"Llloh?! Chanyeol? sejak kapan disana?""Kira-kira sejak orang yang bangunin gue tadi pagi pergi tanpa izin sih" sindir Chanyeol yang sudah melipat tangannya didepan dada, membuat gue tersenyum dengan kikuk.
"Maaf deh hehehe" ucap gue sambil berjalan mendekatkan diri ke Chanyeol. Melihat pria itu mendelik membuat gue yang seharusnya takut menjadi gemas.
"Jangan kebiasaan kenapa sih! kalo mau kemana-mana tuh pamit, biar gue ga nyariin" omel Chanyeol yang langsung berjalan kedalam rumah dengan langkah gontai, membuat gue mendesah pelan dan segera mengikuti langkah kaki Chanyeol. Namun ternyata pria itu berjalan kearah meja makan lalu menuangkan segelas susu coklat hangat dan langsung disodorkan ke gue.
"Makasih" setelah mengambil susu yang diberikan Chanyeol gue segera mendudukan tubuh gue di meja makan, didepan Chanyeol. Membuat Chanyeol kini menatap gue dengan pandangan mengintimidasi.
"Abis dari mana?"
"Lari pagi"
"Sama siapa?"
"Kak Sehun"
"Dimana?"
"Kompleks depan"
"Berduaan doang?"
"Iya"
"Udah makan?"
"Iya"
Setelah mendengar ucapan gue, Chanyeol segera mengambil dua pring roti bakar dan langsung dilahapnya dengan santai. Rasa bersalahpun mulai menyeruak dibenak gue.
"Dia bikin roti bakar dua piring, apa yang satu buat gue?"
"Maaf" cicit gue pelan yang langsung dapat pandangan bingung dari Chanyeol.
"Maaf kenapa?"
"Maaf karena pergi ga bilang sama lo. Abisan tadi gue laper banget, dan ga tega juga nolak ajakan kak Sehun, jadi yaudah gue 'iyain' aja" gue manatap Chanyeol yang terlihat acuh tak acuh, dia terus saja memakan roti bakarnya tanpa memerdulikan ucapan gue barusan.
"Chanyeol iih! kenapa diem aja sih?" rengek gue yang sudah cemberut tingkat total.
"Terus gue harus gimana? lo pasti udah makan sama sehun kan? yaudah, roti bakarnya mending gue makan sendiri aja, yakan?"
"Iih Chanyeol! sini gue bantu abisin, tapi jangan marah-marah lagi dong" gue kini berjalan kearah Chanyeol dan langsung duduk disampingnya. Menyambar satu piring yang sudah sisa setengah, karena sebagiannya sudah dimakan oleh Chanyeol.
"Emang kuat ngabisinnya? gue yakin lo pasti abis nguras dompet Sehun kan?" ejek Chanyeol dengan kekehan gelinya karena melihat gue yang memasukan dua potong roti bakar berukuran besar kedalam mulut. Membut pipi gue membesar dengan seketika.
"Avisya klo---"
"Udah-udah, telen dulu. Makan kok urakkan banget, cewe bukan?" ledek Chanyeol yang membuat gue mendelik kesal.
GLUB!
Gue menelan potongan roti yang sangat besar yang membuat bunyi tersendiri, membuat Chanyeol lagi-lagi terkekeh geli dan segera menyodorkan satu gelas susu coklat hangat kedepan gue. Tanpa pikir panjang gue segera meneguk susu itu sampai setengah.
"Maaf ya, gue buat lo kesel hari ini. Lo pasti tungguin gue ya? sampe keliatannya bete gitu" ucap gue jujur, Chanyeol nampak berfikir sebentar dan menusuk satu potong roti bakar dan segera dia suapkan kedalam mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestfriends -PCY
FanfictionTerimakasih karena sudah mau menjadi teman ku. Dan. Cinta pertamaku... °bahasa non baku °baca ae siapa tau suka °(n˘v˘•)