirinya sendiri, dan gue ga boleh egois terhadap hidupnya dia.

"Rin"

panggilan seseorang membuat gue mencari darimana sumber suara tersebut dan ternyata itu Somi yang sedang membawa dua bungkus plastik besar dengan aneka chiki didalamnya.

Bestfriends -PCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang